Tiga tahun berlalu sejak kejadian terakhir dengan keluarga Miller maupun Spencer, hubungan antara anak, cucu dan para tetua pun mengalami perubahan yang cukup memprihatinkan.
Mereka berkomunikasi hanya seperlunya saja dengan para tetua, Thomas dan ketiga anaknya berusaha menjalin komunikasi dengan Lisa untuk memperbaiki semuanya.
Lisa sendiri pun tetap menghubungi Jacqueline ataupun bertemu di luar, dia tetap berkomunikasi dengan Thomas dan ketiga kakaknya walaupun tidak sedekat dulu.
Saat ini Lisa bahkan sedang menunggu mereka semua di restoran untuk bertemu, bahkan dia sudah menyiapkan hadiah untuk mereka berlima.
Lisa menyiapkan empat buah kalung dengan liontin yang berisi foto mereka berlima serta sebuah jam saku yang memiliki foto mereka berlima.
"Mommy" Lisa segera menghampiri Jacqueline saat melihat dirinya memasuki ruangan.
"Begitu gembiranya bertemu dengan Mommy. Apa tidak gembira melihat kami" Jennie berucap sambil menatap Lisa.
"Aku juga gembira bertemu dengan kalian semua" Lisa menjawab sambil memeluk mereka bertiga dan Thomas.
"Ada apa dengan pundak serta leher?" Jacqueline bertanya sambil memegang perban.
"Biasa Mom, terkena senjata tajam saat sedang melawan penjahat" Lisa menjawab dengan cengiran.
"Usahakan untuk tidak selalu terluka, Mommy khawatir melihat mu yang selalu terluka" Jacqueline berucap sambil mengusap kepala Lisa.
"Baik Mommy" Lisa menjawab sambil menggandeng lengan Jacqueline dengan manja.
Mereka pun berjalan menuju arah meja dan duduk di kursi, Lisa memanggil pelayan, sambil menunggu pelayan datang mereka saling berbagi cerita mengenai kegiatan sehari-hari.
Selama tiga puluh menit mereka semua makan dalam diam hanya terdengar suara dentingan sendok dan garpu yang beradu mengambil makanan.
Lisa mengeluarkan lima buah kotak perhiasan dan memberikan kepada mereka satu persatu di sertai dengan sebuah senyuman.
"Apa ini sayang?" Jacqueline bertanya.
"Hadiah pertama dan terakhir yang aku berikan untuk kalian sebagai kenangan" Lisa berucap sambil tersenyum sangat lebar.
"Maksudnya sebagai kenangan?" Rose bertanya dengan dahi yang mengkerut.
"Aku seorang tentara, tidak tahu apa akan selamat atau tidak saat sedang menjalankan misi, jadi aku ingin memberikan sesuatu sebagai kenangan" Lisa menjawab sambil tersenyum.
"Tolong pulang dengan selamat dalam setiap misi, doa kami selalu menyertai dirimu" Jisoo berucap dengan nada memohon.
"Aku tidak berani berjanji tapi aku akan berusaha" Lisa menjawab dengan senyuman.
"Aku hanya punya satu permintaan, di saat kalian mendengar kabar tentang kepergian aku, mohon kalian mengantarkan aku dengan senyuman" Lisa kembali berucap sambil kembali tersenyum.
"Anak bodoh di saat bahagia seperti ini kenapa malah membicarakan hal buruk seperti ini" Thomas menghardik dengan kesal.
Lisa segera mengalihkan pembicaraan untuk menghindari kemarahan Thomas, dirinya lebih memilih meledek ketiga kakaknya dan memilih untuk bermanja-manjaan kepada Jacqueline.
🐣🐿️🐢🐇🐻
Lisa dengan terpaksa menginjakkan kakinya di mansion milik Thomas, dia kembali di tugaskan untuk menuju medan perang bersama dengan teamnya untuk membantu negara-negara lain untuk memberantas para teroris yang mengamcam dan memporak porandakan salah satu negara.

KAMU SEDANG MEMBACA
Not A Mistake (On Going)
FanfictionMenceritakan tentang kehadiran seorang anak dari perbuatan yang tidak di sengaja oleh kepala keluarga. Ada beberapa orang dalam keluarga yang menerima dan menolak kehadiran anak tersebut. Rasa kecewa yang di rasakan membuat anak tersebut memilih me...