Ke delapan member boy group Stray Kids memang sedang sibuk-sibuknya. Rekaman album baru, photoshoot, syuting MV, berlatih koreo, belum lagi jadwal manggung sana-sini dan jadwal pribadi antar satu member dan yang lainnya psti berbeda.Semua merasakan lelah yang sama namun ke 8 anak laki-laki itu menyukainya. Mereka tetap berbagi semangat berbagi senda gurau berbagi energi dan berbagi kasih sayang. Seperti yang pernah dikatakan leader mereka, Bang Chan, bahwa ia yakin jika tak ada tim manapun yang menyayangi rekan satu timnya sebanyak anggota mereka menyayangi satu sama lain.
Itu menjadi salah satu kunci kebersamaan mereka yang terlihat begitu hangat hingga menyebar keseluruh penggemar.
Seperti saat ini, Minho dan Jisung yang terus menerus menggoda Jeongin disela-sela latihan, Seungmin dengan savage khasnya menggoda Bang Chan dan Changbin, juga Changbin yang selalu menggoda Felix dan Hyunjin bergantian, kadang Minho juga jadi korban sasaran godaan-godaan romantis Changbin.
Namun menurut Minho beberapa hari ini ada sedikit tensi yang kurang menyenangkan dari DanceRacha. Bukan mereka bertiga sebenarnya, hanya Hyunjin saja.
Hyunjin seperti sedang ada suatu beban tapi enggan diutarakan pada yang lain. Mungkin masalah pribadi, Minho sebenarnya tak mau terlalu ikut campur jika masalah pribadi karena bagaimanapun mereka harus tetap menghormati privasi satu dan yang lainnya. Tapi ia benar-benar merasa terganggu dengan keadaan Hyunjin saat ini.
Anak itu sulit berkonsentrasi dan sempat beberapa kali terpancing emosi saat berlatih formasi lengkap padahal itu adalah hal sepele. Minho barus meluangkan waktu untuk bicara pada si bibir tebal itu.
"Kemana anak itu?"
Suara Minho terdengar di ruangan itu setelah sesi latihan koreografi baru selesai."Siapa?"
Tanya Bang Chan yang memang belum menghitung membernya seperti biasa."Hyunjin. Apa dia langsung pergi?"
"Entahlah, ketoilet mungkin."
Itu Jisung yang menjawab."Baiklah ayo pulang."
Jeongin, si maknae on top mengajak kakak-kakaknya yang ada disana untuk segera pulang."Pulang dan tiduuuur."
Adalah Seungmin yang menimpali."Akan kususul Hyunjin ke toilet."
Ujar Changbin yang sudah membuka pintu duluan."Yongbok-ah, bisa kau bereskan barang Hyunjin biar kubawa sekalian?"
Itu Changbin lagi yang kepalanya menyembul disela pintu yang terbuka.
Felix hanya mengangguk dan melakukan seperti apa yang Changbin katakan.Felix berjalan bersama Minho sebagai orang terakhir yang meninggalkan dance room.
"Minho Hyung, apa ini perasaanku saja atau memang Hyunjin akhir-akhir ini sedikit berbeda?"
"Kau juga merasakannya?"
"hmm.. Sejak minggu lalu aku mengajaknya pergi berdua, kau tau kan kami sering shopping bersama, food hunting, dan menghabiskan waktu bersama. Aku merasa sebelumnya Hyunjin selalu bisa kuajak pergi, tapi akhir-akhir ini dia sedikit 'jauh'..."
Felix mengeluarkan apa yang ada dipikirannya pada kakak tertua keduanya di grup. Dia pikir ini tidak apa-apa karena setidaknya ia tau Minho tidak akan menggodanya dengan hal yang ia katakan.
"Benarkah? dia pergi makan denganku dan Hannie dua hari lalu. Sepertinya dia juga pergi membeli beberapa barang bersama Seungmin dan Jeongin minggu lalu. Kupikir kau sibuk makanya kau tak ikut."
Felix sedikit terkejut mendengar penuturan Minho. "apa aku punya salah padanya?" Felix bertanya-tanya dalam hatinya sendiri.
Felix benar-benar tak tahan kalau harus seperti ini. Sudah lebih dari dua pekan dia merasa Hyunjin menjauhinya, pokoknya dia harus menemui Hyunjin hari ini. Mereka tak punya jadwal apapun sampai besok, jadi pemuda ber-freckles itu mengukuhkan tekadnya harus bicara pada si jangkung.
Terdengar suara ketukan pada pintu dorm 3retcha hasil dari tangan mungil Felix. Bang Chan yang memang sedang ada diruang tengah bergerak membukakan pintu.
"Oh, Felix.. come in! mau bertemu siapa? semua ada dikamar masing-masing ketuk saja."
"Mau ke kamar Hyunjin, dia tak sedang tidurkan, Hyung?"
"I dont think so, aku baru melihatnya mengambil air minum."
"okay, thanks Chan Hyung."
Felix berlalu meninggalkan Chan menuju kamar Hyunjin.Felix mengetuk pelan pintu itu, ia mendengar suara Hyunjin dari dalam jadi Felix membukanya perlahan.
"Hyun...."
Sapanya halus sambil masuk pelan dan kemudian menutup pintu kembali."Oh hei Fel. masuk. ada apa?"
Hyunjin sedang duduk dikursi dengan laptop menyala."Sedang sibuk? apa aku mengganggu?"
"Tidak. sedang iseng saja. Duduk saja dikasur. ada apa?"
"Tidak ada apa-apa.. Aku... Aku hanya .... mmm... merindukanmu."
Kata Felix pelan."Kau bicara apa? kita bertemu setiap hari, semalam juga bertemu. Baru pagi ini kita tak bertemu, kan?"
Jawab si jangkung masih fokus pada benda persegi panjang didepannya."Hyun... Apa aku punya salah? apa aku melakukan sesuatu yang membuatmu tak nyaman?"
Kali ini Felix melihat kearah Hyunjin meski lawan bicaranya masih memunggunginya."Katakan padaku dimana salahku, aku akan memperbaikinya dan minta maaf padamu.... kau menjauhiku, kan?"
Suara Felix terdengar bergetar diakhir kalimatnya membuat Hyunjin membalik badannya menghadap pemuda yang lebih muda itu."Yongbok-ah apa yang sedang kau bicarakan? kau tak punya salah apapun dan aku tidak menjauhimu, jadi berhentilah berpikir yang tidak-tidak."
Hyunjin memijat pelipisnya."Dengar, tak usah berpikir macam-macam, aku hanya kebetulan tidak sedang senggang saat kau mengajakku kesuatu tempat, ada yang harus kukerjakan. Jangan terlalu serius memikirkan ini."
"Kau benar-benar tak menjauhiku?"
"Tidak."
"Tapi kenapa kau selalu pergi lebih dulu saat selesai latihan, kau juga tak bicara padaku jika bukan hal penting. Saat aku ingin memanggilmu kau selalu sibuk dengan yang lain. Kau bahkan pergi makan dengan Minho Hyung dan Hannie, pergi berbelanja dengan Seungmin dan Innie. Aku juga cukup sering melihatmu bersama Chan Hyung dan Changbin Hyung. Tapi kau tiba-tiba sibuk saat aku mengajakmu pergi. Bagaimana mungkin aku tak berpikir jika aku telah melakukan kesalahan padamu. Kau jelas-jelas menjauhiku Hyun.!"
Tuduh Felix panjang lebar dengan bibir cemberutnya."Tidak tidak. Tidak ada seperti itu. Baiklah sekarang kau ingin pergi kemana? Ayi habiskan hari ini berdua."
Mungkin dengan begitu, Hyunjin bisa menutupi perasaanya. Felix yang takut dan kesal seperti ini sangat menggemaskan di matanya. Ia tidak akan bisa menolak keinginan rekan tim-nya yang satu ini.
========================
SHOOT YOUR SHOT
========================
KAMU SEDANG MEMBACA
HyunLix Drabbles
FanficHanya kumpulan cerpen-cerpen HyunLix. Berbagai genre dan plot. Beberapa nyambung dengan part berikutnya, beberapa bakal beda cerita. Judul ada di tiap part #1 Hyunlix 19 Aug 2024