Ini chapter Oneshoot 《Solitude》yang aku publish sebelumnya. Sengaja aku pindahkan kesini karena kasian aja, sendirian si Beliung wkwkkw.
Apa yang terjadi, seharusnya tidak terjadi.
⚠️ANGST DISCLAIMER⚠️
Setelah ledakan yang menewaskan dan menghancurkan semua yang dicintainya, Boboiboy merasa kesepian selama berbulan-bulan. Merenungkan apa yang telah dilakukannya. Dengan sia-sia mencari di seluruh kota dan bahkan seluruh negeri dan planet untuk mencari orang yang selamat.
Dan dia benar-benar sendirian.
Tidak ada yang tersisa untuknya. Dia masih terjebak dengan terlalu banyak kuasa.
Dia benar-benar telah membunuh cinta dalam hidupnya. Dan tuan nya. Dia telah membunuh semua orang.
"Boboiboy, dengar pada suara aku. Bertenang... dan lepaskan kuasa itu."
Itu adalah kata-kata terakhir yang diucapkan yang diingat Boboiboy. Suara wanita yang dahulunya pemegang asal kuasanya, sebelum penglihatannya benar-benar diliputi oleh cahaya yang menyiksa, suara jeritannya sendiri memenuhi kepalanya, dan dia kehilangan kesadaran.
Dia merasa sakit di sekujur tubuhnya. Rasanya tidak ada yang patah, tapi dia sangat kesakitan. Dia mengedipkan matanya, meskipun cahaya matahari yang tidak menyinari terasa menyengat. Saat matanya perlahan-lahan menyesuaikan diri dengan siang hari yang dingin, matanya terfokus pada bulan.
Itu berada tepat di atasnya. Dan... bulan itu terbelah menjadi dua.
Boboiboy mengerjap beberapa kali, bertanya-tanya apakah ia sedang berhalusinasi, lalu berusaha keras untuk duduk. Gerakannya terasa sakit, dan dia ragu-ragu sejenak sebelum mencoba bergerak lagi.
Pemandangan dan suara angin dan air di sekelilingnya yang tiba-tiba membuatnya kebingungan. Dari manakah semua ini berasal?
Dia jatuh berlutut dan menatap bayangannya di dalam air dengan ngeri.
Seluruh pakaiannya berwarna putih biru. Bahkan rambutnya berwarna coklat berabun menjadi biru. Dan matanya sedingin es biru. Tidak lagi berwarna hezel seperti mata ibunya.
"Apa yang terjadi?!" teriaknya, sambil berusaha bangkit berdiri. "A-Apa-Dimana?"
Tiba-tiba, kenangan itu datang kembali, dan dia hampir berharap kenangan itu tidak terjadi.
Sebuah pertempuran. Bukan pertempuran biasa, dia dan teman-temannya sama-sama tahu.
Dengan keberanian yang mereka miliki dengan bertempur melawan pasukan Reramos, hingga hal itu terjadi.
Kuasanya. Kuasanya... telah mengawalnya, bukan dia yang mengawalnya. Dia telah menjadi sama seperti alien tamak. Tidak ada sesuatu yang berbeda.
Nama Boboiboy Beliung. Tekanan di kepalanya. Hitam di atas matanya. Cahaya di tangannya.
Pilihan yang mustahil: membunuh Raksasa Lelabah, atau membunuh teman-temannya. Dia akan mengambil ledakan itu sendiri atau dia akan mencoba.
"ERRGHH!."
"Boboiboy! Ingat siapa diri kau!."
Dan kemudian... di sini. Sekarang.
Apakah namanya Beliung sekarang?Tidak. Dia adalah Boboiboy, pelindung Galaxy. Dia bertekad untuk mempertahankan jati dirinya. Hanya karena ada kuasa yang merasukinya, bukan berarti kuasa itu bisa mengendalikannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent Romance
Fanfiction[Sebenarnya kumpulan cerita One/two/three-shoot] Cinta yang tulus tidak selalu perlu diumbar dengan kata-kata. Kadang, keheningan dan momen-momen kecil cukup untuk membuat perasaan itu terasa nyata, meskipun belum terungkap sepenuhnya. era #boya