Hallow epribadihh
Happy reading all 🤍
***
Di sebuah malam yang begitu dingin, Crish masih belum pulang ke kerajaan, ini bahkan sudah lewat tengah malah, matanya tak merasakan kantuk sedikit pun, rasa kecewa yang ia rasakan sampai membuat Crish tak bisa merasakan kantuk.
Saat ini, pangeran dengan baju khas pesamurai itu tengah terduduk, termenung tanpa melakukan apapun sedari sore, matanya sembab, hidungnya memerah dengan rambut yang mulai lepek. Tangan Crish masih gemetaran merasakan hembusan angin dingin, rasanya seperti di tusuk jarum es.
Crish menyukai tempat ini, tempat di mana dia bisa berkeluh kesah dan menangis tanpa sepengetahuan siapapun, yaitu di tepi jurang ujung perbatasan antara legterna dan san'dluna, walau banyak desas-desus yang beredar kalai jurang itu angker tapi Crish tak memperdulikannya.
Dyler dan Harvey sangat melarang keras siapapun yang berada di kawasan san'dluna memasuki kawasan legterna, begitupun sebaliknya, jadi saat ini Crish duduk agak tepi untuk tetap berada di area kawasan legterna.
"Tak ku sangka orang seperti mu bisa menangis juga," ucap seseorang.
Hal itu membuat Crish langsung menoleh kebelakang, memperhatikan tubuh gagah seorang pemuda dnegan pakaian kerajaan serba merah dan hitam, dengan sebuah pin berlambang kelelawar emas di bagian kanan dadanya.
"Marvel!?" tekan Crish merasa terganggu.
"Sopan lah sedikit, aku lebih tua darimu." Ujar Marvel lalu duduk di sebelah Crish dengan jarak agak berjauhan, agar Marvel masih tetap ada di area kawasan san'dluna.
"Untuk apa aku bersikap sopan padamu?" ketus Crish dengan wajah tak suka.
"Lagipula, kenapa kau kesini!?" tanya Crish.
Marvel terkekeh sebentar, memejamkan mata lalu membukanya, menatap bulan yang bersinar terang malam ini, "aku memang selalu ke sini asal kau tau," jawab Marvel lembut.
"Cih, menggangu saja!" saat Crish hendak bangun, "duduklah sebentar saja, banyak yang ingin ku bicarakan," sanggah Marvel menatap Crish, membuat sang empu mengurungkan niatnya, dengan decakan tak suka di setiap kalimat nya, Crish menatap Marvel dengan sebelah alis terangkat.
"Memang nya kau tak lelah dengan semua ini yah?" tanya Marvel dengan suara sendu.
Crish terdiam, "apa maksudnya?" Crish masih tak terlalu paham dengan arah bicara Marvel. Marvel tersenyum getir, "aku bosan dengan perselisihan diantara kita," ujarnya kemudian merebahkan diri.
Crish terpaku, sejujurnya ini juga membuatnya lelah, batin juga fisiknya tersiksa, perlahan tapi pasti tatapan dan ekspresi wajah Crish mulai datar dan lembut.
Crish mendongak ke atas, menatap bulan yang sama, begitu indah namun dia selalu sendiri, bercahaya terang di saat langit hanya memancarkan kegelapan malam yang begitu dingin.
"Beri alasan, kenapa aku harus percaya padamu?" pertanyaan itu langsung dihadiahi kekehan ringan dari Marvel.
"Pasti ada awan putih diantara hitamnya asap, ada bulan yang bersinar paling besar diantara gelapnya warna langit yang terlihat, begitu pula dengan ku, aku orang baik yang tersesat diantara kerumunan orang-orang jahat."
Crish terkekeh hambar, menoleh menatap Marvel dengan tatapan setengah terkekeh, "itu berarti kau menganggap orang-orang san'dluna jahat?" tawa crish.
Marvel malah ikut-ikutan tertawa, mereka berdua kembali terdiam untuk beberapa menit, saling membuang nafas panjang, "aku tau Rui menyimpan kristal itu di dalam jantungnya," gumam Marvel.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Drama Chapter : 2 KINGDOM [SEGERA TERBIT]
Fantasy[⚠️BELUM DI REVISI⚠️] 2 kerajaan yang tak pernah mengerti, tak ingin berdamai, padahal kalau mereka bersama, pengaruh negara eutemia pasti akan lebih tak terkalahkan