Majikan

1K 1 0
                                    

Maya bekerja sebagai babysitter sementara disebuah keluarga kecil, ia bekerja hanya untuk satu bulan. Keluarga itu ada rencana untuk berlibur dan Maya otomatis diajak untuk ikut membantu menjaga anak dari keluarga itu selama liburan. Namun, sang kepala keluarga— Heru, berangkat terlebih dahulu karena ada kepentingan di kota yang sama ditempat mereka berlibur. Sedangkan, Maya dan majikannya yang lain—istri Heru— menyusul pada sore hari.

Heru membuka pintu villa, berjalan memasuki living room yang kebetulan langsung menghadap ke arah pemandangan laut yang begitu indah. Ternyata sang istri telah memesan private villa yang termasuk mahal, karena jika dibandingkan dengan villa lainnya, ini merupakan spot paling bagus, berada paling ujung denglan pemandangan ocean langsung tanpa ada penghalang apapun didepannya.

Namun fokusnya saat ini bukan itu, persetan dengan harga villa yang mahal, yang jelas sekarang ini dia ingin segera membersihkan diri dan juga keramas, berharap dengan itu bisa membantu otakknya agar bisa berfikir lebih jernih. Untuk urusan ranjang, Heru akan sabar menunggu istrinya. Dan segala pikiran liarnya tentang pembantunya tadi, lupakan saja. Heru tidak ingin berkhianat.

Sebelumnya ia sempat bertukar pesan dengan sang istri dan sang istri menjanjikan malam yang panas untuknya. Karena mereka memang sudah lama tidak melukannya atas alasan kesibukan kerja, maka saat momentum itu ada Heru tak ingin mennyiakan kesempatan. Namun, apa boleh buat ternyata sang istri harus pulang terlambat ke villa mereka karna masih asik berkumpul dengan teman-temannya. Dan sialnya pembantu yang sedang bekerja dengannya sekarang malah menggodanya via chat saat ia menanyakan keadaan anaknya.

Mata tajamnya menelisik sekitarnya, mencari dimana letak kamar yang akan ia tempati dengan sang istri untuk dua hari ke depan. Heru berjalan ke arah kanan, feeling-nya mengatakan jika itulah kamar dia dan bunga.

Ketika knop pintu didorong kesamping, ternyata benar. Ini kamarnya. Telihat disana Deon, sang putra tengah tertidur dengan lelap sambil memeluk bantal. Dan juga...

Seorang wanita dengan pakaian yang sangat minim, berbaring menghadap Deon, membelakangi Heru yang saat ini berdiri kaku di ambang pintu masuk dengan perasaan yang kembali gelisah.

Maya sadar tuannya datang, maka dari itu ia sengaja tidur dengan posisi seperti itu. Pakaiannya dengan tidak tahu malunya ia naikkan sebatas pinggang, sehingga celana dalam putih dan pantatnya yang berisi terekspos begitu saja di depan majikannya sendiri. Ini memang sudah rencana yang ingin ia lakukan sejak receptionist menelfon mengabarkan sang majikan sudah sampai di villa--- sebab, ia sangat sangat ingin merasakan bagaimana rasanya digagahi oleh majikan sendiri.

"Bangsat." Heru mendesis kecil, pikiran kotor yang berusaha ia lupakan tadi kini datang lagi. Bayangan dirinya melakukan hubungan intim dengan pembantunya sendiri kembali memenuhi otak pria itu, dan tanpa sadar, bagian bawahnya kini juga dengan perlahan kembali menegang melawan gravitasi, sehingga celana bahan hitam yang ia kenakan tampak mengembung dari luar.

Heru berdehem sebentar, berusaha menenangkan dirinya yang kembali memanas, pandangannya ia alihkan ke arah jendala, dan mulai memanggil Maya guna memecahkan keheningan.

"Ekhem, May." Panggil Heru.

Maya yang mendengar suara berat sang majikannya pun langsung berpura-pura kaget, bangun dengan cepat dan spontan langsung membenarkan pakain yang ia kenakan, seolah olah pakaiannya terbuka dengan sendirinya.

"Pa-Pak Heru." Lirih Maya terbata, dan semua ini hanyalah drama.

"Kamu ngapain disini?" Heru bertanya serius, namun matanya terfokus pada gundukan besar milik pembantunya yang setengah ter-ekspos. Sialan, Heru ingin sekali meremasnya.

Maya yang masih terduduk diatas ranjang kini mulai beranjak turun, dan dirinya sadar. Heru sedang memperhatikan payudaranya, membuat Maya semakin ingin menggoda sang majikan.

"Maaf Pak, tadi Deon tidurnya sedikit terganggu. Jadi saya coba buat nenangin kembali."

"Okey, sekarang saya jaga Deon. Kamu bisa kembali ke kamar." Final Heru, ia tidak tahan jika berlama-lama berhadapan dengan Maya. Tubuhnya yang sintal selalu membuat nafsu pria dewasa itu meningkat. Dan syukurlah ia masih bisa mengontrol diri untuk tidak memperkosa pembantunya itu, setidaknya untuk saat ini. Jika Maya segera beranjak dari sana.

Namun sayangnya, wanita itu lebih pandai. "Baik pak, saya kembali ke kamar dulu. Jika bapak perlu bantuan, bisa langsung panggil saya saja." Ucap Maya, kakinya mulai melangkah untuk keluar, namun ketika tepat berada di depan pria itu, Maya berakting seolah-olah ia telah kehilangan keseimbangannya.

"Ahh," Dengan kurang ajarnya Maya menyentuh lengan Heru, yang membuat pria itu juga reflek menahan tubuh Maya yang ingin menimpanya.

"Ma-maaf Pak, kepala saya tiba-tiba pusing." Nada bicaranya meringis, seluruh beban tubuhnya ia limpahkan ke sang majikan. Sehingga payudaranya yang tergolong besar itu kini total bersentuhan dengan dada bidang Heru.

Heru merasa ada yang aneh, insting prianya ngatakan jika Maya sengaja melakukan semua ini. Wanita itu sengaja ingin menggoda Heru. Dan tidak lama semuanya terbukti, ketika dengan lancangnya Maya menggesekkan perutnya sendiri dengan kejantanan Heru, merasakan dari luar betapa kerasnya milik pria itu.

"Sialan, kamu sengaja godain saya?" Ucap Heru dingin, membuat Maya mendongak untuk menatap wajah majikannya. Jujur, wanita itu juga sedikit kaget akan perbuatannya barusan yang terkesan buru-buru, mungkin ini efek karena dirinya sudah tidak bisa menahan lagi nafsunya yang kian bergejolak.

Melihat wajah wanita di depannya terlihat panik, Heru mengeluarkan smirknya, mendorong tubuh kecil namun berisi milik Maya secara perlahan kebelakang lalu kembali berujar. "Kenapa diam hm? Kamu pengen saya kontolin?"

Sialan, Maya merinding mendengar suara Heru. Ia rasa, tatapan tajam dengan suara beratnya saja sudah mampu buat dia becek di bawah sana. Dan di detik berikutnya dia benar- benar kaget, Heru meraih tangannya lembut, sekelebat bayangan jika Heru akan mencium tangannya ternyata salah, melainkan ia menuntun tangan Maya untuk ia letakkan tepat di selangkangan pria itu.

"Saya lebih suka kamu mainin kontol saya pakek tangan, ketimbang cuma digesek sama perut."

-------------------------------------------------

Akses full cerita (10 halaman):

trakteer.id/cariapadah

karyakarsa.com/cariapadah

ONE SHOOT ADULT STORY 21++Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang