"Lo sama gua itu beda, lo sadar ga sih?" - Jaemin.
"Effort gua kurang ya, Na?" - Jeno.
"Aku ga bohong, Mark!" - Haechan.
"Gua salah karena percaya lo." - Mark.
Kata orang, norma kehidupan memang begitu. Dibedakan dengan pangkat dan harta. Kalau lo g...
Lelaki mungil itu berjalan dengan megah ke dalam perusahaan milik pacarnya. Ya, pacarnya.
"Kim Renjun. Ada apa ke mari, sayang?" - Guanlin.
"Apa salah aku berkunjung ke kantor pacarku?" - Renjun.
Guanlin tersenyum ketika Renjun mendudukkan diri di pangkuannya. Tangan kekarnya naik mengusap paha Renjun.
"Bagaimana dengan tugasmu?" - Guanlin.
"Haechan seperti sudah marah pada Jaemin. Dan Jeno juga seperti sudah tidak percaya pada Jaemin lagi." - Renjun.
"Bagus. Pacar cantikku ini sangat bisa diandalkan ya." - Guanlin.
Renjun tersenyum penuh kemenangan.
"Aku janji, setelah semuanya selesai, kita akan menikah." - Guanlin.
Tangan besar itu naik mengusap leher jenjang yang mulus milik Renjun.
"Kau harus menepati janji mu." - Renjun.
"Tentu saja, sayang. Setelah Haechan dan Jaemin hancur, semua perusahaan milik keluarga Na dan keluarga Seo akan menjadi milikku." - Guanlin.
"Tapi bagaimana tentang Xiaojun dan Hendery?" - Renjun.
"Kau lupa Jaemin menyukai Hendery?" - Guanlin.
Renjun mengerti apa yang dikatakan Guanlin. Dia tersenyum lebar. Sepertinya dia mempunyai rencana baru.
——(skip)——
Malam ini, universitas mereka mengadakan sambutan ulang tahun universitas. Makanya mereka lagi kumpul di aula. Yang cewek pake dress udah kayak prom night. Yang cowok juga ga mau kalah. Kecuali dua makhluk ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kata Haechan sih "kita pakai gini aja ganteng ngapain dress up?"
iyain aja biar anaknya ga tantrum..
Sebaik saja tiba di aula, keduanya sibuk mencari si manis masing-masing. Siapa lagi kalau bukan Mark dan Jeno.
