Holaa semua nya.
( Sudut pandang kerajaan legterna )
***
Pagi-pagi buta, di kerajaan legterna di isi dengan kegiatan latihan berpedang. Sudah jadi kebiasaan sehari-hari kalau mereka akan latihan bertarung di kerajaan agar menjadi lebih kuat dari para penghuni kerajaan san'dluna.
Suara di arena belakang kerajaan hanya di isi oleh desingan pedang dan suara gemuruh sihir, semuanya sudah basah akibat keringat, kecuali Rui yang hanya duduk sambil memperhatikan keempat saudaranya berlatih dari atas ayunan kerajaan dengan tatapan datar.
"Nak, kamu sudah sarapan pagi?"
Mendengar suara lembut yang terdengar di Indra pendengarannya, Rui langsung menoleh memperhatikan sosok malaikat tanpa sayap yang berdiri di belakangnya.
"Ahh... aku tidak lapar, Bu," sahut sang anak dengan senyuman tipis, sang ibu memangguk lalu ikut duduk di sebelah Rui.
Rui kembali melirik saudara-saudaranya, ibunya juga sadar, kalau anaknya yang satu ini menginginkan hal yang sama, tapi apalah daya kalau imun nya bisa.
Perlahan tapi pasti, di elus nya bahu Rui dengan lembut, bibir manis nya menyunggingkan senyuman tipis yang begitu manis. "Jangan terlalu terbebani," ucap nya begitu lembut.
Rui memangguk, hanya memangguk.
"Aku ke kamar ku dulu, badan ku rasanya tidak enak hari ini," pamit si putra tengah dengan wajah murung.
***
"Ayunan pedangmu masih lambat!" komentar Crish pada sang adik.
Suara ringisan berkali-kali terdengar tapi crish seolah tuli, tangan kai sudah diselimuti darah segar.
Brukh...!
Suara deru nafas gusar kai, membuat crish mendecih tak suka, "jangan berlebihan, kai." Ujar nya menarik tangan sang adik lalu membopong nya menuju tempat duduk.
"Kau yang berlebihan! Brengsek!" Sarkas kai. Latihan dengan crish membuatnya frustasi, anak itu terlalu maniak bertarung.
"Kalian berdua berlebihan." Sambar sho yang dari tadi diam sambil membaca buku mitologi.
"Para pangeran maaf jikalau saya menggangu waktu kalian berempat, tapi yang mulia ratu menyuruh kalian makan bersama sebelum pergi ke academy." Ucap salah satu pelayan berbaju coklat dengan rambut yang di sanggul rapi.
Semuanya tersenyum, "baik nyonya Berta." Ucap mereka lalu beranjak menuruti perintah sang dayang yang sudah di sayangi oleh ibu mereka itu.
"Ehh ngomong-ngomong, kemana kak Rui? Bukankah tadi dia duduk di ayunan sana?" Tanya kai menunjuk salah satu ayunan kerajaan yang tadi di duduki Rui.
"Mungkin sudah duluan masuk." Jawab sang kakak tertua.
Saat semuanya sudah masuk ke dalam ruangan makan yang megah nan indah, suasana pagi ini terlihat dan terasa sangat damai, suara alunan musik biola dan piano terasa sejuk di telinga mereka.
"Di mana kak Rui?" Tanya kai pada salah satu pelayan yang sedang menyiapkan makanan dan teko teh hangat.
"Pangeran Rui akan datang, beliau habis beristirahat di kamar..." Jawab nya lembut dan sopan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Drama Chapter : 2 KINGDOM [SEGERA TERBIT]
Fantasy[⚠️BELUM DI REVISI⚠️] 2 kerajaan yang tak pernah mengerti, tak ingin berdamai, padahal kalau mereka bersama, pengaruh negara eutemia pasti akan lebih tak terkalahkan