12

632 51 5
                                    

BRUAK!

Seisi aula dikagetkan dengan Renjun yang menerpa masuk sambil memegangi tangannya yang berdarah.

"Ren! Ini kenapa?!" - Jaemin.

"Hiks... Jeno... Jeno, Jaem.." - Renjun.

"Jeno ngelakuin ini?" - Jaemin.

"Lo jangan sembarangan!" - Mark.

"Gua ga bohong... Hiks..." - Renjun.

Haechan menahan Mark yang mungkin akan menjambak rambut Renjun. Panas hati dia melihat air mata palsu Renjun.

Xiaojun yang ikut curiga, diam-diam keluar dari aula, menuju ke toilet.

"Ayo ke rumah sakit." - Jaemin.

Jaemin membawa Renjun ke parkiran. Menyisakan yang lain untuk terus menikmati malam mereka.

~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~

Xiaojun mendengar suara panik Hendery dari dalam toilet.

"Dery? Kenapa—"

"Dejun! Bantuin Jeno.." - Hendery.

Xiaojun segera menggotong tubuh Jeno yang sudah tidak sadarkan diri. Hendery mengekori kekasihnya ke parkiran.

——(skip)——

Jeno mengedipkan matanya berulang kali. Bau obat menusuk ke rongga hidungnya.

"Jen? Lo ga papa?" - Mark.

"M- Mark... J- Jaemin.." - Jeno.

Haechan merotasi bola matanya. Kenapa sih Jeno masih nyariin Jaemin? Toh si Jaemin aja ga kepikiran Jeno di sini. Padahal udah dikasih tau sama si Xiaojun.

"Nanti Jaemin ke sini ya... Dia lagi sibuk." - Mark.

"Sama Renjun?" - Jeno.

Mark mengatupkan mulutnya. Dia tidak tau harus menjawab apa. Jeno tersenyum.

"Aku, ga pantas buat di sayang ya?" - Jeno.

"Jangan bilang gitu, Jen. Gua sayang sama lo. Bubu juga." - Mark.

"Gua mau pulang, Mark. Gua mau pulang.." - Jeno.

Mark memandang Haechan dan mendapat anggukan dari si dominan.

"Aku urusin resep obatnya dulu. Kamu temenin dia ya?" - Haechan.

Haechan mengecup puncak kepala Mark sebelum pergi meninggalkan kedua uke itu.

"Ayo, kita ke parkiran. Tunggu Haechan di mobil aja." - Mark.

Jeno mengangguk. Dia meraih tangan Mark karena dia masih ga kuat buat jalan sendiri. Baru saja dua langkah, Jeno merasakan tubuhnya terangkat.

"J- Jaemin?"

Ya. Jaemin sedang menggendongnya ala bridal style.

"Aku anterin pulang ya?" - Jaemin.

"R- Renjun gimana?" - Jeno.

"Dia bisa sendiri." - Jaemin.

Flashback on.

"Ini. Nanti dioleskan ke lukanya. Terus lukanya jangan sampai kena air." - Jaemin.

Renjun mengambil kantong plastik berisi obatnya dari Jaemin.

"Kamu mau kemana, Jaem?" - Renjun.

"Gua udah temenin lo dari tadi. Gua udah telponin taxi buat lo juga. Gua mau jemput Jeno." - Jaemin.

STATUS - JAEMJEN/ DONGMARKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang