Hallo teman-teman, jangan lupa dibantu vote dan komennya yaaa!
Terimakasih...Selamat membaca...
Selama di perjalanan menuju ke rumah Gracia untuk mengantarnya pulang, hujan deras tiba-tiba turun menemani perjalanan mereka. Hanya keheningan yg menyelimuti isi dalam mobil Shani. Sesekali Shani melihat Gracia dari spion tengah, yg sejak masuk ia hanya terdiam sambil menatap ke arah jendela. Begitu juga dengan Sisca yg terdiam sambil menahan kesal, karna Shani yg malah mengajak Gracia untuk ikut bersama mereka tanpa menjelaskan apapun, bahkan ia malah berniat untuk mengantar Gracia pulang.
Sementara di sebelah Gracia, Jinan pun ikut terdiam dan menunggu sahabatnya itu untuk menjelaskan semuanya pada Sisca, siapa sebenarnya perempuan yg kini ikut bersama mereka. Karena jujur saja, Shani pun masih bingung harus menejelaskan semuanya dari mana pada Sisca. Ia pun kembali melirik Gracia dari kaca tengah, dan sialnya kali ini tertangkap basah oleh Sisca yg sedang menoleh ke arahnya.
"Ini maksudnya gimana ya Shan? Kamu belum jelasin apapun lho ke aku, dan sekarang kamu malah bawa perempuan ini ikut sama kita? Maksudnya apa sih Shan, aku ga ngerti sumpah" ucap Sisca membuka obrolan terlebih dulu, ia sudah tidak tahan dengan keheningan yg terjadi didalam mobil dengan Shani yg masih bungkam tanpa menjelaskan apapun.
Kini Sisca menoleh ke belakang untuk menatap Gracia yg saat ini tengah menunduk karna mendengar ucapan Sisca.
"Dan kamu-"
"Kamu bukannya salah satu perempuan yg tadi bertiga nyamperin aku pas aku lagi makan kan? Terus kamu ga lama pergi pas pacar aku juga pergi, kamu sengaja ngikutin dia ya?" Ucap Sisca sinis pada Gracia, ia mencoba untuk tetap tenang dan menjaga image nya sebagai public figure karna berhadapan dengan orang yg belum dikenalnya, meskipun setiap kata yg keluar dari mulutnya terdengar penuh penekanan.
"Sis, bisa tunggu dulu sebentar? Biar aku yg jelasin semuanya sama kamu yah" ucap Shani dengan lembut, ia tidak tega pada Gracia yg terlihat semakin tertekan dan tidak nyaman dengan keadaan sekarang.
"Kamu belain dia? Yauda coba jelasin semuanya sekarang" titah Sisca yg kini menatap tajam ke arah Shani.
"Sorry guys, ini gua bisa turun disini aja ga ya? Biar gua naik taxi online aja deh baliknya" ucap Jinan untuk mencairkan suasana. Ia pun merasa tidak nyaman dengan keadaan yg begitu mencekam di dalam mobil Shani saat ini, tetapi ia juga penasaran dengan apa yg akan dijelaskan oleh sahabatnya itu pada Sisca.
"Jangan ngaco Nan, di luar lagi hujan deres" ucap Shani datar.
"O-oh okey" jawab Jinan.
"Gracia, tolong bantu saya arahin jalan ke arah rumah kamu ya" ucap Shani begitu lembut.
"Iya kak, dari sini masih lurus aja nanti ada lampu merah di depan kakak ambil kanan ya" ucap Gracia memberitahu. Membuat Sisca kembali menatap Shani dan Gracia secara bergantian.
"Sumpah aku ga ngerti banget maksud kamu apa sih Shan? Kamu mau nganterin dia pulang sekarang? Hah" ucap Sisca yg sudah tidak bisa lagi menahan emosinya.
"Em kak, kayanya aku turun didepan aja deh. Nanti aku bisa minta jemput sama papa atau adik aku. Aku ga enak kalo harus ngerepotin apalagi sampe bikin keributan kayagini" ucap Gracia memberanikan diri, ia benar-benar merasa sudah tidak nyaman berada diposisi seperti ini. Ia paham, Sisca sedang cemburu dengannya karna Shani yg masih belum memberitahu tentang siapa dirinya pada Sisca.
KAMU SEDANG MEMBACA
From Sister, To Wife
General Fictionbagaimana jadinya jika kakak beradik yg sudah lama tidak bertemu dan berpisah bahkan sejak mereka masih kecil, namun ketika kembali dipertemukan setelah dewasa malah ada kejadian yg tidak mengenakan? penasaran sama kelanjutan ceritanya? baca terus d...