Hallo teman-teman jangan lupa di bantu vote dan komennya yaaa!
TerimakasihSelamat membaca..
Shani mengernyitkan keningnya ketika melihat balasan terakhir yg Gracia kirimkan, ia semakin yakin bahwa dugaannya benar. Kalau Gracia ini adalah anak dari ibu kandungnya, namun ketika Shani ingin menyimpan nomor Gracia dan mengirimkan pesan pada Gracia seperti yg Gracia minta, tiba-tiba pintu ruangannya ada yg mengetuk dari luar.
Tok tok tok
"Masuk" ucap Shani sambil menatap ke arah pintu.
"Ya ampun udah balik lagi aja, kenapa lagi?" Tanya Shani malas, ketika melihat ternyata Feni yg baru saja mengetuk pintu ruangannya.
"Emang bener ya ni manusia satu baiknya cuma pas lagi ada maunya doang" ketus Feni yg tetap berdiri didepan pintu.
"Ya abisnya lu belum lama keluar uda balik lagi, ada apa? Kalo ga penting mending keluar deh Fen. Tau kan kerjaan gua banyak" ucap Shani malas.
"Ish nyebelin banget sih punya bos satu. Besok-besok gua gamau ah kalo di mintain tolong apalagi sama lu" ucap Feni sambil menatap tajam ke arah Shani.
"Dih pundung, yauda kenapa?" Tanya Shani.
"Terus kenapa lagi cuma berdiri doang disitu?" Lanjutnya bingung.
"Tau ah Shan, ga jadi" ucap Feni kesal.
"Astaga Mpen, kenapa sih? Lagi dapet lu yah" tanya Shani heran.
"Engga" ketus Feni.
"Ya terus?" Tanya Shani semakin bingung.
"Padahal gua kesini mau kasih kejutan buat lu" ucap Feni.
"Kejutan apa? Perasaan gua ga lagi ulangtahun deh hari ini" heran Shani.
"Bawel deh, nih kejutan buat lu. Liat siapa yg dateng" ucap Feni sambil membuka pintu dengan lebar, dan membiarkan seseorang masuk.
"Astaga Jinan" ucap Shani antusias kemudian langsung bangkit dari bangkunya dan menghampiri sahabat yg sudah lama tidak ditemuinya itu.
"Shan, i'm home" teriak Jinan sambil berjalan menghampiri Shani, kemudian mereka berpelukan sangat erat.
Jinan adalah sahabat Shani, mereka berteman sejak kecil karena mereka juga tetanggaan. Bahkan mereka menjalani pendidikan hingga kuliah di tempat yg selalu sama sehingga Jinan juga mengenal Feni, tetapi sejak lulus kuliah Jinan harus mengurus perusahaan milik orang tuanya di Jepang. Hingga sejak saat itu mereka tidak pernah bertemu lagi, hanya bertukar kabar melalui ponsel. Dan ini kali pertama mereka kembali bertemu setelah sekian lama berpisah.
"Gimana kabar lu Nan? Ko lu ga bilang sih kalo mau balik, tau gitu gua sama Feni bakal jemput lu di bandara" ucap Shani setelah mengurai pelukannya.
"Gua baru aja sampe semalem, sengaja ga ngabarin kalian karena mau ngasih kejutan. Kalo dikasih tau bukan surprise dong namanya" ucap Jinan sambil terkekeh.
"Terus lu tidur dimana semalem Nan?" Tanya Feni.
Karena sejak kepergiaan Jinan ke Jepang, kedua orang tuanya terpaksa harus pindah dari Jakarta ke Bandung. Kerumah kakek dan nenek nya Jinan, karena pada saat itu orang tua Jinan mengalami kebangkrutan yg cukup parah. Dan hanya perusahaan yg di Jepang lah yg bisa di selamatkan. Hal itu membuat Jinan tidak punya pilihan lain, untuk pergi ke Jepang dan mengurus perusahaan milik orang tuanya disana.
"Ya di hotel lah Fen, masa di pinggir jalan" ucap Jinan.
"Oh iya gua lupa, lu kan pebisnis besar ya sekarang disana" sindir Feni sambil tertawa.

KAMU SEDANG MEMBACA
From Sister, To Wife
General Fictionbagaimana jadinya jika kakak beradik yg sudah lama tidak bertemu dan berpisah bahkan sejak mereka masih kecil, namun ketika kembali dipertemukan setelah dewasa malah ada kejadian yg tidak mengenakan? penasaran sama kelanjutan ceritanya? baca terus d...