Chiquita tersenyum tipis setelah beberapa saat kedua matanya terbuka sempurna, hatinya tenang dan nyaman saat ini karena mendapati pemandangan manis di hadapannya.
Dia baru saja terbangun, dan pemandangan yang ia lihat kini adalah yang terbaik yang pernah dia lihat setelah bangun dari tidur selama hidupnya.
Ini sungguhan, dia jujur. Biasanya dia akan melihat Asa hanya lewat layar ponsel, sekarang dia bahkan bisa menyentuhnya.
"Hm... "
Asa masih terlelap dengan tangan yang setia memeluk tubuh hangat Chiquita, posisi tubuhnya menghadap Chiquita yang mengakibatkan gadis itu bisa jadi melihat lebih jelas dan lebih dekat wajah cantik kakak kelasnya seperti ini.
Tangannya yang bebas bergerak perlahan menuju hidung mancung Asa, menyentuhnya untuk beberapa saat.
Akibat perbuatannya itu, Asa mulai terusik hingga akhirnya membuka mata.Kala tatapan mereka beradu, Asa langsung tersenyum. Chiquita pun membalas senyumannya dan segera masuk kembali ke dalam dekapan hangat kakak kelasnya ini.
Dia malu, makanya bersembunyi.
"Bayi udah bangun hmm.. "
"Im not baby, kakak."
Asa terkekeh dan dengan senang hati membalas pelukan itu lebih erat. Matanya kembali terpejam sejenak, menikmati dekapan di sore hari menjelang malam ini.
"Harusnya kita jalan-jalan sore ini, dek. Tapi kamunya sakit, kakak gak tega." Ucap Asa lagi dengan suara yang agak serak karena bangun tidur.
Chiquita terkekeh, dalam ceruk leher Asa gadis itu menggeleng pelan. "Aku gak sakit kok, kak. Aku baik."
Asa terdengar menghela nafas pelan. "Tetap aja kakak khawatir, kamu tiba-tiba kayak gitu tadi."
Chiquita tak menjawab, namun semakin menyamankan posisinya. Dia juga jujur tentang dirinya yang tidak sakit, karena dia memang baik-baik saja.
Hanya saja, saat melihat kolam renang yang di matanya cukup menakutkan, dia tiba-tiba saja terkena serangan panik. Dan untungnya Asa sigap memeluknya, menjadikan dia bisa mengendalikan diri dengan cepat.
Asa yang merasakan diamnya Chiquita adalah tanda gadis itu tak ingin memperpanjang tentang itu, memilih ikut diam. Lebih ke fokus untuk menikmati saja kehangatan yang mereka berikan satu sama lain sekarang.
Waktu telah menunjukkan pukul 6 sore, terhitung ada 1 jam Chiquita tertidur nyenyak di kamar Asa. Padahal rencana mereka adalah menghabiskan hari Minggu ini untuk jalan-jalan dan pergi menonton seperti waktu itu, tapi karena ada kendala sedikit, mereka jadi tidak bisa melakukannya dan malah berakhir tidur bersama untuk pertama kalinya.
Meskipun demikian, Chiquita tetap senang, karena jadi bisa benar-benar berduaan bersama kakak kelas favoritnya seperti ini.
Dan tanpa di sadari, perasaan dan hati mereka semakin terikat kuat dalam tiap detik yang terlewati nya.
"Kak Asa,"
"Iya sayang?" Asa menatap Chiquita yang kini menatap wajahnya. "Kenapa hm?"
"Mm.. itu... " Chiquita tersenyum kecil, tampak ragu saat ingin mengatakan sesuatu.
"Kenapa sayang? Bilang aja. Kamu mau apa?"
"Aku mau ini kak... Maaf."
Wajah gadis itu tiba-tiba merona, tatapan teduh Asa benar-benar seolah menyelam ke dasar hatinya. Dan dengan sadar, Chiquita semakin mengikis jarak, lalu tanpa permisi gadis itu memberikan ciuman singkat pada sudut bibir Asa selama beberapa detik.
![](https://img.wattpad.com/cover/375434026-288-k305362.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BUCIN 99% {ChiSa}
Ficção Adolescente(Collab With A Pinksoz author 'GENGSI' @Acaathoughts) Asa, gadis yang terkenal ramah dan hangat pada setiap orang, untuk kali pertama merasakan perasaan asing yang hinggap di hatinya, karena ulah seorang bocah berusia 16 tahun tanpa dia sadari. Terb...