Hallo teman-teman jangan lupa di bantu vote dan komennya yaaa!
Terimakasih...Selamat membaca...
Pukul 19.45
Sesampainya dirumah sakit, Gracia langsung di periksa dan di tangani oleh dokter. Sudah 30 menit sejak membawa Gracia kedalam ruangan untuk di periksa, dokter itu tak kunjung keluar. Hal itu membuat Shanju semakin khawatir dengan keadaan Gracia, Jason yg ikut mengantar kakaknya ke rumah sakit kini hanya bisa menenangkan mama nya itu dengan cara mengusap lembut bahu Shanju. Sementara Bobby yg sama khawatirnya, masih berusaha untuk tetap tenang meskipun sambil bolak-balik didepan pintu.
Gracia memang bukan type orang yg gampang sakit, tetapi sekalinya sakit bisa seperti sekarang. Bahkan dulu ia pernah sampai dirawat 2 minggu akibat demam hanya karna kehujanan sepulang sekolah. Bobby terus mondar-mandir untuk menghilangkan rasa khawatirnya di depan ruangan sambil menunggu dokter yg memeriksa anaknya itu keluar.
Setelah menunggu beberapa saat, sang dokter laki-laki paruh baya itu pun akhirnya keluar sambil melepas masker yg ia gunakan. Membuat Shanju dan Jason yg sedang duduk langsung berdiri dan menghampiri dokter itu.
"Gimana dok keadaan anak saya?" Tanya Bobby yg berada tepat didepan pintu.
"Alhamdulillah anak bapa baik-baik saja. Saya sudah memberikan obat penurun demam, dan juga vitamin. Sekarang keadaannya masih sangat lemas, tapi jangan khawatir doakan saja agar pasien segera sadar. Dia hanya perlu banyak istirahat" jelas dokter.
"Alhamdulillah" ucap Bobby dan Shanju lega. Begitupun dengan Jason.
"Tapi mohon maaf sebelumnya pak, bu. Kira-kira sudah berapa hari ya pasien demam seperti itu?" Tanya dokter dengan wajah serius.
"Sudah 3 hari dok" jawab Shanju.
"Kenapa baru dibawa kerumah sakit sekarang bu, untung keadaannya belum terlalu parah. Karna kalau di biarkan terlalu lama bisa-bisa pasien mengalami kejang atau bahkan sampai kehilangan kesadaran yg lebih parah dari ini" ucap dokter menyayangkan Gracia yg hampir saja terlambat di bawa ke rumah sakit.
"Ya Tuhan, anaknya susah banget dok di ajak ke rumah sakitnya selalu nolak" keluh Shanju.
"Tapi anak saya ga akan kenapa-napa kan dok?" Tanya Bobby memastikan.
"Tidak apa-apa pak, hanya saja pasien memerlukan perawatan yg intensif untuk beberapa hari kedepan. Oh ya, apa pasien memiliki kerabat atau teman yg bernama Shani? Karna waktu saya memeriksa pasien, beberapa kali saya mendengar pasien menyebut-nyebut nama itu. Mungkin bapa atau ibu mengenalnya?" Tanya dokter itu sambil menatap Shanju dan Bobby secara bergantian.
Sementara Jason si bungsu itu hanya menyimak obrolan sang dokter dengan kedua orang tuanya. Dan kini ia pun terkejut mendengar kakaknya menyebut-nyebut nama Shani. Anak dari pernikahan pertama mama nya.
"Kak Shani, ci Gre ko bisa keingatan sama dia ya padahal lagi ga sadar" batin Jason.
Shanju melirik ke arah Bobby yg kini sedang menatapnya dengan alis yg bertaut, ia bingung kenapa diluar kesadaran Gracia ia masih saja mengingat Shani, 'kakaknya' itu. Padahal mereka belum pernah bertemu sebelumnya, pikir Bobby dan Shanju.

KAMU SEDANG MEMBACA
From Sister, To Wife
Ficção Geralbagaimana jadinya jika kakak beradik yg sudah lama tidak bertemu dan berpisah bahkan sejak mereka masih kecil, namun ketika kembali dipertemukan setelah dewasa malah ada kejadian yg tidak mengenakan? penasaran sama kelanjutan ceritanya? baca terus d...