Chapter 2

1.9K 193 19
                                        

Hallo teman-teman jangan lupa di bantu vote dan komennya yaaa!
Terimakasih








Selamat membaca..











Malam harinya, Shani sudah duduk berkumpul di meja makan. Untuk makan malam bersama kedua orangtuanya. Mereka menikmati makan malam dengan khidmat tanpa obrolan sedikitpun, karna Keynal membiasakan keluarganya untuk tidak berbicara ketika mereka sedang makan. Shani menyelesaikan makan malamnya terlebih dahulu, kemudian ia memilih memainkan handphonenya untuk bertukar pesan dengan Sisca sambil menunggu kedua orang tuanya selesai makan.

Setelah menunggu beberapa saat Shani menoleh ke arah Keynal dan juga Veranda yg baru saja menyelesaikan makan malamnya.

"Tumben anak mama makannya dikit?" Tanya Ve sambil menatap Shani.

"Iya mah, kenyang. Kepikiran papa mau ngomong apa, abis ga biasanya sampe kaya mau di sidak begini. Perasaan aku ga bikin salah apa-apa deh" ucap Shani sambil berpikir. Membuat Veranda terkekeh mendengarnya.

"Ya ampun pah kasian loh anaknya sampe ga napsu makan gitu" ucap Ve sambil menatap Keynal yg tengah tersenyum.

"Mama percaya sama Shani? Sebelum makan dia udah masak mie instan loh mah 2 bungkus malah" ucap Keynal yg kini menggoda anaknya agar mengurangi ketegangan yg sedang Shani rasakan.

"Enak aja" elak Shani. Membuat Keynal tertawa mendengarnya.

"Yauda to the point aja papa sama mama mau ngomongin apa? Aku mau buru-buru ke kamar nih asem" ucap Shani yg terbiasa merokok setelah makan.

"Kurangin rokok kamu Shan, ga baik buat kesehatan" tegur Ve menasehati.

"Iya mah, ini juga udah dikurangin ko cuma kalo abis makan doang" bohong Shani. Karna sampai detik ini ia masih jadi perokok yg aktif.

"Jadi papa minta kamu ada disini sekarang karna ada yg mau papa dan mama sampaikan kekamu. Mungkin kamu akan terkejut setelah mendengarnya, tapi fakta ini memang sudah waktunya papa sampaikan kekamu" ucap Keynal sambil menatap serius anaknya.

"Emangnya fakta tentang apa pah?" Tanya Shani penasaran.

"Mungkin setelah papa kamu menceritakan semuanya kamu ga akan percaya, tapi memang seperti itu kenyataannya dan memang sudah waktunya kamu mengetahui semuanya. Mama harap kamu ga akan salah paham pada kami" timpal Veranda.

"Apa emangnya sih mah?" Tanya Shani yg semakin penasaran.

"Kamu aja yg ngomong sayang" titah Keynal sambil menatap Ve.

"Kamu yg lebih berhak pah" ucap Ve sambil menggeleng pelan. Sementara Keynal hanya menarik nafas dalam-dalam sebelum berbicara pada Shani.

"Jadi gini Shan, sebenarnya sebelum papa dan mama menikah papa sempat menikah dengan perempuan lain sebelum mama kamu" ucap Keynal sambil menatap Shani.

"Papa kenal waktu perempuan itu sedang merantau di Jakarta karna dia asli Bandung, kemudian kami mulai menjalin hubungan hingga menikah, bahkan sampai punya anak-" Keynal sengaja menjeda ucapannya sambil kembali menarik nafas dalam-dalam untuk melanjutkan ucapannya.

"Tetapi rumah tangga papa dan perempuan itu tidak bertahan lama, karna dari awal hubungan kita kurang mendapat restu dari orang tua perempuan itu. Papa pikir setelah menikah keadaan akan jauh lebih baik dan papa akan berhasil untuk mendapat restu mereka, tapi ternyata papa salah. Papa tidak juga berhasil meluluhkan hati orang tua perempuan itu, bahkan sampai perempuan itu sudah melahirkan anak papa, kita masih belum juga direstui-"

From Sister, To Wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang