5. Kehidupan Pertama.

12 10 1
                                    

"Terlalu menyimpulkan sesuatu secara cepat  juga adalah celaka."
 

Sena pun terkejut mendengar pertanyaan dari Laasyavi sampai ia hampir mengeluarkan bola matanya. "Tapi, bukannya selama ini lo cuek-cuek aja ya?"

Helaan napas pun terdengar dari Laasyavi" Lo percaya reinkarnasi gak?" Tanya Laasyavi pada Sena.

"Gimana ya, percaya gak percaya sih, " Jawab Sena dan di balas senyuman oleh Laasyavi.

"Kalo gue bilang gue ini adalah reinkarnasi lo percaya?" Tanyanya sekali lagi.

"Selama ini lo gak bohong sih, jadi ya percaya-percaya aja, cuma yang gue tanya kenapa lo tau kalo lo reinkarnasi?" Sena bukannya tidak percaya, hanya saja ia masih bingung. Dia mémang sering melihat bukti reinkarnasi di internet namun pasti berbeda. Karena ini dia mendengar langsung cerita dari sahabatnya, yang membuat ia semakin penasaran.

"Entah, gue bahkan mengingat kehidupan awal gue sampe sekarang,"

Laasyavi pun mulai menceritakan kehidupan awalnya. Bahwa ia sebenarnya adalah seorang anak raja yang akan menikah dengan raja tetangga. Namun ternyata ada seseorang yang mengadu domba acara pernikahan mereka. Patih kerajaan tetangga ternyata mengincar kerjaannya, tanpa sepengetahuan raja. Harusnya acara pernikahan berlangsung pada waktu itu, namun naas acara pernikahan itu berubah menjadi tragedi perang yang menyeramkan.  Bahkan ia kehilangan ayahnya pada waktu itu, dan bahkan harga diri kerajaan berada di tangannya. Ia memang mencintai lelaki itu. Namun, ia lebih memilih bunuh diri di depan calon suaminya dengan menggunakan pedang untuk menusuk jantungnya. Untuk menghormati ayahnya dan menyelamatkan tahta kerajaannya.

Namun ternyata raja pada waktu itu terlanjur mencintai calon istrinya, Ia bahkan tidak bisa melupakan calon istrinya yang meregang nyawa di hadapannya, bahkan hingga akhir hayatnya. Walaupun begitu, karena ia adalah raja ia tak bisa terus-terusan terjatuh dalam jurang terpuruk. Ia tetap menikah dengan perempuan lain demi berlanjutnya kekuasaan. 

Ia yakin sekali bahwa dia terus-menerus bereinkarnasi karena hubungannya dengan Alsaki memang belum selesai di kehidupan sebelumnya.

"Lo sampe hapal detail, setiap kehidupan lo di masa lalu?" Sena terkejut mendengar pernyataan Laasyavi dan di balas anggukan oleh Laasyavi.

"Lo mau denger lagi gak cerita kehidupan kedua gue?" Tawar Laasyavi pada sena namun di balas gelengan oleh Sena.

"Sebentar, gue mau nanya sama lo, kenapa sekarang lo kaya orang gak kenal, terus apakah si Alsaki juga tau?" Rasa penasaran Sena semakin tinggi, ia semakin mencari tahu tentang reinkarnasi.

"Satu satu Sen!" Jawab Laasyavi disertai decakan.

"Gue tau, pasti di kehidupan kali ini pun pasti ada tantangan. Yang gue sendiri aja gak tau tantangan apa itu."

"Tapi gue berspekulasi bahwa tantangan kali ini adalah tentang restu, lo liat aja gue dari kalangan bawah sedangkan dia dari kalangan atas Sen."

"Jadi gue rasa, daripada rasa ini makin besar dan makin menyakiti satu sama lain. Udah seharusnya gue stop aja sebelum rasanya makin jauh."

"Gue bahkan tau dia dari pertama kali masuk sekolah, tapi gue terus menghindar. Namun, ternyata dia semesta gak ngerestuin niat gue Gue beneran gak tau dia ikut olimpiade yang sama kaya gue."

"Kalo pun gue tau lebih awal, gue nyari bidang yang beda sama dia. Tapi kalo udah terlanjur gini mana bisa gue ngundurin diri seenaknya. Sedangkan gue bisa sekolah disini aja karena beasiswa. Kalo gue gak kepilih olimpiade otomatis beasiswa gue di cabut Sen."

"Gue ngerasa udah cape banget terus-menerus reinkarnasi gini, jujur gue udah gak mau. Badan gue udah nolak kalo harus reinkarnasi lagi." Laasyavi frustasi jujur saja ia sudah sangat cape. Ia pun melanjutkan perkataannya.
"Itu sebabnya gue gak tertarik punya hubungan sama Alsaki di kehidupan ini. Karena, gue rasa percuma aja. Mungkin, dengan gue dan Alsaki sama-sama mengikhlaskan hubungan ini. Kita berdua bisa hidup tenang." Jelas Laasyavi panjang lebar pada Sena.
"Tapi kenapa, sekarang Alsaki malah memperumit segalanya, dan ngerusak rencana gue. Buat gak kenal lebih sama Alsaki," Laasyavi berkata sambil sedikit mengacak-acak rambutnyam

"Dan untuk pertanyaan kedua lo, mungkin aja Alsaki memang gak ingat sama dirinya pernah bereinkarnasi. Karena di kehidupan kedua dan ketiga gue, gue juga gak ingat. Malahan di kehidupan kedua, gue yang di kasih tau sama dia tentang reinkarnasi ini."

Namun ternyata obrolan mereka harus terpotong, saat guru masuk ke kelas mereka.

***
Namun, memang kebiasaan mereka berempat adalah berkumpul di rooftop sekolah sebelum jam pelajar berlangsung. Biasanya nanti, yang benar-benar ke kelas hanyalah Alsaki dan Mahendra. Sisanya, Anggara dan Albi akan membolos, tapi Albi tak sesering Anggara dalam membolos. Bahkan, bisa di bilang Albi ini hanya anak baik yang terjerumus dalam jurang kesesatan.
Albi yang masih bingung dengan kepergian Alsaki mendadak pun langsung bertanya, "Lo kemana semalem Sak, Marah lo sama kita?"

Pertanyaan Albi kemudian dibalas gelengan oleh Alsaki, "Gak sama sekali, gue ditelepon nyokap di suruh pulang,"

"Sorry gue langsung cabut gitu aja, nyokap gue udah marah soalnya,"
Jelas Alsaki pada Albi dan yang lainnya.

Namun ternyata tanpa disadari ada salah satu dari mereka yang sedari tadi memandang Alsaki dengan penuh kebencian.

***

Tatapan mata Alsaki sedari tadi terus tertuju pada Laasyavi, yang sebenarnya membuat Laasyavi salah tingkah sejak tadi. Laasyavi pun kemudian berkata, "Lo liatin gue mulu, sampe besok juga gak bakal kelar itu soal-soal, " Seperti biasa hanya nada ketus yang keluar dari mulut Laasyavi, sambil tetap matanya fokus mengerjakan soal-soal.

Namun, hanya terdengar kekehan yang keluar dari mulut Alsaki. Alsaki pun menjawab, "Halah, pura-pura jual mahal. Lo juga sebenarnya suka-kan sama gue?" Tanya Alsaki dengan nada tengilnya. Yang anehnya, malah membuat jantung Laasyavi berdetak sangat kencang. Seperti maling yang tertangkap basah oleh warga.

"ENGGAK, SOTOY BANGET LO!" Laasyavi kelabakan, ia langsung menjawab dengan jawaban yang tidak santai. Namun, lagi-lagi Alsaki hanya terkekeh. "Yaudah dong, biasa aja kali. Terus kalo gitu ngapain lo ngeliatin gue diam-diam sama ngelike foto gue di Instagram pribadi gue?"

"Bersambung"

AVIRODHA [segera terbit!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang