Chapter 11

3.6K 245 56
                                    

Tsunade menatap keduanya dengan tatapan curiga, manik coklatnya memincing mengamati bagaimana kedua orang itu yang tampak berantakan dengan peluh yang bisa Tsunade lihat membasahi masing-masing pelipis mereka.

"Kalian terlihat berantakan." Serunya pelan sembari mendudukkan tubuhnya disalah satu kursi

Shizune yang berdiri disamping Tsunade menatap kearah Hinata dengan tatapan menggoda, pikiran kotor tanpa bisa ia tahan memenuhi otaknya saat melihat bagaimana kedua orang itu.

Hinata mencoba untuk bersikap biasa saja, untung saja tadi saat mereka bercinta Kakashi tidak melepaskan pakaiannya, hanya menarik roknya keatas dan menyampingkan celana dalamnya. Tapi tetap saja walaupun begitu Hinata yakin seratus persen jika Tsunade dan Shizune melihat setidaknya sekilas saat-saat Kakashi berbalik untuk mengancingkan celananya.

Sedangkan Kakashi, pria itu hanya dapat berdeham pelan mengenyahkan suasana canggung ini saat keduanya hampir saja tertangkap basah padahal sedikit lagi Kakashi hampir mencapai puncaknya.

Sialan! Benar-benar sialan!

Dalam hati Kakashi terus saja menggumamkan ribuan kata umpatan karena Tsunade dan Shizune mengacaukan kegiatan panas mereka.

"Aku datang untuk membawa hasil dari penelitian tentang monster terakhir kali." Tsunade berkata sembari memberikan berkas laporan hasil penelitian yang telah ia rangkum

Kakashi menerimanya, membaca berkas itu dengan perasaan dongkol saat ia mati-matian menahan geraman karena penisnya yang masih menggembung dibalik celana.

"Baiklah, aku akan membacanya lebih lanjut nanti."

Tsunade yang mendengar itu mengangguk malas tapi ia tau persis jika alasan pria bersurai perak itu tidak memiliki niat membaca berkas yang ia bawa karena Tsunade telah mengacaukan sesuatu yang tidak seharusnya ia kacaukan.

Diam-diam Tsunade menyeringai, manik coklatnya kembali memincing menatap keduanya bergantian. Ini benar-benar mengejutkan karena Tsunade tidak pernah membayangkan jika kedua orang itu akan memiliki hubungan seperti itu.

"Oh, cairan apa ini?" Tsunade berkata dengan ringan sembari menunjuk pada cairan bening yang mengotori meja

Hinata yang mendengar itu sontak saja melebarkan matanya dengan wajah yang memerah padam, tau persis jika cairan itu adalah cairan miliknya.

Kakashi hanya terdiam tanpa berniat menggubris sedikitpun karena tau jika wanita tua itu sedang mencoba menggoda mereka.

Dasar sialan!

Sedangkan Shizune, sejak tadi tidak henti melemparkan kerlingan nakal kearah Hinata. Menatap kearah gadis cantik itu seolah membutuhkan sebuah penjelasan.

Ya, tidak dapat dipungkiri semenjak Hinata yang menjadi murid Tsunade, Shizune menjadi sangat dekat dengannya.

"Tidak seperti biasanya, kenapa petugas kebersihan membiarkan meja pertemuan kotor seperti ini."

Tsunade tidak akan berhenti, karena melihat bagaimana wajah memerah Hinata yang seperti kepiting rebus menjadi kesenangan tersendiri baginya. Terlebih untuk pertama kali dalam hidupnya Tsunade bisa melihat bagaimana Kakashi yang mulai sedikit salah tingkah.

Cih, dasar dua bocah yang sedang dimabuk kasmaran.

Ini benar-benar diluar dugaan karena Tsunade pernah berpikir jika Hinata memiliki hubungan dengan bocah Uchiha itu. Dan alasan Tsunade berpikir seperti itu karena Tsunade pernah tanpa sengaja melihat keduanya berciuman dengan panas di gang sempit saat tengah malam.

Saat itu Tsunade memang setengah mabuk tapi Tsunade yakin jika ia tidak mungkin salah melihat jika Hinata berciuman panas dengan Sasuke, dan bahkan hampir bercinta disana.

Forbidden Lust Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang