OTR/Part 2

243 11 0
                                    

Sebelum baca vote terlebih dahulu dan jangan lupa komen sebanyak²nya, bantu support juga dengan follow akun wp, tiktok dan fizzo nya author 🙏😊

****

Pagi ini cuaca sangat cerah, setelah selesai sholat subuh alesha langsung bersiap siap untuk pergi bekerja. Hari ini dia mendapatkan shift pagi dan akan pulang pukul 2 siang.

Alesha mengenakan pakaian kerja nya tak lupa hijab andalannya saat bekerja. Alesha juga memoleskan make up tipis agar wajahnya tidak terlihat pucat.

Alesha memoleskan lip serum pada bibir nya yg berwarna pink alami membuat nya tambah cantik.

Akhirnya setelah semuanya siap alesha mengambil tas dan handphone milik kemudian dia pun berangkat ke tempat kerja nya.

Alesha kerja sebagai pelayan di sebuah restoran yg tidak terlalu mewah, semua rekan kerjanya baik baik membuat nya nyaman berkerja di sini.

"Tumben telat datangnya sha?" Tanya seorang pegawai laki² yg merupakan seorang koki di sini. Teman² nya biasa memanggil nya kaivan.

Seperti nama yg artinya tampan, membuat nya jadi incaran para wanita, dengan tinggi 175, hidung mancung dan kulit putih. Kaivan merupakan anak dari pemilik restoran.

Alesha sudah menganggap nya sebagai seorang kakak karena di setiap kesulitan kaivan pasti selalu ada untuk menolong nya. Beda hal nya alesha yg menganggap kaivan sebagai saudara maka kaivan menganggap alesha sebagai wanita.

Ya, kaivan menyukai alesha bahkan sejak pertama kali alesha berkerja di restoran milik ayah nya. Karena hal itu juga lah yg membuat kaivan meminta kepada ayah nya agar ia bisa menjadi koki di restoran milik sang ayah.

"Iya bang tadi jalanan nya macet banget" ujar alesha sambil meletakkan tasnya kedalam loker yg sudah tertulis namanya.

"Ya udah bang kalo gitu aku ke depan dulu ya" ujar alesha lalu setelah nya dia pamit pergi dari hadapan kaivan.

Saat alesha sedang bersih² karena sebentar lagi restoran akan segera di buka, alesha mengelap setiap meja² yg tersedia bersama dengan rekan² nya yg lain.

Saat sedang sibuk-sibuknya membersihkan restoran salah seorang rekan nya memanggil nya.

"Sha kamu di panggil pak mahen di suruh beliau ke ruangan nya" ujar seorang perempuan yg bernama Yesi.

"Kenapa yes kok pak mahen manggil aku ga biasanya?" Tanya alesha sambil menghentikan pekerjaan nya.

"Ga tau aku sha" ujar Yesi sambil menggelengkan kepalanya

"Oh ya udah makasih Yesi" alesha lalu bergegas pergi ke ruangan pak mahen seperti yg sudah Yesi bilang tadi.

Tok tok tok

"Permisi pak" ujar alesha sambil mengetuk pintu ruangan pak mahen.

"Ya masuk" sahut sebuah suara dari dalam.

Alesha lalu membuka pintu ruangan pak mahen perlahan lalu setelah nya ia melangkahkan kakinya memasuki ruangan.

"Ohh alesha silangkan duduk" ujar pak mahen mempersiapkan alesha untuk duduk.

Alesha duduk di kursi tepat di hadapan pak mahen. "Maaf pak kenapa ya panggil alesha" ujar alesha sopan

Pria yg sudah memasuki kepala 4 itu menghela nafas berat ia lalu menatap wajah alesha tidak enak.

"Jadi begini nak, akhir² ini pendapatan restoran semakin menurun" pak Mahen menarik nafasnya sejenak kemudian melanjutkan perkataannya.

"Jadi dengan berat hati bapak akan memberhentikan beberapa pelayan dan..." Mahen sejenak menggantung perkataan nya sedangkan alesha sudah menahan nafas nya menunggu apa yg akan mahen katakan

"Dan.. kamu salah satunya" ujar mahen menundukkan kepalanya sambil menghela nafas

Alesha terdiam ia tidak tahu harus bereaksi apa "bapak mohon maaf yg sebesar-besarnya, sebenarnya sulit bagi bapak untuk memecat kamu tapi keuangan restoran sedang menurun jadi bapak tidak bisa apa²"

Huft...

Alesha menghembuskan nafasnya sebelum akhirnya ia tersenyum kecil "gapapa kok pak, alesha mengerti, alesha ucapkan terimakasih karena bapak sudah menerima alesha bekerja disini" ujar alesha masih dengan senyuman manis nya.

Sebenarnya saat ini alesha menahan dirinya untuk tidak menangis tapi ia tutupi dengan senyuman.

"Ya sudah kalo gitu alesha pamit pak" alesha baru saja ingin berdiri tapi pak mahen mencegat nya.

"Tunggu dulu alesha" ujar pak mahen lalu mengeluarkan amplop coklat dari laci meja.

"Ini gaji kamu" pak mahen mengulur kan amplop itu pada alesha tapi alesha menolaknya ia mendorong amplop itu kembali pada pak mahen

"Ga perlu pak, bukan kah keuangan bapak sedang tidak baik, bapak simpan aja mungkin emang ga seberapa tapi alesha berharap itu berguna" ujar alesha tersenyum kecil.

Keluarga pak mahen selama ini sudah baik padanya jadi ia harap itu bisa sedikit membantu, lagian uang yg di berikan bapak² waktu itu masih ada jadi ia bisa menggunakan uang itu sampai ia menemukan kembali pekerjaan.

"Gapapa ini gaji kamu terima aja nak" pak mahen masih tetap tak bisa menerima nya ia tahu kesulitan alesha jadi ia harus memberikan gaji itu pada alesha.

"Gapapa pak terima aja alesha masih ada sedikit uang simpanan, ya sudah alesha izin pamit pak" alesha tak ingin berlama² lagi ia tak ingin pak mahen malah semakin memaksa nya untuk mengambil uang itu jdi ia memilih untuk segera pergi saja.

"Eh nak nak tunggu ini gaji kamu" ujar pak mahen tapi alesha tak mendengarkan nya hingga akhirnya pintu ruangan itu tertutup.

Pak mahen menunduk melihat kearah amplop yg ada di tangan nya ia menghela nafas lemah sambil menggelengkan kepalanya. Sulit baginya untuk memecat alesha apa lagi kinerja alesha sangat baik' bahkan ia juga udah menganggap alesha sebagai putri nya tapi mau bagaimana lagi keuangan restoran nya sedang menurun.

Setelah keluar dari ruangan pak mahen alesha langsung mengambil barang milik nya di loker, saat itu ia malah bertemu dengan kaivan yg baru saja keluar dari dapur.

"Loh sha, mau kemana?" Tanya kaivan, ia tidak tahu jika alesha di pecat, dia hanya tahu jika ayah nya akan memecat beberapa pekerja tapi ia tak tahu jika alesha juga termasuk.

"Alesha mau pulang bang" ujar alesha dengan senyuman teduh nya.

"Pulang? Kamu sakit?" Tanya kaivan cemas ia ingin menyentuh dahi alesha tapi alesha memundurkan langkahnya.

Kaivan menarik kembali tangannya ia baru teringat jika alesha tak pernah bersentuhan dengan laki² hal itu juga lah yg membuat kaivan sangat menyukai alesha.

"Enggak bang alesha ga sakit, tapi ini adalah hari terakhir alesha kerja di sini"

Kaivan terkejut mendengar nya, "loh kenapa apa kamu ga betah, atau ada yg menjahati mu, atau kamu sudah ada pekerjaan lain?" Tanya kaivan beruntun

Alesha menggelengkan kepalanya, "alesha di pecat jadi ini adalah hari terakhir alesha kerja"

"Hah di pecat? Kok aku ga tau, kamu tunggu disini biar aku tanyain ke ayah" kaivan berlalu dari hadapan alesha untuk menemui ayah nya.

Tapi alesha tak mengindahkan ucapan kaivan ia malah melangkahkan kaki nya meninggalkan restoran itu bahkan tanpa berpamitan pada teman² nya.

Bersambung....

Hai² gimana ceritanya seru ga? Kalo ga seru maaf ya soalnya author terlalu kaku tapi kalo seru tolong di hargai ya usaha author dengan cara vote,komen dan follow.

Maaf ya kalo mungkin cerita nya jarang update soalnya author harus bagi waktu untuk buat update cerita author yg lainnya.

Bye bye sampai ketemu di cerita selanjutnya 😊

Obsesi tuan rajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang