Chapter 14

2.3K 241 32
                                        

Hallo teman-teman jangan lupa di bantu vote dan komennya yaaa!
Terimakasih










...Selamat membaca...
















Hari ini Shani dan Gracia bangun lebih awal karna pagi-pagi sekali mereka harus sudah sampai dirumah orang tua Shani, sebelum Shani berangkat ke kantor. Ia akan meninggalkan Gracia di sana bersama Veranda, semoga saja gadis mungil itu bisa cepat akrab dan betah di tinggal bersama ibu sambungnya. Harap Shani.

Setelah menempuh perjalanan yg memakan waktu kurang lebih 30menit dari apartemen ke rumah orang tua Shani, akhirnya mereka pun tiba di pekarangan rumah. Shani yg sudah memakai pakaian kantor dengan rapih turun dari dalam mobilnya dan mulai berlari kecil agar membukakan pintu untuk Gracia, meskipun kakinya terasa begitu sakit saat di pakai untuk berjalan apalagi kalau ia berlari seperti ini membuat kakinya terasa semakin ngilu. Hari ini juga Shani ke kantor tanpa menggunakan sepatu, karna Gracia yg melarangnya. Dan membiarkan Shani bekerja menggunakan sendal jepit, tidak apalah ke kantor tanpa menggunakan sepatu. Lagipula itu kantor miliknya sendiri, pikir Shani.

"Ish aku bisa buka pintunya sendiri kak, kamu gausah lari-larian kaya gitu pasti sakit kan tu kaki kamu" tegur Gracia sambil menatap ke arah kaki Shani yg masih terbalut perban. Baru pagi tadi Gracia menggantinya dengan yg baru.

Mendapat omelan kecil dari adiknya Shani hanya hanya menggaruk tengkuknya yg tidak gatal sambil memberikan cengiran polosnya, membuat Gracia menggeleng heran melihat tingkah kakaknya.

"Yauda yuk masuk, mama sama papa pasti udah nunggu kita di dalem" ajak Shani sambil menggandeng tangan Gracia, dengan lembut dan senyuman manis di wajah cantiknya si gadis mungil itu menyambut uluran tangan Shani. Sambil membantu kakaknya untuk berjalan perlahan, karna Gracia tau kalau kaki Shani pasti akan terasa sakit saat di tapakkan ketika berjalan.

Shani pun mulai memencet bel yg ada dirumahnya, tanpa menunggu waktu lama asisten rumah tangga yg bekerja di rumah itu pun langsung membukakan pintu.

"Assalamualaikum bi" ucap Shani sambil tersenyum.

"Waalaikumsalam, ya ampun non akhirnya pulang juga bibi sampe kangen" ucap Ita, sang assisten yg telah bekerja di rumah Shani sejak Shani masih remaja.

"Hehe masa sih bi? Mama sama papa masih di dalem kan?" Tanya Shani,

"Iya beneran, bapa sama ibu ada di meja makan. Mereka juga yg minta bibi bukain pintu dan udah nebak kalo yg dateng pasti non Shani sama non Gracia kan ini?" ucap Ita sambil tersenyum ke arah Gracia.

"Hai bi, iya aku Gracia" ucap Gracia sambil mengulurkan tangannya.

"Cantik banget adiknya non Shani, yg betah ya non selama nginep disini kalo ada perlu apa-apa bilang aja sama bibi" ucap Ita membalas uluran tangan Gracia. Sementara Shani hanya tersenyum melihat interaksi mereka.

"Iya makasih ya bi" jawab Gracia sambil tersenyum manis.

"Yauda yuk kita masuk ke dalem" ajak Shani pada Gracia.

"Masuk dulu ya bi" izin Gracia sambil membungkukan sedikit badannya.

"Silahkan non" jawab Ita yg mempersilahkan mereka untuk masuk kedalam.

From Sister, To Wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang