19. At The Night

1.8K 163 34
                                    

Hari mulai menjelang malam, dan di depan sebuah cermin besar itu tampak  seseorang yang tampil cantik sedang mematut diri sembari tersenyum lebar.

Gaun putih selutut di tubuhnya membuat dia terlihat anggun, apalagi menampilkan kaki jenjangnya yang indah dan mulus.

Karena lengan gaunnya pendek, gadis dengan rambut hitam terurai lurus itu meraih sebuah jas hitam yang memang sengaja akan dia padukan dengan gaun putih tulangnya nanti.

Dirasa sudah selesai berdandan dan mengambil tas kecil yang akan dia bawa, gadis itu melangkah sedikit mendekat pada cermin.

Ingin melihat dirinya lebih jelas lagi.

"Cantik banget sih gue...." Ucapnya tiba-tiba, penuh percaya diri sambil terkekeh kecil. Di pantulan cermin itu memang sebuah fakta jika Chiquita terlihat lebih cantik dua kali lipat dari biasanya.

Tak ingin menyia-nyiakan kecantikannya, Chiquita mengambil ponsel kemudian melakukan mirror selfie, mengambil lebih dari 5 gambar dengan pose yang berbeda-beda.

Meskipun begitu banyak gambar yang di ambil, dia tetap memilih satu foto terbaik untuk di kirim pada seseorang.

Clap~

Send A picture =>>>

"Dia pasti bangga banget punya degem secantik dan se imut gue. Hehehe."

Setelah benar-benar selesai dengan urusannya, Chiquita mulai beranjak meninggalkan kamar. Beruntung kedua orangtuanya sedang keluar, dia jadi tidak perlu khawatir akan di larang pergi malam ini.

Namun tampaknya dia lupa, jika orangtuanya cepat lambat pasti akan segera pulang. Dan entah apa yang akan terjadi nanti jika mereka mengetahui dirinya malah pergi bersenang-senang sampai tengah malam di luar rumah bersama orang lain.

"Udah siap non?"

"Iya pak, ayo jalan."

"Baik."

Mobil hitam itu perlahan melaju meninggalkan pekarangan rumah, menuju ke sekolah dengan perasaan si nona muda yang tidak sabar untuk berpesta bersama yang lainnya. Meskipun lebih ke ingin segera bertemu si kakak kelas favorit yang di rindukan nya.

Di sisi lain, ruang OSIS saat ini tampak lebih sibuk daripada biasanya. Terlihat ada Ruka yang kesana kemari bersama Pharita dan Ahyeon mengecek beberapa barang penting disana.

Lalu Asa juga di depan laptop tampak sibuk mengotak-atik layar yang berisikan angka-angka yang tidak di mengerti.

Beberapa anggota OSIS lain baru bekerja ketika Ruka memberi titah seperti memindahkan satu barang dan barang lainnya untuk di bawa keluar.
Acara inti akan di mulai sebentar lagi, jadi semuanya sudah harus benar-benar siap.

"Si Rami gimana, udah siap dia?" Tanya Ruka pada Ahyeon.

"Udah kak. Dia sama anggota band tadi lagi latihan." Jawab Ahyeon penuh keyakinan. "Percaya aja sama dia, dia pasti akan ngasih yang terbaik."

Ruka mengangguk, tentu saja. Ini bukan pertama kalinya gadis blonde itu tampil, jadi dia tidak akan merasa khawatir. Rami adalah gong acara pada detik-detik terakhir, konsernya akan menjadi penutupan acara yang meriah.

Pharita menepuk bahu Ruka, membuat gadis bermata sipit itu menoleh.

"Kenapa Ri?"

"Kayaknya semua udah siap, Ru. Ayo kita segera ke aula. MC juga udah selesai baca script." Jelas Pharita di sela kebisingan.

Ruka mengangguk-angguk, dia juga meminta Ahyeon dan yang lainnya untuk segera keluar. Sedangkan Asa meminta izin untuk terlambat dengan alasan pekerjaannya belum rampung.

BUCIN 99%   {ChiSa}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang