Di dalam sel yang dingin dan gelap, Hasan duduk meringkuk di sudut, merasakan pusing yang semakin parah akibat kejadian-kejadian mengerikan yang masih membayangi pikirannya. Gambar-gambar wajah Carlos, senyumnya yang kejam, dan cengkeramannya yang kasar terus-menerus menghantui pikirannya, menyebabkan sakit kepala yang semakin buruk. Hasan meraba-raba kepalanya, mencoba menenangkan pikirannya yang penuh dengan kekacauan.
Tiba-tiba, saat pusingnya mulai mereda, sebuah ingatan muncul dengan jelas di benaknya. Dia teringat saat Carlos mencengkeramnya dan membawanya ke tempat tersembunyi. Dalam kegelapan, dia bisa melihat beberapa detail yang sebelumnya tidak dia sadari. Hasan mulai memfokuskan pikirannya pada ingatan tersebut, mencoba menggali lebih dalam.
FLASHBACK ON
Di dalam gedung tua yang suram, Carlos berdiri di hadapan Hasan yang terikat, mengamatinya dengan senyum puas. Hasan merasa sangat tertekan, namun saat itulah dia melihat sesuatu yang menarik perhatian—sebuah kertas kecil terjatuh dari saku Carlos ketika dia berbalik. Kertas tersebut terlipat rapi, dan Hasan dengan cepat memperhatikan beberapa angka dan huruf yang tertulis di sana.
Hasan berusaha keras untuk mengingat detail-detail kecil dari kertas tersebut. Dia ingat bahwa kertas itu memiliki beberapa simbol yang tampaknya tidak familiar, tetapi ada satu bagian yang sangat mencolok—sebuah angka dan huruf yang tampaknya menyusun kode.
FLASHBACK OFF
Saat Hasan berhasil mengingat kembali kode tersebut dengan jelas, dia merasa sedikit lega. Sekarang, dia harus menemukan cara untuk membuktikan bahwa dia tidak bersalah dan menunjukkan kepada pihak polisi bahwa Carlos lah pelakunya.
__________
Keesokan Paginya, Hasan akhirnya mendapatkan kesempatan untuk berbicara dengan seorang pengacara yang ditunjuk oleh keluarganya. Pengacara tersebut, Pak Farhan, mendengarkan cerita Hasan dengan penuh perhatian.
"Jadi, kamu ingat ada kode yang ditinggalkan Carlos?" tanya Pak Farhan sambil memandang Hasan dengan serius.
"Ya, benar. Kode itu mungkin bisa membuktikan bahwa dia terlibat dalam semua ini," jawab Hasan dengan penuh keyakinan.
Pak Farhan mengangguk dan menatap Hasan dengan penuh keyakinan. "Kalau begitu, kita harus menemukan kode tersebut dan menyelidikinya. Ini bisa menjadi bukti yang sangat penting."
Tanpa membuang waktu, Pak Farhan dan Hasan bekerja sama untuk mencari tahu lebih banyak tentang kode yang diingat oleh Hasan. Mereka memeriksa berbagai sumber dan berkonsultasi dengan beberapa ahli dalam keamanan dan forensik. Dalam beberapa hari, mereka berhasil memperoleh salinan dari kode tersebut dan memeriksanya secara menyeluruh.
Sementara itu, di kantor polisi, Fayyadh dan Shafiyyah terus berjuang untuk mendukung Hasan. Mereka mencari tahu lebih banyak informasi dan mencoba menghubungi saksi-saksi yang mungkin bisa membantu kasus Hasan.
___________
Pada suatu pagi, Hasan dipanggil oleh pihak polisi untuk pemeriksaan lebih lanjut. Dia merasa tegang, tetapi juga penuh harapan. Saat dia memasuki ruang interogasi, dia melihat Pak Farhan sudah berada di sana, siap untuk mendukungnya.
Petugas polisi yang menangani kasus ini, Inspektur Aulia, memandang Hasan dengan tajam. "Apa yang kamu miliki untuk membuktikan bahwa kamu tidak bersalah?" tanya Inspektur Aulia dengan nada skeptis.
Hasan menarik napas dalam-dalam dan mengeluarkan dokumen yang telah dipersiapkan oleh Pak Farhan. "Saya ingat bahwa Carlos meninggalkan sebuah kode yang mungkin berhubungan dengan semua ini. Kami telah menganalisis kode tersebut dan menemukan bahwa kode itu mengarah pada sebuah organisasi hitam yang terkenal."
Inspektur Aulia menatap dokumen dengan penuh perhatian. "Organisasi hitam? Itu klaim yang serius. Apakah kamu memiliki bukti lain?"
Pak Farhan menyela dengan tegas. "Kami telah menghubungi beberapa ahli forensik yang memverifikasi keaslian kode tersebut dan menghubungkannya dengan organisasi kriminal yang dikenal terlibat dalam berbagai kegiatan ilegal. Selain itu, kami juga memiliki saksi-saksi yang bisa membuktikan bahwa Carlos memiliki hubungan dengan organisasi tersebut."
Hasan menambahkan dengan penuh keyakinan, "Carlos juga memiliki motivasi untuk menjebak saya. Dia berusaha menghancurkan hidup saya dan mengalihkan perhatian dari tindakannya sendiri."
Inspektur Aulia akhirnya menunjukkan tanda-tanda ketertarikan. "Baiklah, kami akan menyelidiki lebih lanjut. Untuk sementara, saya akan memerintahkan penangguhan penahananmu hingga hasil penyelidikan lebih lanjut."
Kabar tentang penangguhan penahanan Hasan disambut dengan penuh syukur oleh Fayyadh dan Shafiyyah. Mereka segera menghubungi Hasan dan memberikan kabar baik tersebut. Hasan merasa sangat lega dan berterima kasih atas dukungan mereka.
____________
Hari-hari berikutnya, penyelidikan terus berlanjut. Hasan, Fayyadh, dan Shafiyyah bekerja sama untuk mengumpulkan bukti dan menghubungi saksi-saksi yang bisa memperkuat kasus mereka. Hasan merasa lebih percaya diri, terutama setelah mendapatkan konfirmasi bahwa Carlos adalah orang yang benar-benar terlibat dalam semua ini.
Akhirnya, pihak kepolisian berhasil menangkap Carlos dan mengumpulkan cukup bukti untuk menuntutnya. Carlos dihadapkan di pengadilan, dan semua bukti yang mengarah padanya dihadapkan kepada hakim. Hasan, Fayyadh, dan Shafiyyah menyaksikan proses tersebut dengan penuh perhatian.
Setelah beberapa hari persidangan, Carlos dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman penjara. Hasan merasa lega mengetahui bahwa keadilan akhirnya ditegakkan. Dia juga merasa bersyukur karena dia bisa kembali melanjutkan hidupnya tanpa beban yang menghantuinya.
Ketika Hasan keluar dari gedung pengadilan, dia disambut oleh Fayyadh dan Shafiyyah yang tampak sangat bahagia. Mereka saling berpelukan dan merayakan kemenangan tersebut.
"Terima kasih atas semua dukungan kalian. Aku tidak bisa melewati ini tanpa kalian," kata Hasan dengan penuh rasa syukur.
Shafiyyah tersenyum lembut. "Kami akan selalu ada untukmu, Mas Hasan. Sekarang, kamu bisa melanjutkan hidupmu tanpa rasa takut."
Hasan mengangguk, merasakan beban berat yang akhirnya terangkat dari pundaknya. "Aku akan berusaha keras untuk kembali ke jalur yang benar dan membuktikan bahwa aku tidak bersalah. Terima kasih atas segala bantuan kalian."
Dengan demikian, Hasan melanjutkan hidupnya dengan rasa lega dan harapan baru. Meskipun perjalanan yang dia lalui sangat berat, dia belajar banyak tentang ketahanan dan keberanian. Dan dia tahu bahwa selama dia memiliki teman-teman seperti Fayyadh dan Shafiyyah, dia tidak akan pernah benar-benar sendirian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selat Bosphorus
AventuraSetelah kembali dari petualangan yang penuh tantangan di Turki, Hasan dihadapkan pada realitas baru yang tak pernah ia duga: ia dijodohkan dengan sepupunya sendiri, Hafshah. Meskipun mereka tumbuh bersama, Hasan tidak pernah menganggap Hafshah seba...