OTR/Part 5

745 23 0
                                    

Selamat membaca jangan lupa vote dan follow😉

*****

Alesha langsung mendorong tubuh kaivan setelah ia sadar dengan apa yg ia lakukan, dengan tangan bergetar alesha terus²an mengumamkan Kalimat istighfar.

Ia tidak sadar tadi telah memeluk kaivan karena ia yg benar² kalut tak bisa menemukan gelang pemberian mediang ibu nya.

"Ma..af b..ang" gugup alesha bergetar dengan mata memerah.

Kaivan menggaruk kepalanya canggung, "iy...a gapapa" ujar kaivan "kamu pasti nangis karena habis di pecat papa ya? Maafin aku ya ga bisa nolongin kamu" lanjut kaivan sambil menundukkan kepalanya

Mereka saat ini masih berdiri di depan pintu alesha tidak mempersilakan kaivan untuk masuk karena ia tak ingin terjadi fitnah jika mereka hanya berduaan di dalam ruangan.

Mendengar perkataan kaivan, alesha dengan cepat menggeleng kan kepala "enggak kok bang, alesha nangis karena alesha kehilangan gelang pemberian almarhumah ibuk" ujar alesha lirih bahkan suaranya pun tercekat karena menahan tangis.

"Kok bisa? Di mana terakhir kamu lihat?" Tanya kaivan beruntun, ia tahu betul bagaimana alesha yg begitu menyayangi gelang pemberian almarhumah ibu nya itu.

"Ga tau, terakhir aku ingat itu kira² berapa hari yg lalu dan aku baru sadar sekarang jikaa gelang itu hilang" ujar alesha lemah

"Itu adalah peninggalan satu² nya dari ibuk, tapi alesha malah tidak menjaganya dengan baik" alesha menangis sambil menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangan nya.

"Eh eh sha, udah jangan nangis... Nanti aku bantu cari ya, kamu tenang aja pasti gelang kmu segera ketemu" kaivan berusaha menghibur alesha yg kembali menangis.

"Beneran Abang mau bantu cariin?" Tanya alesha sambil menatap kaivan dengan mata berkaca-kaca.

Kaivan mengangguk-anggukan kepalanya yakin "iya... Jadi sekarang alesha berhenti nangisnya ya" ujar kaivan lembut

Alesha menghapus air matanya tak lupa dengan senyuman terpancar di wajahnya. Sedangkan di tempat berbeda seorang lelaki mengepalkan tangan nya melihat interaksi gadis nya dengan laki² lain.

Gadis nya? Entahlah raja tak tahu sejak kapan ia mengklaim gadis manis itu sebagai gadis nya yg pasti ia tak suka jika ada laki² yg mendekati gadis nya.

"Akhh... berhenti lah tersenyum kepada nya sayang, rasanya aku ingin mencongkel mata laki² itu karena telah berani melihat senyumanmu"

Sangking kuatnya raja mengepalkan tangannya hingga tanpa sadar darah mengalir dari sela² jari nya dan menetes kelantai.

"Aku tidak sabar mengurung mu hanya untuk diriku sendiri"

*****

Pagi ini alesha sudah siap dengan kemeja putih dan rok hitam tak lupa juga dengan hijab yg berwarna senada dengan rok nya.

Kemarin saat ia sedang mencari² pekerjaan ia menemukan sebuah lowongan kerja dari perusahaan yg cukup terkenal di ibu kota.

Menjadi suatu kebanggaan jika gadis seperti alesha bisa bekerja di sana. Oleh karena itu lah dia akan mencoba melamar pekerjaan di sana siapa tau dia beruntung.

Obsesi tuan rajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang