Genap tujuh bulan sudah lima remaja itu bersahabat karena pertemuan tak sengaja. Semakin hari kelima semakin akrab seperti saudara.
Bukan hanya mereka, para orang tua --minus orang tua Lego-- juga semakin akrab. Bahkan orang tua Nut dan Tui yang berada di luar kota pun sudah akrab dengan orang tua William dan Hong.
Terkadang Lego merasa iri melihat sahabatnya bersama orang tua masing-masing, tapi keempat sahabatnya tak pernah membiarkan perasaan itu berkembang. Mereka selalu memperlakukan Lego sama.
"Hari ini aku mau langsung pulang. Kalo kalian masih mau main, aku tak ikut. Aku lelah!"
Itu adalah suara keluhan dari Hong. Entah kegiatan apa yang membuatnya selelah itu.
"Aku juga mau langsung pulang. Kepalaku pening, rasanya mau langsung tidur saja!"
William, Nut, dan Tui menatap Hong dan Lego. Wajah keduanya memang terlihat sangat lelah. Mereka bertanya-tanya, apa tugas anak seni sangat melelahkan?
"Mau ke apartemen aja? Lebih dekat," tawar Nut.
Hong menggeleng. "Mau ke rumah aja. Mama sama Papa hari ini tak pulang. Papa ada urusan bisnis di luar kota, dan mama menemaninya."
"Semoga nanti saat pulang mama tak membawa hal aneh-aneh lagi," ucap Lego dengan tangan menengadah dan menatap ke atas.
Tukk.
Hong langsung menyentil kening sahabatnya itu. Yang lain tertawa melihat dua orang yang memang selalu seperti kucing dan tikus.
"Hongshi, sakit!"
"Noh minta usap Will!"
Tanpa diminta, William sudah mengusap kening Lego. Sejak pernyataan cinta atas dasar bahan bercanda kala itu, mereka memang sering menjodohkan William dengan Lego. William tak menolak, tapi juga tak menganggapnya serius. Lego malah lebih tak peduli.
Berbeda dengan William-Lego, Nut dengan Hong justru bersikap biasa setelah ciuman tak sengaja kala itu. Keduanya tak ada yang mengungkit kejadian itu. Seolah melupakan, padahal masih tetap rapi di ingatan.
Merasa kasihan pada Hong dan Lego, akhirnya mereka memutuskan pulang bersama ke rumah Hong. Mereka masih bisa main di sana saat Hong dan Lego beristirahat.
Nut mengemudikan mobil seperti biasa. Kali ini yang duduk di sebelahnya adalah Hong. Nut tersenyum menatapnya.
Di belakang, William menarik Lego agar bersandar padanya. Ia hanya ingin membuat Lego nyaman dan bisa beristirahat di dalam mobil.
Untuk Tui sudah biasa melihat para sahabatnya saling mesra, jadi dia cuek saja memainkan ponselnya. Scroll media sosial untuk melihat jika ada kabar viral yang bisa dijadikan pembahasan nanti saat kumpul bersama.
Mereka baru melewati pagar rumah Hong saat melihat salah satu maid berbicara pada lelaki asing yang belum pernah mereka lihat. Hong segera turun untuk mengecek orang asing itu. Ia takut jika orang itu salah satu tamu orang tuanya.
"Bibi, ada apa?"
Maid dan orang asing itu sama-sama menoleh saat mendengar suara Hong. Padahal suara Hong agak serak dan cukup pelan karena baru bangun dari tidur di dalam mobil.
"Tuan muda, orang ini mencari Anda dan tuan muda yang lain."
Kini Hong dan para sahabatnya yang baru sampai di sana lngsung menatap orang asing itu. Orang itu tersenyum ramah lalu maju satu langkah lebih dekat.
"Perkenalkan, saya dari agensi artis. Kalian bisa panggil P'Kang."
Semua yang mendengarnya terkejut. Seorang dari agensi artis datang mencari mereka?
KAMU SEDANG MEMBACA
The Twins (BL)✓END
FanfictionBukankah setiap pertemuan pasti ada perpisahan? Jika pertemuan membuatmu bahagia, lalu kenapa perpisahan terasa sangat menyakitkan? Karena sebuah kejadian di masa lalu, dia sangat takut dengan sebuah pertemuan. Lalu bagaimana jika ia bertemu dengan...