#3-Terima kasih?

153 52 25
                                    

Hola semua, apa kabar?
Semoga baik-baik aja semuanya yaw.

Happy reading 🤍

***

Saat Rui mencoba menuju lapangan. Terdengar suara derap langkah seseorang seperti tengah mengejarnya

"HEI LEMAH, DASAR BRENGSEK!"

"Sia-"

Bughh!!

"Ahhk!"

Rui mundur beberapa langkah dengan lebam di pipi kanan nya, dengan tidak sopan seorang remaja yang Rui kenal memberikan sebuah bogeman mentah, bibir Rui sedikit sobek dengan sedikit darah yang mengalir memberikan rasa anyir.

"Kau...!?" Beo Rui dengan suara bergetar.

Remaja itu menarik kerah baju Rui lalu memaksa untuk menatap tatapan nyalang nya. Nafas nya terlihat memburu.

"Karena kau! Aku juga harus ikut-ikut terkena hukuman!!"

"Jake!! Kenapa kau menyalahkan ku! Aku bahkan tak tau apa-apa!!" Bela Rui mendorong Jake hingga cengkraman nya terlepas.

Keadaan lorong yang sepi tiba-tiba terasa mencekam, perasaan Rui tiba-tiba terasa tak enak, "Hanya karena Jay menghinamu sekali! Kakak mu si Eugene itu malah menghajar kami semua! Dan saat kami balas, alhasil kami terkena hukuman! KENAPA ORANG SEPERTI MU BISANYA HANYA MEMBUAT ORANG LAIN SUSAH SAJA BRENGSEK!!"

Tanpa di duga-duga, Jake hampir melayangkan sebuah sihir api merah, Rui saat itu hanya bisa terpejam dengan wajah yang ia sembunyikan dengan kedua pergelangan tangan nya, namun di tunggu tunggu, serangan itu tak kunjung mengenai tubuhnya.

Perlahan-lahan Rui membuka kembali matanya, dan di saat matanya sudah sepenuhnya terbuka, yang pertama kali tertangkap di pandangan nya adalah seseorang dengan jubah hitam dan kulit seputih salju tengah menahan serangan itu. Akibat menahan sihir Jake, tangan nya mengeluarkan banyak darah yang kini mengotori putih nya lantai academy. Kaki Rui lemas, badan nya bergetar, jika tidak di halang, mungkin tubuhnya sudah hancur.

"Samuel?" Cicit nya, apa yang ia lihat ini benar? Seseorang dari kerajaan san'dluna membantunya? Jujur Rui tak menyangka.

"Jangan berlebihan, Jake." Samuel menurunkan tangan Jake lalu menghapus bekas sihir nya, jika grand master tau mereka berkelahi menggunakan sihir di luar jam pelajaran, maka hukuman akan kembali mereka dapatkan.

"Samuel. Apa yang kau lakukan!?" Ketus Jake dengan wajah yang tiba-tiba datar.

"Kau bisa terkena masalah jika melakukan ini." Ucap nya begitu dingin, suara berat nya mampu membuat Rui kebingungan.

"KAK!" Teriak crish dan kai yang baru datang setelah mendapatkan hukuman. Samuel balik badan melihat kedua adik kakak itu datang, setelah sampai di hadapan Rui crish memperhatikan luka lebam yang ada di sudut bibir Rui.

Matanya membulat, gigi nya bergemulutuk dengan tangan terkepal kuat, ia melirik sinis ke arah Samuel dan Jake. "Apa yang sudah kalian lakukan pada kakak ku?" Tanya nya tajam.

Baru saja maju satu langkah untuk memberikan balasan, bahu crish sudah di tahan oleh Rui, "tidak usah crish," Crish masih diam dengan nafas naik turun. Rui menggenggam tangan crish, mencoba menurun kan emosi adik nya yang satu itu.

"Eum.. Samuel, terima... Kasih?" Ucap Rui mencoba melerai suasana yang memaksa panas kembali.

"Cih." Decih Samuel, usai mengatakan hal seperti itu, pangeran berdarah dingin itu berjalan menjauh meninggalkan mereka, tak lupa juga menyeret Jake.

The Drama Chapter : 2 KINGDOM [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang