09

795 61 4
                                    

Prak!

"ARGH!"

Yunho mengerang kesakitan. Haechan mematahkan tangannya tanpa belas kasihan.

"Lo sentuh Mark lagi, gua potong tangan lo." - Haechan.

"A- ampun, Chan!" - Yunho.

"Nih bantuin temen lo!" - Haechan.

Haechan menendang Yunho ke arah dua temannya yang sudah bisa dibilang sekarat juga sih. Haechan benar-benar menghajar mereka.

"Chan... Mark sudah sadar." - Jaemin.

Haechan dan Jaemin membawa langkah keluar dari gudang itu.

——(skip)——

Mark menoleh ketika pintu ruangannya dibuka. Haechan masuk dengan buah-buahan segar di tangannya.

"Mark... Masih sakit?" - Haechan.

Mark menggeleng. Haechan dapat melihat kesedihan di mata Mark. Tangan besarnya menangkup wajah kecil Mark.

"Mark... Itu bukan salah kamu." - Haechan.

"Aku ga tau harus gimana, Chan. Aku sedih bayinya udah nggak ada. Tapi anak itu hasil pemerkosaan." - Mark.

"Jangan dipikirkan yang ga penting, sayang... Kalau kamu mau nangis, tinggal nangis. Kalau mau ketawa, tinggal ketawa. Aku akan tetap di sini." - Haechan.

Mark memeluk Haechan erat. Tak lama, dapat Haechan rasakan bajunya basah. Lelaki kecilnya menangis.

"Nanti kita bikin yang baru ya?" - Haechan.

Mark memukul punggung Haechan.

"Mesum!" - Mark.

Haechan tertawa. Dia mencium pucuk kepala lelaki manis itu. Nyaman. Mark rasa nyaman sekarang.

~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~

📍 Kediaman keluarga Lee

"Jen aku ke kamar mandi bentar ya." - Jaemin.

"Oke!" - Jeno.

Jaemin menutup pintu kamar mandi. Ya kali buang hajat sambil di buka pintunya. Pas Jaemin mau cuci tangan di wastafel, dia ga sengaja lihat botol obat di dalam tempat sampah.

Karena penasaran obat apa yang dikonsumsi Jeno, Jaemin mengambilnya.

'Obat anti hamil'

"JENO!"

Jeno kaget karena Jaemin tiba-tiba meneriaki namanya dan pria dominan itu kelihatan marah padanya.

Tanpa aba-aba, Jaemin mencengkram rahang Jeno.

"Ini apa?! Lo ambil ini buat apa hah?!" - Jaemin.

"J- Jaem... A- aku bisa jelasin." - Jeno.

Jaemin melepaskan cengkeramannya dengan kasar. Jeno menunduk, menahan air mata yang akan keluar.

"Lo ngapain ambil obat anti hamil? Lo berhubungan sama siapa hah?!" - Jaemin.

"E- enggak, Jaem... A- Aku takut tentang kejadian malam itu. Mereka nembak di dalam. Aku ga mau hamil anak mereka." - Jeno.

Jangan dilupakan kalau Jeno seorang carrier yang berarti dia punya rahim dan bisa hamil.

Jaemin mencampakkan botol obat itu ke sembarang arah lalu memeluk lelaki manisnya.

"Maaf, Jeno... Maaf. Aku keterlaluan." - Jaemin.

Jeno menggeleng.

"Aku yang salah... Harusnya aku cerita ke kamu." - Jeno.

STATUS - JAEMJEN/ DONGMARKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang