TJ : 09. Nyakitin Dia? Lo Mati!

610 49 1
                                    

N Y A K I T I N  D I A ?  L O  M A T I !

Tekan icon bintang sebelum baca. Tekan icon komentar setelah baca lalu tinggalkan jejak. Itu tandanya kamu menghargai karya sang penulis!

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

『 Happy Reading 』

"BEGGIN' on her knees to be popular."

Sandra menggelengkan kepalanya melihat kelakuan gadis yang duduk disebelahnya. Terlihat gadis itu yang bernyanyi dengan keras mengikuti alunan lagu yang terputar. Perasaan lagunya santai-santai saja, mengapa gadis sebelahnya itu begitu heboh dalam menyanyikannya. Memang saat ini mereka berada dalam mobil, dan Sandra yang menyupir.

Mereka saat ini menuju ke rumah mereka untuk pulang, setelah puas berbelanja didalam Mall yang didatangi mereka tadi.

Tangan Sandra terangkat untuk menjentik bibir Cassa yang terus bernyanyi dengan brutal.

"Popu─Aw!" ringis Cassa ketika merasakan bibirnya yang disentil, lalu dia menoleh ke arah Sandra. "Apasih, Kak?" tanya-nya dengan kesal.

Sandra merotasikan kedua bola matanya. "Nyanyi ya nyanyi aja, Ca. Tapi jangan terlalu brutal juga, disini bukan tempatnya buat lo ngonser," tandas gadis itu yang membuat Cassa memajukan bibir bawahnya.

"Gajelas lo Ka─Anjing!" umpat gadis itu ketika mobil yang ditumpanginya berhenti secara mendadak.

Cassa menoleh ke arah Sandra dan menatapnya tajam. "Kak, ngapain berhenti mendadak sih?"

Sandra menoleh ke arah Cassa. "Sorry, tapi didepan ada orang bawa motor yang jatuh," sahut Sandra. Tangan gadis itu tergesa-gesa membuka seatbelt mobil. Kemudian ia membuka pintu mobil dan keluar dari mobilnya.

"Tunggu gue disini," perintah Sandra yang dipatuhi oleh Cassa walaupun dia juga penasaran. Sandra pun berjalan menuju pengendara motor itu yang tergeletak tak berdaya.

Ketika sampai didepannya, Sandra menoleh ke sekitar. Sekarang memang sedang sepi dijalan ini. Lalu Sandra berjongkok didepan pemuda yang tergeletak itu. Perasaan ia membawa mobilnya dengan pelan, lalu mengapa pemuda ini bisa terjatuh? Kobam? Atau hanya modus semata untuk merampoknya?

Sandra tersenyum miring. Heh, jika benar pemuda ini hanya modus semata, ia akan menghabisinya disini jika itu merugikannya.

Tangan Sandra terulur untuk mencolek bahu pemuda itu. "Heh, mati atau masih hidup?" tanya gadis itu dengan tak berdosa. Kan tidak lucu jika ia yang dituduh membunuh pemuda dihadapannya ini hanya karena ia berada disini.

Terdengar ringisan dari mulut pemuda itu. Masih hidup ternyata.

Sedetik kemudian pemuda itu bangkit dari tidurannya dengan perlahan, dan tangannya terangkat untuk melepaskan helm-nya. Terlihatlah paras pemuda tersebut yang membuat kaum hawa terpesona. Namun berbeda dengan Sandra yang biasa saja melihat parasnya.

Pemuda tersebut menoleh ke arah gadis yang berjongkok dihadapannya. Dia mengernyit melihatnya. "Lo siapa?"

Sandra mendengus kemudian ia bangkit berdiri. "Mau diantar ke rumah sakit, gak?" tanya gadis itu setelah melihat adanya luka goresan disekitar tubuh pemuda itu.

Pemuda tersebut bangkit dari duduknya dengan menenteng helm-nya. Pemuda itu menggelengkan kepalanya tanda menolak. Lagipula, dia tidak ingin merepotkan seseorang, apalagi orang yang tidak dikenal. Lebih baik dia meminta tolong temannya saja, atau jika dirinya masih kuat maka dia akan pulang sendiri. "Enggak usah, thanks udah nawarin."

Transmigrasi JoannaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang