Renjun menyerahkan tumpukan uang kepada Seonghwa. Seonghwa memandang kedua temannya dengan senyuman jahat.
"Kalau kalian berjaya, gua bakal tambah uangnya. Berapa pun yang kalian minta." - Renjun.
"Lo bisa percaya sama kita. Gua bakal pastiin, seluruh keluarga mereka hancur." - Seonghwa.
"Tenang aja, Ren. Kita bakal urus semuanya." - Hongjoong.
Setelahnya, Renjun meninggalkan Seonghwa, Hongjoong dan Yunho yang langsung mengira uang yang diberikan.
[SKIP]
Hari itu bar begitu sibuk. Jaemin dan Haechan sedang merokok di belakang bar kayak biasa. Sejak Jaehyun mengincar Taeyong, dia sudah membeli Taeyong dari Yuta. Taeyong sekarang ga perlu bekerja di bar. Jaehyun membelikannya sebuah toko roti dan Taeyong berjanji akan membayarnya kembali.
"Chan, gua ke dalam bentar." - Jaemin.
"Jaem, gua mau vodka ya."- Haechan.
Jaemin sekadar mengangguk. Dia masuk ke bar untuk mengambil minuman buat dirinya dan Haechan. Namun Jaemin kaget saat melihat Hendery yang terhuyung sendirian.
"Dery! Lo kenapa sendirian? Dejun mana?" - Jaemin.
Jaemin menahan tubuh Hendery yang kan jatuh. Bukannya menjawab, Hendery malah menolak Jaemin ke dinding.
"Rasanya panas bangethh Jaemhh..." - Hendery.
Jaemin menatap Hendery dengan keliru. Hendery mengalungkan tangannya pada leher Jaemin. Jaemin menolak Hendery berulang kali. Namun entah bagaimana, Hendery berjaya meraih bibir Jaemin.
"JAEM! DERY!"
Haechan menarik Hendery jauh dari Jaemin. Hendery merosot begitu saja di dalam pelukan adiknya. Haechan menatap Jaemin dengan tajam.
"Ini ga seperti yang lo pikir, Chan. Gua ga bermaksud." - Jaemin.
Di sudut bar, seseorang menatap mereka penuh kemenangan.
[SKIP]
Di tempat lain, Mark sedang berjalan sendirian. Dia baru saja pulang dari toko roti milik bubunya. Dia ingin mampir ke supermarket untuk membeli beberapa kebutuhan toko. Jeno masih di rumah Jaemin.
Beberapa langkah menghampiri supermarket, Mark merasakan kain yang menutupi mulut dan rongga hidungnya. Setelahnya, semuanya gelap. Lelaki berpakaian serba hitam itu membawa Mark masuk ke dalam mobil.
Mobil itu terpakir di depan sebuah hotel mewah. Dia menggendong Mark ke salah satu kamar. Di sana, Xiaojun sudah terbaring di atas katil tanpa busana. Lelaki berpakaian hitam tadi menaruhkan Mark disebelah Xiaojun lalu mengambil beberapa keping gambar.
[SKIP]
Haechan membaringkan Hendery ke kasur. Nafasnya turun naik. San mengambil baskom berisi air dingin dan handuk kecil. Dia meletakkan handuk basah itu pada dahi Hendery.
![](https://img.wattpad.com/cover/375694165-288-k734835.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
STATUS - JAEMJEN/ DONGMARK
Fanfiction"Lo sama gua itu beda, lo sadar ga sih?" - Jaemin. "Effort gua kurang ya, Na?" - Jeno. "Aku ga bohong, Chan!" - Mark. "Gua salah karena percaya lo." - Haechan. Kata orang, norma kehidupan memang begitu. Dibedakan dengan pangkat dan harta. Kalau lo g...