Chapter 8

4.9K 261 47
                                    

Hinata hanya bisa pasrah saat Kakashi menutup matanya dengan ikat kepala Konoha, belum lagi kedua tangannya yang kini di ikat menggunakan jubah satin miliknya oleh Kakashi membuat Hinata layaknya seorang tawanan.

Entah apa yang berniat pria itu lakukan yang jelas kini Hinata hanya dapat memekik tertahan saat Kakashi mengangkat tubuhnya layaknya karung beras dan melesat entah kemana.

"Ughh S-sensei.."

Hinata mengerang tertahan terlebih saat tangan Kakashi yang menggoda lubangnya, membuat setiap kali pria itu mengambil lompatannya maka jari panjang itu akan semakin masuk kedalam sana.

"Anghh S-sensei-" Hinata kembali mendesah tertahan terlebih saat Kakashi mulai mengorek lubangnya

Rasanya panas dan nikmat, tubuhnya masih bergelantung seperti karung beras di bahu Kakashi tapi pria itu tidak berhenti memberikan rangsangan yang berhasil membuatnya gila.

"S-sensei.."

"Sst.. diamlah Hinata, kita sudah memasuki area desa." Bisik Kakashi pelan

Hinata yang mendengar itu sontak membungkam bibirnya rapat-rapat, matanya yang tertutup rapat tidak bisa melihat apapun. Sebenarnya Hinata bisa saja menggunakan byakungan hanya saja saat penyakitnya kambuh maka chakra-nya sama sekali tidak berfungsi dan itu adalah saat-saat terlemah Hinata. Ia bahkan tidak bisa untuk sekedar mengaktifkan byakungan-nya.

Hinata mendengar suara sesuatu yang dibuka dengan kasar dan ditutup kembali. Belum sempat Hinata bereaksi Hinata memekik saat tubuhnya dijatuhkan begitu saja keatas sebuah benda yang empuk.

"Ughh.."

Hinata mencoba meraba dan ia tau satu hal jika itu adalah sebuah ranjang. Apa Kakashi membawa Hinata ke rumahnya?

"S-sensei.." Panggil Hinata pelan

Kakashi menatap Hinata dengan tatapan penuh nafsu. Kakashi sadar bahwa ia sudah gila sekarang, mencuri sebuah kesempatan untuk membawa seorang gadis terhormat kedalam rumahnya dan berniat menidurinya.

"Hinata." Kakashi bergumam pelan saat ia mulai melepaskan pakaiannya sendiri dan membuang masker yang menutupi wajah tampannya

Nafas Kakashi memburu terlebih saat mata gelapnya melihat penampilan Hinata yang terlihat begitu menggairahkan. Bagaimana payudara besar itu yang hampir menyembul keluar dibalik dress satin seksinya itu.

"Anghh..."

Hinata mendesah saat merasakan bagaimana kedua tangan besar Kakashi yang meremas kuat payudaranya.

"Kau suka Hinata?" Tanya Kakashi sensual, mendorong tubuh mungil Hinata untuk kembali jatuh keatas ranjang saat Kakashi kembali menindihnya

Lidah Kakashi terjulur menjilat bibir ranum Hinata yang mengkilap, Kakashi menyeringai saat Hinata dengan nakal membuka mulutnya seolah memberi ruang kepada lidah Kakashi untuk segera memainkan mulutnya.

Dengan senang hati Kakashi langsung menelusupkan lidahnya kedalam mulut hangat Hinata, membelit lidah lembut itu dan menghisapnya rakus dengan tangannya yang tidak berhenti memberikan rangsangan dan remasan pada tubuh dan payudara besar Hinata.

"Mmphh S-sensei.."

Hinata terus mendesah lirih, nafsu semakin membakar tubuhnya dan rasanya ia benar-benar akan gila karena sentuhan Kakashi terasa begitu nikmat dan memabukkan.

Pria itu menyentuhnya dengan lembut namun selalu tepat pada titik lemahnya. Kakashi mengelus seluruh inci tubuhnya dengan lembut, meremasnya dan kembali membelainya hingga Hinata merasakan bulu kuduknya berdiri.

Forbidden Lust Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang