Cinta?

119 11 2
                                    

William dan Lego masih dalam perjalanan menuju universitas mereka. Terbiasa satu mobil berlima membuat suasana terasa sepi saat hanya berdua.

"Le," panggil William masih dengan fokus pada jalan raya yang dilaluinya.

"Hm?" balas Lego tanpa menatap William. Ia tengah fokus menatap ponsel untuk membalas pesan dari teman kelasnya.

"Kau punya pacar?"

Kini Lego mengalihkan pandangan pada pemuda di sampingnya. Ia heran kenapa William bertanya tentang hal yang selama ini tak pernah jadi pembahasan saat bercanda berlima.

"Enggak. Kenapa? Tumben kau tanya masalah pribadi seperti itu?"

William tersenyum. "Tak apa, hanya ingin tahu saja. Kau cantik, imut juga. Kupikir pasti banyak yang mau denganmu. Entah itu pria atau wanita."

Lego geleng-geleng kepala. "Aku tak pernah pacaran. Bahkan jatuh cinta atau memiliki rasa suka berlebih selain teman, aku juga tak pernah. Semua yang kukenal aku menganggap mereka sama. Sebagai teman."

William menatap wajah Lego yang kembali fokus pada ponsel. Saat ini mobil sedang berhenti karena lampu merah, jadi William bisa menatap sebentar orang di sampingnya.

"Kalo aku mengenalmu lebih dulu tanpa Hong, lalu melihat kebersamaan kalian, aku pasti akan berpikir jika kalian adalah sepasang kekasih."

Lego mematikan ponselnya setelah membalas pesan yang masuk. Ia kini menatap wajah William.

"Aku sama Hong sudah berteman sejak kami kecil. Dulu saat sekolah banyak anak yang menjauhiku karena hasutan saudaraku. Lalu Hong mendekatiku dan mengajak berkenalan. Dia teman pertamaku. Sejak itu aku berteman dengannya hingga saat ini."

William mulai menjalankan mobilnya saat lampu sudah hijau. Sebentar lagi mereka akan sampai di kampus mereka.

"Pantas saja kalian terlihat sangat dekat satu sama lain. Saudaramu tak pernah menghasut Hong?"

"Pernah, tapi Hong langsung bicara padaku. Dia mengatakan semua yang dikatakan saudaraku padanya.

Saat itu aku hanya mengatakan, 'kau boleh percaya padanya, aku tak akan memaksa.'"

"Lalu Hong jawab apa?"

"Kenapa aku harus percaya padanya yang bahkan belum ku kenal? Itu hanya sekedar ucapan, dan aku sudah melihatmu dengan tindakan dan sifat yang kau miliki."

"Itu jawaban Hong?"

Lego mengangguk. Mengingat masa itu adalah nostalgia yang penuh suka dan duka.

"Dari Hong aku belajar mengenal orang lain. Dulunya aku yang selalu sendiri akhirnya bisa memiliki banyak teman seperti sekarang."

William berbelok melewati gerbang kampusnya. Ia menuju tempat biasanya Nut memarkir mobil. Bukan area fakultasnya, tapi di dekat fakultas Lego.

"Kenapa tak cari pacar?" tanya William setelah memarkirkan mobilnya.

Mereka masih di dalam mobil untuk melanjutkan obrolan. Jam masuk mereka masih cukup lama, jadi ditunggu sambil mengobrol saja.

"Kenapa harus cari pacar?" tanya balik Lego sambil menatap William yang juga menatapnya.

"Untuk ... Senang-senang mungkin."

Lego meletakkan ponselnya di depan bersandar kaca mobil. Di sana ternyata Hong melakukan video call. Ia juga sempat mendengar jawaban William tentang pacaran.

"Untuk senang-senang, teman juga bisa, Will. Enggak harus pacar!"

William menatap wajah Hong di ponsel Lego. "Tapi, senang dengan pacar itu beda, Hong."

The Twins (BL)✓ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang