SB2 - Kampus

2 2 0
                                    

Hari-hari di Istanbul semakin terasa hidup dan penuh dengan kegiatan yang menggembirakan. Hasan dan Fayyadh, yang sudah mulai terbiasa dengan lingkungan sekitar, mulai merasakan ketertarikan terhadap berbagai aspek budaya dan kehidupan kota ini. Salah satu hal yang paling dinantikan adalah kesempatan untuk merasakan kehidupan kampus yang begitu berbeda dari yang mereka kenal di Indonesia. Shafiyyah, yang merupakan mahasiswa di salah satu universitas terkenal di Istanbul, menawarkan untuk membawa mereka mengunjungi kampusnya dan memperkenalkan mereka pada suasana akademis di sana.

Pada pagi yang cerah itu, Hasan, Fayyadh, dan Shafiyyah memulai hari mereka dengan semangat. Mereka bertiga berkumpul di rumah Arga, di tepi Selat Bosphorus, dan bersiap untuk menuju kampus. Arga, yang bekerja di universitas sebagai dosen, juga bergabung bersama mereka.

"Kita akan mulai dengan tur kampus dan beberapa perkenalan dengan teman-temanku di fakultas," kata Shafiyyah sambil tersenyum. "Aku sudah mengatur beberapa pertemuan yang pasti akan menarik untuk kalian."

Ketika mereka tiba di Universitas Istanbul, Hasan dan Fayyadh terpesona oleh pemandangan kampus yang megah. Bangunan-bangunan bersejarah dan taman-taman yang indah memberikan kesan yang menenangkan. Shafiyyah, yang merasa bangga dengan kampusnya, memandu mereka melalui area utama.

"Kampusan ini adalah salah satu yang tertua dan paling bergengsi di Istanbul," ujar Shafiyyah dengan penuh semangat. "Sekarang kita akan melihat beberapa tempat menarik di sini."

Mereka memulai tur mereka di Perpustakaan Utama, sebuah bangunan yang menampilkan arsitektur klasik dengan koleksi buku yang sangat lengkap. Hasan dan Fayyadh terkesan dengan berbagai referensi akademis yang tersedia, dan mereka menghabiskan beberapa waktu menjelajahi rak-rak yang penuh dengan buku-buku berharga.

"Perpustakaan ini luar biasa," kata Fayyadh. "Aku belum pernah melihat tempat dengan koleksi yang begitu kaya."

Setelah mengunjungi perpustakaan, Shafiyyah mengajak mereka ke Kantin Fakultas. Di sini, mereka bertemu dengan beberapa teman Shafiyyah, yang sangat antusias menyambut Hasan dan Fayyadh. Percakapan yang hangat dan ramah memudahkan mereka untuk merasa diterima.

"Ini teman-temanku, Hasan dan Fayyadh," kata Shafiyyah memperkenalkan mereka. "Mereka baru saja tiba di Istanbul dan ingin merasakan kehidupan kampus di sini."

Salah seorang teman Shafiyyah, Leyla, menyapa mereka dengan senyum lebar. "Senang bertemu dengan kalian! Istanbul selalu punya cerita menarik untuk dibagikan. Bagaimana pendapat kalian tentang kota ini sejauh ini?"

Hasan menjawab dengan penuh semangat, "Kami sangat menyukainya! Kota ini memiliki banyak hal untuk ditawarkan, dan kami sudah melihat banyak tempat yang luar biasa."

Leyla memandang Shafiyyah dengan cermat. "Jadi, Shafiyyah, bagaimana kabarnya? Apakah kalian sudah saling mengenal lebih dekat?"

Shafiyyah sedikit tersenyum, lalu menjawab, "Kita sudah berkeliling bersama dan mencoba berbagai hal. Hasan dan Fayyadh sangat menyenangkan!"

Mereka melanjutkan percakapan sambil menikmati makanan khas Turki yang disajikan di kantin. Makanan ini bervariasi dari kebab hingga baklava, dan Hasan dan Fayyadh tidak bisa berhenti memuji kelezatannya.

_______________

Setelah makan siang, Shafiyyah mengajak mereka ke Gedung Riset tempat dia dan teman-temannya sering bekerja. Gedung ini adalah pusat inovasi dan penelitian di kampus, dan Hasan serta Fayyadh sangat tertarik untuk melihat bagaimana kegiatan akademis berlangsung di sini.

Di dalam Gedung Riset, mereka disambut oleh Prof. Murat, salah satu dosen senior di fakultas. Prof. Murat mempresentasikan beberapa proyek penelitian yang sedang berlangsung, dan Hasan dan Fayyadh merasa terinspirasi oleh semangat akademis yang ada di sini.

"Bagaimana kalian menemukan program-program riset ini?" tanya Prof. Murat, setelah presentasinya selesai.

Fayyadh menjawab dengan penuh antusiasme, "Ini sangat mengesankan! Aku tertarik dengan bagaimana kalian mengintegrasikan teknologi dan sains dalam penelitian kalian. Ini adalah sesuatu yang sangat relevan dan inovatif."

Prof. Murat tersenyum puas. "Terima kasih. Kami selalu berusaha untuk memberikan kontribusi yang berarti dalam bidang kami. Jika kalian tertarik, kalian bisa bergabung dengan beberapa seminar yang akan datang."

Sementara itu, Shafiyyah mengajak Hasan dan Fayyadh ke Taman Kampus, sebuah area terbuka yang menjadi tempat favorit bagi mahasiswa untuk bersantai. Di sini, mereka duduk di bangku taman sambil menikmati udara segar.

"Tempat ini adalah tempat favoritku untuk belajar dan bersantai," kata Shafiyyah. "Apa kalian sudah siap untuk kegiatan selanjutnya?"

Hasan mengangguk. "Tentu saja! Kami masih ingin melihat lebih banyak lagi."

Setelah itu, Shafiyyah membawa mereka ke Studio Seni, tempat di mana berbagai karya seni mahasiswa dipamerkan. Hasan dan Fayyadh sangat terkesan dengan kreativitas dan bakat yang dipamerkan. Shafiyyah, yang juga memiliki ketertarikan dalam seni, berbagi beberapa informasi tentang mahasiswa dan karya-karya mereka.

"Kami juga memiliki galeri seni tahunan," kata Shafiyyah. "Karya-karya di sini sering kali ditampilkan dalam acara tersebut. Itu adalah kesempatan besar bagi mahasiswa untuk menunjukkan bakat mereka."

Hari itu diakhiri dengan kunjungan ke Kafe Kampus, tempat yang sangat populer di kalangan mahasiswa. Di sini, mereka duduk bersama sambil menikmati kopi dan diskusi tentang berbagai topik.

"Bagaimana kalian menemukan kehidupan kampus di sini?" tanya Shafiyyah.

Hasan dan Fayyadh saling memandang sebelum Hasan menjawab, "Kami benar-benar terkesan. Setiap tempat yang kami kunjungi menawarkan sesuatu yang baru dan menarik. Kami merasa sangat beruntung bisa mengalami semua ini."

Shafiyyah tersenyum, merasa senang melihat Hasan dan Fayyadh menikmati pengalaman mereka. "Aku senang kalian menyukainya. Istanbul memiliki banyak hal untuk ditawarkan, dan kampus ini adalah bagian yang penting dari itu."

Dengan hari yang semakin larut, mereka kembali ke rumah Arga. Hasan dan Fayyadh merasa puas dan terinspirasi oleh semua yang mereka lihat dan alami. Shafiyyah, di sisi lain, merasa bahagia karena bisa menunjukkan bagian penting dari hidupnya kepada teman-temannya.

Sebelum tidur, Hasan dan Fayyadh duduk di teras sambil menikmati pemandangan malam Selat Bosphorus yang berkilauan. Hasan menyadari betapa cepatnya waktu berlalu dan betapa banyak yang telah mereka alami dalam waktu singkat.

"Ini benar-benar pengalaman yang luar biasa," kata Hasan. "Aku merasa sangat beruntung bisa berada di sini."

Fayyadh mengangguk setuju. "Aku juga merasa begitu. Kita harus memastikan untuk memanfaatkan setiap kesempatan yang ada di sini."

Sementara itu, Shafiyyah, yang baru saja masuk ke kamarnya, memikirkan kembali hari itu. Dia merasa senang bisa menghabiskan waktu dengan Hasan dan Fayyadh, namun juga tidak bisa menahan rasa harapannya. Dia berharap dapat lebih dekat dengan Hasan di hari-hari mendatang.

Selat BosphorusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang