#07: Bayaran

53 12 0
                                    

"Tetap di dekatku," bisik Elrik sembari mencoba merapatkan tubuh Ray yang ada di belakang pada tumpukan drum.

"Tanpa kau beri tahu pun aku tidak akan bisa menjauh darimu," sahut Ray menyinggung tangan mereka yang terborgol dengan posisi yang sangat tidak menguntungkan saat ini.

"Serahkan diri kalian baik-baik atau kami terpaksa menggunakan kekerasan," ucap pria yang terlihat seperti pemimpin dalam komplotan itu sembari menodongkan pistol pada Elrik.

Mereka pasti berencana untuk menjadikan Elrik beserta Ray sebagai tawanan demi melindungi diri dari kejaran polisi.

Elrik menatap ekspresi menghina pria itu dengan tatapan datar, tapi dingin.

Pria yang sangat ingin dia tangkap atas semua kejahatan yang diperbuatnya, dialah Brock mantan narapidana yang kabur dari tahanan dan membentuk komplotan teroris yang menteror kota dari balik bayang dari tahun ke tahun tanpa ada yang berhasil menangkapnya.

Selama ini dia berhasil lolos berkat komandan polisi sebelumnya yang terlalu serakah dan dengan mudah disuap oleh mereka.

Namun, sejak berhasil mendapatkan posisi komandan selanjutnya Elrik bersumpah pada dirinya sendiri untuk menghabisi semua anggota komplotan teroris itu.

Uang suap tidak lagi bisa mereka jadikan senjata untuk melindungi diri mereka sendiri.

Bahkan saat mereka menyuap komisaris besar selaku atasan Elrik sendiri, Elrik tidak mengindahkan perintahnya untuk berhenti mengejar mereka meski suatu saat dia justru akan ditumbangkan oleh atasan dan rekannya sendiri.

Sebagai veteran perang tekadnya sangat kuat untuk memberantas penyebar kemalangan seperti para teroris itu.

"Nah, Darling. Apa kau bisa bela diri?" tanya Elrik pada Ray.

"Aku? Tentu," sahut Ray setengah tidak rela menyahuti setelah dipanggil darling.

"Bagus--"

Klek! Di akhir kata Elrik Brock mengokang pistolnya.

"Jangan sampai mati dulu, Darliiing!" seru Elrik lalu menendang perut Brock dengan kuat sampai tubuh itu terlontar ke belakang.

Teman-teman langsung menangkapnya sebelum tersungkur ke lantai dan itu dimanfaatkan Elrik untuk menjauh berlari membawa Ray keluar gedung itu.

Dia mengambil pistolnya yang mengokangnya untuk berjaga-jaga.

Dor!

Dor!

Satu dua tembakan terdengar dari belakang.

"Jaga kepalamu Darling," ucap Elrik sembari mencari penembak itu.

Matanya menemukan seseorang dari balik kontainer besar yang tertumpuk di luar gedung.

Dor!

"Satu," gumam Elrik saat bisa mengenai satu orang.

Dor!

"Miss."

Dor!

"Miss." Elrik berdecak tidak puas saat tembakan selanjutnya terus meleset.

"Darling ambil pisauku, di balik jasku," ucap Elrik sembari mengincar musuhnya.

Dengan tangan kirinya Ray mencari tempat pisau Elrik.

"Atas Darling jangan meraba dadaku itu geli, kanan depan," celetuk Elrik saat Ray tidak menemukannya.

Ray berdecak malas, tapi tetap mengikuti instruksi Elrik. Setelah mendapatkan pisau itu Ray menggunakannya untuk berjaga-jaga.

Maso-Kiss [Yaoi/BL, Smut]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang