#20-Sudah terlihat rasa bencinya

58 18 2
                                    

Halow all!!
Kembali lagi dengan kuh!!

Mau berbagi Instagram ku, hehe
👉 queen_esciut 👈

Jangan lupa tinggalkan jejak berupa vote juga komen baiknya, thankyuu!!

   🤍 Happy reading all 🤍

***

Di siang hari yang lumayan cerah, Rui duduk bersimpuh di hadapan Dyler yang juga duduk di atas bantalan tipis untuk duduk, di ruangannya yang gelap, Dyler menatap lekat manik mata biru tua kehitaman milik sang anak yang tampak berkeringat dingin.

"Apa kau dekat dengan Samuel?"

Perkataan itu sontak membuat Rui semakin menunduk, dia benar-benar takut sekarang.

"Tidak..."

Dyler membuang nafas panjang, tanpa di duga-duga, sebuah sihir es yang menyerupai wujud pisau panjang melesat, membuat ledakan yang lumayan kencang, melukai wajah sang anak, Rui langsung terkejut lalu merintih kesakitan, merasakan wajahnya yang mati rasa, dirinya tersungkur dengan rambut menjuntai ke bawah menutupi lukanya dengan darah yang mulai menetes mengotori lantai itu.

Sesekali Rui mengigit bibirnya untuk mencoba menetralkan rasa sakit yang ia rasakan, Dyler berdiri, berjalan menghampiri putra tengahnya lalu dijambaknya rambut hitam lekat itu, memaksanya untuk menatap mata elangnya, terlihat mata sang putranya yang sudah memerah.

"Berani sekali kau dekat dengan seseorang dari san'dluna di belakang ku!!" sinis sang ayah dengan nada dingin.

Rui mencoba menetralkan rasa sesak di dadanya, entah darimana Dyler mendapatkan info itu, tapi Rui benar-benar tak menyangka Dyler akan menghantamnya dengan serangan sihir, dimana Dyler yang selama ini Rui kenal sebagai ayah yang lembut juga penyayang? Sosok itu seolah sirna dibawa pergi oleh waktu.

"Ayah, aku dekat dengan Samuel itu sudah 10 tahun yang lalu-"

"Tetap saja!"

Brakh!

Tubuhnya lemas, tulangnya terasa ingin patah, saat lagi-lagi Dyler menyerangnya menggunakan sihir, saat itu tubuhnya ambruk, darah menyelimuti wajahnya yang tampan, lehernya sudah habis terkoyak karena sihir sang ayah.

Rintihan juga isakan kecil mulai terdengar, seolah sudah kehilangan akal sehatnya di hajarnya lagi sang anak tanpa berperasaan.

"Jangan lemah! Suatu saat kau harus menerima kenyataan kalau kau akan mati!" perkataan itu lagi-lagi langsung di lanjuti dengan bogeman mentah, membuat bibir sang anak terasa sobek.

"Ini hukuman untukmu karena dekat dengan seseorang dari san'dluna!! Kau-"

"AYAH!!" teriak seseorang, Dyler menghentikan aksinya sejenak, melepaskan jambakan rambut itu membuat Rui tersungkur lemas tak berdaya dengan darah dimana-mana.

Crish langsung berlari menghampiri sang kakak, mencoba menyadarkan insan yang mulai kehilangan kesadarannya, Crish menepuk-nepuk pipinya kembali mencoba menyadarkan, namun sang kakak masih saja tak sadarkan diri.

Air mata itu langsung pecah, di saat tangannya membuka sedikit kain yang menutupi leher kakaknya, ada bekas sihir di sana, badan Crish gemetar, memeluk tubuh sang kakak erat, menatap nyalang ke arah Dyler dengan tubuh bergetar dan air mata membahasi pipinya.

"Apa yang kau pikirkan ayah, APA YANG KAU PIKIRKAN! HAH!!?" murka Crish dengan wajah memerah padam karena amarah.

"Kau pikir aku peduli, salah anak itu karena terlalu lemah-"

The Drama Chapter : 2 KINGDOM [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang