17. Morning With You

307 84 14
                                    


(Khusus 18+ dan dosa di tanggung sendiri 🙂‍↕️)

________________________

Waktu baru menunjukkan pukul 5 pagi, dan Asa terlihat sudah terjaga dengan tatapan yang tak lepas dari pemandangan di pagi harinya yang jarang terjadi seperti ini.

Tadi, pada tengah malam Chiquita terjaga, random tiba-tiba saja meminta Asa untuk mengambil laptop karena ingin menonton Pikachu dan lainnya.
Asa, meskipun keheranan tetap melakukan apa yang gadisnya inginkan.

Chiquita sepertinya mengigau, tapi Asa tidak tau jadi nurut-nurut saja, padahal dirinya sendiri cukup mengantuk saat tiba-tiba di bangunkan olehnya.

Tapi tak lama berlalu, gadis itu kembali diam karena ternyata sudah terlelap dalam posisi bersandar pada Asa.
Asa hanya bisa menggelengkan kepala, merasa pusing dan frustasi.

Tak di sangka, malam pertama tidur bersama gadisnya akan berjalan seperti ini. Padahal dalam bayangannya akan menyenangkan dan panas, mungkin karena Chiquita masih kecil, jadi wajar saja terjadi demikian.

Tapi meskipun begitu, Asa tidak bisa marah karena mau bagaimana pun Chiquita tidak tau apa-apa yang dia inginkan. Dia sendiri malah bersyukur karena mendapatkan pengalaman baru lagi, dalam artian dia semakin banyak tau hal-hal baru tentang Chiquita.

"Kamu nakal, tapi kakak gak bisa apa-apa dek. Kakak lemah sama kamu, gak tau kenapa. Ini... Pertama kalinya."
Asa menghembuskan nafas pelan, menatap penuh keteduhan gadis di hadapannya sekarang.

Jika biasanya dia akan terbangun dengan melihat gadisnya dari layar ponsel saja, pagi ini tidak lagi, dia melihatnya secara nyata. Dia bahkan bisa dengan bebas menyentuh dan menciumnya sesuka hati tanpa ragu.

Tangan lentiknya perlahan terulur menyentuh ujung hidung Chiquita, lalu ke pipi, lalu terakhir pada bibir yang sedikit terbuka lucu.
Jika seperti ini, Asa benar-benar merasa seperti baru saja tidur bersama bayi besar. Dimatanya Chiquita sangat menggemaskan, dia jadi ingin menggigitnya.

"Cute.. my baby so cute."

Chiquita tampak sedikit terusik akibat ulah Asa, wajahnya mulai bergerak maju hingga bersembunyi di dadanya sembari melenguh tidak jelas.
Asa terkekeh dibuatnya, dan dengan senang hati mendekap tubuh itu perlahan.

Hatinya menghangat, rasanya juga nyaman, dia ingin berlama-lama dalam posisi ini.

"Bayiku nyenyak sekali tidurnya hm.."
Asa mengusap-usap punggungnya dengan sebelah tangan, karena sebelah tangannya lagi menggenggam ponsel, sedang mengetik sebuah pesan untuk orang di rumahnya.

Dia akan meminta Bundanya untuk menitipkan seragam sekolah pada supir agar di antarkan kemari, ke rumah Chiquita. Karena hari ini dia akan berangkat bersama gadisnya seperti biasa, tidak perlu pulang dulu takutnya terlambat.

Tak lama berselang, ponsel Asa bergetar halus. Disana Bundanya mengirim pesan dengan mengatakan sopirnya sudah berangkat, mungkin sebentar lagi tiba.
Di sela menunggu pesanannya, Asa memilih kembali fokus pada bayi besarnya yang menggemaskan ini.

"Kamu lucu banget dek. Kakak cium ya?"

Asa bergumam sembari mendekatkan wajahnya ke wajah Chiquita, dia benar-benar gemas tidak bisa di tahan lagi. Lalu tanpa permisi gadis itu menempelkan bibirnya pada bibir Chiquita cukup lama penuh perasaan.

Karena matanya terpejam, Asa tak sadar jika kini Chiquita sudah terbangun. Gadis itu mengerjap pelan, mencoba menyadari situasi yang tengah di hadapinya sekarang.

Dan ketika bibir Asa bergerak melumat disana, Chiquita tersentak. Apalagi ketika merasakan sesuatu yang masuk menerobos mulutnya, geli dan hangat, dia tanpa sadar mendesah karena tangan Asa juga tidak berdiam diri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 3 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BUCIN 99%   {ChiSa}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang