Hallo teman-teman jangan lupa di bantu vote dan komennya yaaa!
Terimakasih...Selamat membaca...
Setelah menempuh perjalanan selama beberapa jam akhirnya Gracia dan Shani pun tiba di Jakarta, Gracia yg semula tidur di pangkuan Shani kini telah merubah posisi tidurnya menjadi di sebelah Shani dengan menyandarkan kepalanya di bahu sang kakak. Mereka sempat mampir di Rest area untuk sekedar makan siang, kemudian kembali melanjutkan perjalanan hingga kini sampailah mereka di Jakarta dengan keadaan Gracia yg masih tertidur dengan lelap sambil menyender di bahu Shani.
Shani tidak langsung mengajak Gracia ke rumah orang tuanya, ia malah membawa Gracia ke apartemen pribadi miliknya. Tempat yg biasa ia gunakan ketika ingin menyendiri, bahkan Shani lebih sering pulang ke apartemennya jika saja orang tuanya tidak meminta Shani untuk pulang ke rumah. Alasannya, karna jarak dari apartemen ke kantor lebih dekat di bandingkan dari rumah orang tuanya.
Shani juga sengaja mengajak Gracia ke apartemennya terlebih dulu, karna ia akan menyimpan sebagian barang-barang dan pakaian yg Gracia bawa untuk di simpan di apartemennya saja. Jaga-jaga takut kalau Gracia merasa tidak nyaman jika berada di rumah orang tuanya. Maka Shani akan mengajak Gracia untuk tinggal di apartemennya saja, selama adiknya itu menginap di Jakarta.
Melihat Gracia yg masih betah memejamkan mata membuat Shani tidak tega untuk membangunkannya dan mengatakan kalau mereka sudah sampai, maka ia meminta bantuan kepada sang supir agar memarkirkan kendaraannya terlebih dulu dan ikut ke kamar Shani untuk membawa koper milik Gracia.
"Kita parkir di basement aja ya pak, nanti tolong bantu saya bawa barang-barang punya Gracia ke kamar. Kasian anaknya kalo di bangunin" ucap Shani pelan.
"Baik non" jawab sang supir.
Setelah mobil sudah terparkir di basemant, Shani pun langsung turun sambil menggendong Gracia ala bridal style. Supir keluarga Harlan pun ikut turun dari mobil, dan langsung mengikuti langkah Shani sambil membawa koper-koper milik Gracia.
Dengan sangat tenang dan masih menggendong Gracia, Shani pun mulai berjalan menuju masuk ke dalam lift, sang supir keluarga Harlan itu membantu Shani untuk menekan tombol angka di mana lantai kamarnya berada. Semua pergerakannya di lakukan dengan sangat hati-hati, takut tuan putri yg sedang berada dalam gendongannya terusik dalam tidur lelapnya. Sementara sang supir kini hanya tersenyum melihat bagaimana cara Shani memperlakukan Gracia.
Sesampainya di depan pintu kamar Shani, ia pun mulai menempelkan kartu dan memasukan kode pin kamarnya. Tanpa menunggu lama pintu itu langsung terbuka dan Shani pun langsung masuk ke dalam, ia membawa Gracia masuk ke dalam kamarnya dan segera merebahkan tubuh Gracia di kasur kesayangannya. Gracia pun sedikit terusik saat Shani menaruhnya di tempat tidur, tapi karna usapan lembut yg Shani berikan Gracia kembali terlelap. Shani pun keluar kamar untuk menemui sang supir.
"Taruh di situ aja pak kopernya nanti biar saya yg rapihin, bapa istirahat dulu aja gapapa" ucap Shani.
"Saya langsung balik ke Bandung aja non, kasian ibu nanti ga ada yg nganter kalo mau kemana-mana" tolak sang supir.
"Emang ga cape pak?" Tanya Shani, khawatir.
"Ngga non, saya udah biasa nganter bapa ke luar kota. Ini mah deket cuma Jakarta" jawab sang supir sambil tersenyum.
![](https://img.wattpad.com/cover/360357034-288-k128204.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
From Sister, To Wife
General Fictionbagaimana jadinya jika kakak beradik yg sudah lama tidak bertemu dan berpisah bahkan sejak mereka masih kecil, namun ketika kembali dipertemukan setelah dewasa malah ada kejadian yg tidak mengenakan? penasaran sama kelanjutan ceritanya? baca terus d...