Chapter 9

2.1K 246 64
                                        

Hallo teman-teman, jangan lupa di bantu vote dan komennya yaaa!
Terimakasih











...Selamat membaca...











Sudah semalaman Gracia tidak sadarkan diri, membuat Shanju sangat khawatir dengan keadaan putrinya yg pagi ini masih belum terbangun. Tetapi dokter yg baru saja memeriksa keadaan Gracia mengatakan bahwa Gracia baik-baik saja. Ia hanya belum terbangun dari tidur nya yg kali ini cukup panjang. Pagi ini hanya ada Shanju dan Shani yg masih berada dirumah sakit untuk menemani Gracia, Keynal dan Veranda memutuskan untuk kembali ke Jakarta pukul 23.00 WIB, setelah mendapat kabar bahwa Keynal besok pagi harus hadir dalam meeting bersama client yg cukup berperan penting bagi perusahaannya.

Keynal dan Veranda sengaja meninggalkan Shani yg masih ingin berada di Bandung untuk menemani Gracia sampai adiknya itu tersadar, dan mereka juga sengaja memberikan waktu untuk Shani agar bisa mengenal Shanju lebih dekat. Sementara itu, Bobby juga pagi ini sudah berpamitan pada istri dan anak-anaknya untuk berangkat ke kantor karna ada beberapa hal yg harus ia urus. Begitu juga dengan Jason yg pagi tadi sudah ikut pulang bersama papa nya karna harus pergi ke sekolah.

Shanju duduk di kursi samping ranjang Gracia, sambil terus memperhatikan putrinya dengan wajah sendu. Sampai beberapa saat kemudian terlihat tangan Gracia yg mulai bergerak dan matanya yg mulai terbuka perlahan.

"Gre, sayang kamu udah sadar nak?" Ucap Shanju lembut dan langsung berdiri sambil mengusap kening Gracia.

"Mah" panggil Gracia dengan suaranya yg begitu lemah.

"Iya sayang mama disini, kamu mau apa? Mau minum?" Tanya Shanju.

"Mama panggilin dokter dulu ya" tambahnya yg hendak keluar namun tangannya di tahan oleh Gracia yg kini tengah menggeleng lemah.

"Mau minum aja mah, aku haus" ucapnya dengan suara yg parau.

Semalaman tidak sadar membuat tenggorokan Gracia terasa begitu kering sekarang, juga matanya yg masih terasa berat untuk di buka seutuhnya.

"Nih minum dulu sayang, pelan-pelan ya" ucap Shanju sambil memberikan air putih untuk Gracia.

Gracia menatap sekitar seperti sedang mencari seseorang, hal itu membuat Shanju tersadar dan ikut mengedarkan pandangannya.

"Kamu cari siapa sayang? Papa sama Ecen ya? Hem" Tanya Shanju yg mengerti arti dari tatapan Gracia. Sementara yg di tanya hanya mengangguk lemah.

"Papa ke kantor karna harus ada yg dia urus, sebentar lagi papa kan ada pekerjaan di Kalimantan sayang. Kalo Ecen sekolah, dia ada ulangan hari ini jadi ga bisa libur. Gapapa ya sama mama dulu" ucap Shanju yg sengaja tak memberitahu Gracia bahwa ada Shani juga disini. Karna ia berniat akan memberi kejutan pada Gracia.

"Yauda gapapa mah, aku pingsan ya kemarin?" Tanya Gracia.

"Iya kamu pingsan semaleman, mama khawatir tau ga. Makanya kalo sakit tuh jangan susah di ajak ke dokternya jadi gini kan" omel Shanju dengan wajah khawatirnya.

"Maaf ya mah" ucap Gracia sambil cemberut.

"Iya gapapa, tapi janji sama mama ya kalo kamu bakal cepet sembuh. Mama ga suka liat kamu sakit kayagini" ucap Shanju sambil merapihkan helaian rambut yg menutupi wajah Gracia.

From Sister, To Wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang