02

1K 67 0
                                    

Jaemin sedang duduk sendirian di kantin fakultasnya sambil menikmati bakso pedas didepannya. Haechan lagi di tahan sama dosennya. Ga tau kenapa.

Brak!

Jaemin kaget sampai kuah baksonya tersembur keluar. Untung ga ada orang didepannya. Jaemin pun menoleh pada Haechan di sampingnya.

"Lo kenapa njir? Kaget tau!" - Jaemin.

"Gua lagi marah sama tuh dosen. Gua hantar tugasan kemarin, dia yang salah taruh eh malah gua yang dibentak." - Haechan.

"Kenapa lo ga bentak balik?" - Jaemin.

"Gua ga suka. Mau dibentak atau membentak. Dua-duanya gua ga suka." - Haechan.

"Udah... Tenang dulu. Nih minum." - Jaemin.

Jaemin menyerahkan es jeruknya pada Haechan. Jaemin tau tuh Haechan marah bukan karena dia ditahan. Tapi karena dia dibentak. Bapaknya juga ga pernah bentak dia.

"Malam ini lo ke bar ga? Ada om Jae. Katanya mau meeting." - Jaemin.

"Kalau papa gua ke sana ya gua ikutlah. Kalau enggak, mungkin gua ke arena aja." - Haechan.

Haechan mengeluarkan kotak rokoknya namun lebih dulu diambil Jaemin.

"Kurangin rokoknya, Chan. Kalau lo mampus gua ga punya teman." - Jaemin.

"Yang bilang siapa? Masih ada kok. Nanti gua mati bangun lagi jadi pocong. Temenin lo." - Haechan.

"Ngeri njir! Gua bacain ayat kursi biar terbakar lo." - Jaemin.

Haechan tertawa kecil. Dia mengambil permen karet di dalam tasnya guna untuk menggantikan rokok.

Buk! Prang!

Atensi kedua pemuda itu teralihkan pada suara gaduh yang ga jauh dari mereka. Terlihat di sana seorang laki-laki seumuran mereka sedang dirundung oleh beberapa senior.

Haechan dan Jaemin saling berpandangan seolah berinteraksi lewat mata. Lalu keduanya bangun dan menghampiri mereka.

"WOI!"

Dari gaya mereka, Jaemin tau itu Hongjoong, Seonghwa dan Yunho.

"Beraninya sama yang lemah doang. Sini lawan kita." - Haechan.

"Heh! Lo ga punya sopan santun ya sama yang lebih tua?" - Hongjoong.

"Sopan santun? Lo itu ga pantas dihormati tau ga? Ngapain lo ganggu anak itu?" - Jaemin.

"Urusannya apa sama lo? Langganan kalian kah?" - Yunho.

Ketiga mereka tertawa. Jaemin melirik laki-laki tadi yang menunduk. Haechan tertawa remeh.

"Langganan? Kayak lo dulu?" Haechan menunjuk Seonghwa.

Seonghwa jelas kaget. Ga lupa juga suara Haechan yang lumayan kuat. Mereka pasti mahasiswa dan mahasiswi yang ada di kantin pasti mendengarnya.

"Kenapa diam? Lo pikir kita ga tau? Waktu kalian tahun pertama di sini, lo jadi langganan para senior kan?" - Jaemin.

"Lo—"

Hongjoong ingin memukul Jaemin namun ditahan Seonghwa.

"Kita pergi saja." bisik Yunho.

Dengan terpaksa, Hongjoong mengikuti kedua temannya. Dia sebenarnya pengen nonjok Jaemin sama Haechan. Tapi ga tau nanti siapa yang bakal ditonjok beneran.

"Lo gapapa?" - Haechan.

"Bentar. Lo Jeno kan?" - Jaemin.

Jeno mengangguk lalu berdiri dengan bantuan Haechan.

STATUS - JAEMJEN/ DONGMARKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang