08

560 43 0
                                    

Siwon sedang sibuk meneliti perjanjiannya dengan perusahaan bar milik JCC dan Nakomoto Ent. Dia memang sengaja menjalin kerjasama mereka agar dapat mendekati Taeyong lagi.

Sudah lama dia mencari Taeyong. Sejak lelaki manis itu lari dari panti asuhan, dia berusaha lebih untuk kembali memiliki lelaki submisif itu.

"Maaf mengganggu, tuan. Ada yang ingin berjumpa dengan tuan."

Siwon memandang sekretarisnya. Seingatnya dia tidak mempunyai janji dengan siapapun. Namun tetap saja, Siwon mengikuti sekretarisnya.

"Na Jaemin. Seo Haechan. Apa kabar?" - Siwon.

Siwon mengulurkan tangan untuk berjabat mesra. Jaemin yang tadi memainkan gelas wine di tangannya menyerahkan gelas itu pada Siwon.

"Aku tidak datang untuk berbual kosong. Aku ingin membincangkan tentang kerjasama." - Jaemin.

"Oh tentu saja! Apakah kontraknya sudah sedia?" - Siwon.

Haechan terkekeh.

"Kontrak apanya? Kita ke sini buat batalin kerjasama." - Haechan.

"Batal? Kenapa? Bukankah kita sudah sepakat?" - Siwon.

"Iya. Itu sebelum kau dengan lancangnya menyentuh pacar kita." - Jaemin.

"Pacar? Ah... Maksud kalian, anak pelacur itu?"

Prang!

Haechan melempar botol wine itu ke dinding di belakang Siwon. Hampir mengenai kepalanya.

"Hati-hati dengan ucapan mu, Tuan. Sahabatku ini sedikit pemarah dan aku orangnya tidak sabaran." - Jaemin.

Setelah mengatakan itu, Jaemin dan Haechan keluar dari ruangan itu. Meninggalkan Siwon yang sedang marah. Siwon memandang sekretarisnya.

"Hancurkan mereka."

——(skip)——

Haechan bermain dengan hujung bajunya. Di depannya, Johnny sedang menatap dengan tatapan tajam.

"Saya ga izinkan." - Johnny.

"Papa... Haechan kan sudah dewasa. Dia bisa memilih calonnya sendiri." - San.

"Iya! Itu papa tau. Tapi latar belakangnya biar jelas!" - Johnny.

"Sayang... Mark itu anak baik." - Ten.

"Baik apanya?! Dia itu anak pelacur!"

"Pa!"

Johnny dan Haechan beradu pandang. Dalam dilihat api kebencian pada mata Haechan.

"Taeyong hanya penari di sana. Bukan pelacur. Dan Mark tidak ada kaitannya dengan pekerjaan Taeyong."

"Suka atau tidak, Echan tetap akan memilih Mark."

Haechan mencapai helmnya lalu keluar dari mansion mewah itu. Tidak lupa membanting pintu, menunjukkan rasa kesalnya.

San ikut keluar dari sana. Dia ada urusan lebih penting. Yaitu menjemput Wooyoung buat kencan.

"Johnny... Ucapan mu keterlaluan. Kau bahkan tidak pernah mengenali mereka." - Ten.

"Aku tidak perlu mengenal untuk tau orang seperti apa mereka." - Johnny.

"Taeyong itu sahabatku..." - Taeyong.

"Itu dulu, Ten! Waktu itu dia baik. Tapi sekarang kau sama sekali tidak mengenalinya. Aku yang sering berkunjung ke bar itu, aku lihat kelakuannya." - Johnny.

"Apakah kamu juga menikmati servisnya?" - Ten.

Johnny menatap Ten keliru.

"Apa maksudnya?" - Johnny.

STATUS - JAEMJEN/ DONGMARKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang