Sementara Changbin keluar menemui Hyunjin, Felix masih bersama kelima member sisa yang ada. Chan, Minho, Jisung, Seungmin dan Jeongin. Mereka jadi me-review tingkah aneh Hyunjin akhir-akhir ini.Bahkan Chan sebagai leader pun tak mampu menahan agar obrolan ini tak berlanjut, ia sendiri malah ikut mendengarkan, pikirnya ini sebagai bahan tambahan pengetahuan atas adik-adiknya.
Kemudian perkataan Seungmin menyita perhatiannya."Ayo bertaruh, si tepung hanya cemburu."
"hah? cemburu?? pada siapa??"
Jisung tentu saja dengan segala kereflekannya berbicara sebelum berpikir."Yongbok lah.. Memang siapa lagi."
Kata Minho menimpali."Oh, benar. Masuk akal sekali kalau itu Yongbok Hyung, yang barusan terlihat sekali."
Timpal lagi si bungsu."Kalian bicara apa?"
Yang jadi bahan pembahasan justru tidak memahaminya sendiri."Bocah tepung itu cemburu padamu dan Changbin Hyung. Kau benar-benar tak menyadari itu?"
Jelas Kim Seungmin tanpa berbelit."Bagaimana mungkin?"
Wajah berbintik itu terlihat terkejut."Yongbok-ah, kau menyadarinyakan kalau dia menyukaimu?"
Ucap Minho."Minho Hyung, itu tidak mungkin. Hyunjin menyayangi semuanya sama saja."
Felix tetap bersikukuh itu bukan sifat suka dalam arti romantis, ia hanya tidak mau berharap banyak dan kecewa."Baiklah, aku akan tanya sekarang. Siapa diantara kita disini yang diberi lukisan sebagai hadiah kamar baru pindah dorm?"
Adalah yang mulia Kim Seungmin yang memulai sidangnya.
Chan, Minho, Jisung dan Jeongin tentu menggeleng."Aku bahkan meminta lukisan sebagai hadiah sejak lama tapi belum ada tanda-tanda Hyunjin Hyung akan memberikan satu padaku." Jawab sibungsu.
"Oh.. aku tau, lukisan yang dikamar Yongbok itu. Lukisan yang Hyunjin buat secara kusus hingga menghabiskan banyak malam hanya untuk hadiah seseorang. Aku beberapa kali menemuinya waktu itu saat dia sedang melukisnya." Timpal Jisung yang tinggal satu dorm dengan Hyunjin.
"Ah iya benar. aku mengingatnya juga. yang akhirnya dia memilih melukis foto kalian memegang daisy saat syuting video klip Thunderous itu. Aku sempat melihatnya diruang lukis Hyunjin, kupikir itu sudah jadi hasil akhirnya karena menurutku sudah sempurna, tapi aku sedikit terkejut saat melihatnya dikamar Felix, ada berbagai coretan warna diatasnya." Papar sang leader.
"Dan hei, siapa disini yang ingat ketika Minho Hyung dan Hannie berkomentar bahwa pasta yang dibuat Yongbok kurang enak. kemudian apa yang sitepung itu lakukan?"
Seungmin lagi dengan hebohnya mengajak membernya berpikir kebelakang berapa taun lalu."Oh.. aku ingat!"
Jisung yang lebih dulu bertepuk tangan kencang merayakan ingatannya."Oh aku juga ingat!"
Jeongin ikut menimpali."Ah... that time, Hyunjin langsung meninggalkan kompornya dan memakan pasta itu tanpa henti."
Chan pun mengingat hal yang sama."Dia tak ingin kau merasa sedih karena komentarku, Yongbok-ah."
Minho mengakui kejadian itu."Dan juga! cincinmu itu, couple ring kalian itu bukan semata-mata karena kau bilang ingin memakainya jadi diberikan padamu, tidak begitu. Si Tepung memang membelinya sepasang, tapi tidak bisa memilih ukuran karena hanya tersedia satu size, dia berencana memberikannya padamu dan kebetulan kau memintanya lebih dulu. Dia bahagia berlebihan sekali saat itu kau tau?"
Seungmin memaparkan fakta lain yang Felix sendiri kurang tau."Sejak saat itu dia jadi rajin sekali membeli berbagai asesoris pasangan. Tentu untuk dipakai berpasangan denganmu." tambahnya.
"Seungmin kau jangan mengada-ada, aku tidak mengerti ini."
Felix masih memproses segala informasi dan pemaparan yang ditunjukan teman-teman satu grupnya itu."Lix-ah.. kau pikir aku mengatakan 'Hyunjin Loves Felix' pada salah satu interview kita itu adalah tanpa bukti? kami semua melihatnya bahkan dengan mata telanjang. Kau adalah prioritasnya dalam banyak hal. Tanyakan pada semua disini siapa yang menyangkal pendapatku?" tantang Seungmin diakhir kalimatnya.
"Tunggu tunggu, biar kutanyakan ini padamu Yongbok-ah.. apa kau menyukai Changbin Hyung?" Jisung yang berbicara.
"Apalagi yang kau katakan, aku menyukainya seperti aku menyukai kalian semua. Jangan menanyakan hal itu, aku sayang kalian semua. Sama." jawab Felix.
"You sure?" sang leader bertanya.
"Kau tak begitu ambil pusing saat mengajakku atau yang lain pergi tapi kami tolak. Kau juga santai saja saat mengetahui siapa pergi dengan siapa tanpa mengabarimu. Tapi kau akan sedih saat ajakanmu ditolak Hyunjin atau saat Hyunjin pergi kemana dan dengan siapa tanpa mengabarimu atau tak mengajakmu."
Itu Minho yang berbicara."You guys seems super clingy to each other. Aku tau kalian menyayangi satu sama lain, also we knew that you're a cuddle bug dan Hyunjin adalah si anti skinship, but with you???"
Bang Chan berucap lagi."Kalian bahkan sampai ditegur oleh staff saat on cam supaya tak menempel terus." Jisung menambahkan.
Felix terlihat benar-benar berpikir untuk semua pemaparan teman grupnya disini, kemudian Chan bertanya padanya.
"Lix-ah, answer me according to your own heart. Siapa yang kau umumkan pada STAY bahwa kalian adalah couple?"
"Hyunjin."
"then, siapa yang sering kau sebutkan adalah soulmate-mu dimanapun itu?"
"Hyunjin."
"who is on your first list to give when you are baking?"
"Hyunjin."
"Siapa yang selalu reach out when you are feeling down? walaupun aku leader, aku tak bisa melakukan itu Lix, karena kau nyaman dengannya. Kau secara nyata membiarkannya memasuki lingkar privasi dan tak memiliki boundaries apapun untuknya. Tapi tidak untuk kami, bahkan Changbin pun yang selalu menggodamu itu kau tak begitu padanya."
"Iya karena aku tau Changbin Hyung seperti itu untuk meramaikan suasana, bahkan kadang kami sudah diberi naskah, kan?"
"Kalian berdua sama saja. pergilah temui dia, atau tunggu dia dikamarnya. bicarakan baik-baik."
"Chan Hyung."
panggilan lirih Felix membuat yang tertua menaikan kedua alisnya. Felix sedikit ragu mengatakan ini tapi dia harus."But what about the company?" ucapnya lirih.
Bang Chan hanya tersenyum kemudian mengusap rambut Felix lembut. "we'll talk about that later."
"Baiklah, aku keluar sekarang."
Pamitnya yang diangguki semua member.Felix menutup pintu dorm dan saat itu Changbin kebetulan sekali baru saja keluar dari elevator. Pemuda berbadan kekar itu tersenyum menggoda pada yang lebih muda.
"Bicarakan baik-baik dengannya, dia sedikit bodoh tapi tidak diragukan loyalitasnya. Dia sebentar lagi datang, tunggu saja disini. Oh iya Yongbok-ah, dorm sebelah kosong, gunakan saja. kami akan menginap disini jika perlu."
Ucapnya menggoda sambil menepuk pundak Felix dan memasuki pintu dorm dimana mereka sedang ngumpul tadi.Felix melotot atas perkataan Changbin barusan. Kenapa kakak satu itu harus berkata seperti itu? Begitu batinnya.
Dan benar saja tak sampai 5menit kemudian suara denting elevator terdengar, Felix melihat Hyunjin keluar dari sana.
========================
SHOOT YOUR SHOT
========================
KAMU SEDANG MEMBACA
HyunLix Drabbles
FanficHanya kumpulan cerpen-cerpen HyunLix. Berbagai genre dan plot. Beberapa nyambung dengan part berikutnya, beberapa bakal beda cerita. Judul ada di tiap part #1 Hyunlix 19 Aug 2024