Halow all!!
Kembali lagi dengan kuh!!Jangan lupa tinggalkan jejak dengan cara vote dan komen baiknya yah!! Terimakasih!! ^^
Mau berbagi Instagram ku, hehe
👉 queen_esciut 👈
🤍 Happy reading all 🤍***
Sesampainya di kerajaan bukan perlakuan baik yang Rui dapatkan melainkan siksaan lain yang dirinya terima, kakinya diikat dengan darah bercucuran, kepalanya berkunang-kunang dan nafasnya tercekat.
Dyler memukulnya menggunakan cambuk entah berapa kali, Dyler murka, dia tak mau Rui memperlihatkan simbol monvil di lehernya di saat legterna belum sepenuhnya jaya, hanya Dyler yang boleh menguasai kedua belah pihak dan kawasan 2 kerajaan tersebut, dia tak akan membiarkan anaknya sendiri menghalangi mimpinya untuk memiliki semua kekuasaan di eutemia.
"KAU KEPARAT!!"
"Ayah..., Hentikan! Kumohon!" Tubuhnya lemas, terkapar tak berdaya di sebuah ruangan kecil di kerajaan, yang lebih gilanya Dyler kini mengikat leher anaknya sendiri, bagai hewan lalu menggeretnya tanpa perasaan menuju kereta kuda, mulutnya disumpal kain agar tak banyak menimbulkan suara, selama di perjalanan, Rui tak berhenti menangis diam, entah apa yang akan Dyler lakukan padanya, tak ada yang bisa menolongnya.
Tubuh juga energinya terlalu lemah untuk sekedar melakukan telepati ringan pada keempat saudaranya. "Dengar, setelah ini jangan harap kau bisa melihat keempat saudara mu lagi!!" Kata Dyler dengan tatapan nyalang.
Rui tak mengerti apa maksudnya, apa keempat saudaranya akan dibunuh? Atau malah dia yang akan dibunuh? Semoga saja dia.
Di balik kain yang menutup mulutnya, kain putih itu seketika berubah menjadi kemerahan, rambutnya memutih, begitupun dengan mata indah bak lautan yang kian berwarna kelabu, kulitnya pucat dan rambutnya rontok, melihat putranya sendiri berubah sedemikian rupa, Dyler membulatkan matanya, bukan perasaan iba yang tersirat di dalam hatinya, melainkan rasa bahagia, sudah dekat bagi legterna akan jaya.
Tubuhnya sudah terlihat hancur, tanda kebangkitan naga akhir zaman atau monvil yang tertidur panjang akan bangun sebentar lagi. Jika naga itu bangun, dan kristal itu tak disatukan, bukannya jaya malah yang ada eutemia akan dilanda kehancuran hebat, peradaban akan musnah, kalau kristal itu tak disatukan.
Dyler terkekeh sebentar, mencengkram kuat tali yang mengikat leher Rui bagai seekor anjing peliharaan, menariknya hingga Rui terjatuh di hadapannya, "kau, sudah dari kapan seperti ini hm? Hahahaha!!"
"Legterna!! Mimpiku akan terwujud sebentar lagi!!" Seru Dyler tertawa bangga, tak mengidahkan tangisan Rui, matanya menitikkan air mata, jujur Rui tak takut dengan kematian, ia hanya takut kematiannya malah membuat kesedihan yang tak bisa dilupakan bagi keempat saudaranya.
Rui takut, kematiannya akan memicu kebencian terhadap keempat saudaranya terhadap ayah mereka, Rui tak mau keempat saudaranya membenci orang tua mereka sendiri karena dirinya.
Tak terasa, Dyler membawa anak itu menuju pinggiran eutemia, dimana ada sebuah bangunan kecil yang sangat tertutup di sana, lagi dan lagi, bagai tak punya hati, ditariknya ikatan leher sang anak untuk dimasukkan kedalam, Rui yang paham akan dipisahkan dengan keluarganya mencoba memberontak, tangannya yang di ikat kebelakang dan mulutnya tersumpal, karena itu Rui menarik lehernya ke arah yang berlawanan, hendak berlari melarikan diri, padahal hutan lebat, persetan dengan binatang buas dan danau yang membentang luas, Rui hanya ingin menemui keempat saudaranya untuk meminta tolong.
"Ehk! Si bajingan ini!!" Gerutu Dyler mencoba mengalahkan sisa tenaga anaknya, leher Rui memerah dan lebam, tali yang melilit lehernya terbuat dari serat kasar, lebam itu lama-kelamaan berubah menjadi luka berdarah, darah mengucur mengotori lehernya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Drama Chapter : 2 KINGDOM [SEGERA TERBIT]
Fantasy[⚠️BELUM DI REVISI⚠️] 2 kerajaan yang tak pernah mengerti, tak ingin berdamai, padahal kalau mereka bersama, pengaruh negara eutemia pasti akan lebih tak terkalahkan