Mobil William baru saja melewati gerbang rumah besar milik keluarga Hong. Tiga teman baru Hong cukup kaget melihat rumah yang mereka masuki.
Mereka tidak menyangka jika ternyata Hong adalah anak orang kaya. Itu bukan salah mereka, hanya memang penampilan Hong yang terlalu biasa.
"Ayo masuk! Mama pasti sudah menunggu kita di dalam."
Hong melangkah lebih dulu bersama Lego. Yang lain mengikutinya di belakang. Orang tua Hong benar-benar sudah menunggu kedatangan mereka di ruang tamu.
Hong dan Lego sudah cium tangan dan memeluk orang tua mereka bergantian. Mama Hong menatap tiga pemuda yang datang bersama putranya. Ia menampilkan senyum yang sangat mirip dengan senyum Hong.
"Kalian teman-teman baru Hongshi?"
Tiga pemuda itu mengangguk sopan. Mereka bergantian mencium tangan orang tua Hong.
"Baru kali ini Hongshi punya teman yang terlalu sopan," ucap Papa Hong yang langsung mendapat lirikan Hong dan Lego.
"Hong belum berteman sama mereka. Kita juga baru kenalan tiga puluh menit yang lalu." Hong duduk di antara mama dan papanya.
Lego duduk di sisi mama Hong yang lain. Lalu tiga tamu yang diundang Hong duduk di sofa yang tersisa.
"Kalian benar-benar baru kenalan?" tanya mama Hong.
"Benar, Bi. Kemarin saat bernyanyi bersama kami belum kenalan," jawab Nut sopan.
"Aduh, panggilnya mama aja seperti yang lain. Teman-teman Hong itu sudah mama anggap seperti putra mama sendiri."
Hong dan Lego seketika langsung memutar mata malas. Mereka berdua sudah hafal dengan sifat mamanya.
"Nut, Tui, Will, panggilnya mama sama papa aja! Jangan panggil yang lain!" seru Hong.
"Mereka berdua tipe orang tua yang menolak tua, jadi turuti saja dari pada tantrum bisa beli rumah lagi. Ngabisin duit mulu tanpa penyesalan. Heran."
Detik selanjutnya setelah Lego berucap, suara mengadu lah yang terdengar. Bagaimana tidak, mama Hong sudah mencubit gemas pipi Lego.
"Nama kalian siapa?" tanya papa Hong tanpa peduli apa yang terjadi di sebelahnya.
Di sebelahnya ada Hong yang sudah bersandar dan memejamkan mata. Mama Hong dan Lego beradu pandang seperti musuh yang saling sayang.
"Saya William, Pa. Ini Nut dan Tui. Kami dari universitas yang sama, tapi beda jurusan."
"Kalian baru bertemu kemarin dengan Hong dan Lego?"
"Iya, Pa. Kemarin saat ada acara yang diadakan klub musik kami tidak sengaja dikumpulkan untuk bernyanyi bersama," jawab Tui yang perlahan merasa cukup nyaman berada di sana.
"Hong sudah mengatakannya, tapi kami tak percaya."
Hong langsung membuka mata untuk menatap papanya. "Sulit banget percaya sama anak sendiri!"
"Kau kan cukup terkenal, jadi mama dan papa pikir mereka juga salah satu teman-temanmu saat bernyanyi di taman kota."
"Hong tak pernah ketemu mereka di taman kota, Pa." Hong beralih menatap tiga teman barunya. "Kalian bukan berasal dari kota ini ya?"
Lego dan Mama Hong sudah menghentikan kegiatannya dan ikut menatap tiga tamu di hadapan mereka.
"Aku sama Tui dari luar kota yang berhasil masuk di universitas kita. Biasanya kami tinggal di apartemen yang ada di sekitar kampus," jawab Nut.
"Aku dari kota ini, hanya saja aku baru kembali setelah belajar di luar negeri beberapa bulan yang lalu," jawab William.
"Wah, William pernah belajar di luar negeri?" Wajah mama Hong berbinar menatap William.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Twins (BL)✓END
FanfictionBukankah setiap pertemuan pasti ada perpisahan? Jika pertemuan membuatmu bahagia, lalu kenapa perpisahan terasa sangat menyakitkan? Karena sebuah kejadian di masa lalu, dia sangat takut dengan sebuah pertemuan. Lalu bagaimana jika ia bertemu dengan...