Hari masih sangat pagi, tapi Lego sudah bangun dan bersiap di kamar mandi. Yang lainnya masih tenang mengarungi mimpi.
Merasa sudah rapi, Lego keluar dari kamar mandi. Ia mendapati Hong baru saja bangun di samping Nut. Ia menghampirinya.
"Aku akan sarapan dulu. Rencananya seperti yang kau bilang semalam kan?"
Hong mengangguk. "Bersikap seperti biasa. Ingat paparazi yang selalu mengawasi kita sejak kemarin! Jadi jangan menarik masalah yang bisa merusak nama baik agensi."
Lego mengangguk paham. Entah apa yang mereka berdua rencanakan. Tiga sahabat mereka yang lain bahkan tak tahu apa-apa.
Saat Lego sudah keluar kamar, Hong bangkit dan berjalan ke kamar mandi. Ia juga ingin bersiap untuk menyambut apa yang akan datang.
Merasakan pergerakan, Nut ikut terbangun. Ia melihat jam di ponselnya. Masih jam enam pagi. Ia melihat ranjang yang hanya berisi dua orang.
"Tumben Hong sama Lego bangun pagi?" tanyanya pada diri sendiri.
Ia segera bangun dan merapikan kasurnya. Setelah selesai, ia mulai membangunkan dua lainnya. William dan Tui membuka mata kemudian duduk sambil menguap. Mereka masih mengantuk.
"Jam berapa, Nut?" tanya Tui.
"Hampir jam tujuh," balas Nut tanpa menoleh.
"Astaga, masih sangat pagi. Kenapa kau membangunkan kami?" Keluh Tui.
"Hong sama Lego sudah tidak ada di kamar. Kalian tak mau tahu mereka ke mana?" Nut meninggalkan dua orang itu untuk masuk ke kamar mandi.
Nut tahu Hong sudah selesai dan sedang ganti baju di ruang ganti. Jadi ia langsung masuk saja ke kamar mandi tanpa mengetuknya.
William melihat sekeliling. Dua orang yang disebutkan Nut memang sudah tidak ada di sana. Ia langsung mengajak Tui untuk mandi di kamar lain. Mereka penasaran kenapa dua temannya bangun lebih pagi.
Usai ganti baju, Hong keluar kamar dan berjalan ke arah dapur. Ia ingin membuat sarapan untuk dirinya dan tiga temannya yang lain. Sarapan simpel, hanya sandwich dan teh hangat.
Lego sudah tidak ada di sana, mungkin sudah di luar. Hong membawa sandwich dan empat cangkir teh ke kamarnya. Dia ingin sarapan di teras balkon kamarnya.
"Hong, ngapain di sana?" tanya Nut heran.
"Kemarilah, kita sarapan bareng di sini!" seru Hong tanpa menoleh.
William dan Tui yang baru masuk kamar ikut menatap Hong. Setelah itu mereka bertiga kompak berjalan mendekati Hong.
"Makanlah, nanti kita masih ada jadwal jam sepuluh. Kata P'Koko kita harus berangkat jam segitu karena harus latihan dulu."
Hong membagikan sandwich untuk semua. Setelahnya ia duduk tenang menghadap ke depan. Yang lain mulai ikut duduk di kursi yang tersedia.
"Lego mana, Hong?" tanya William.
Tanpa suara, Hong menunjuk ke depan. Semua orang langsung mengikuti arah tangan Hong. Di sana, tepatnya di halaman rumah Hong, ada dua Lego yang sedang berhadapan.
"Astaga, dua Lego?" pekik Tui.
"Bukan, itu saudara kembar Lego," ujar Nut.
"Itu Lio!"
William menaruh kembali sandwich yang belum sempat ia makan. Ia berlari keluar kamar dan langsung turun menuju halaman rumah.
Di halaman rumah, sebenarnya Lio baru saja tiba saat Hong menunjuk ke depan. Ia datang memang untuk bertemu Lego karena semalam ia mendapat teror akibat klarifikasi dan penjelasan P'Kang yang kebetulan direkam dan menjadi video viral.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Twins (BL)✓END
FanfictionBukankah setiap pertemuan pasti ada perpisahan? Jika pertemuan membuatmu bahagia, lalu kenapa perpisahan terasa sangat menyakitkan? Karena sebuah kejadian di masa lalu, dia sangat takut dengan sebuah pertemuan. Lalu bagaimana jika ia bertemu dengan...