Sebelum baca jangan lupa bismillah
Happy reading 📖
Naya yang merasa bosan karna menunggu ummi dan mbak ipar nya, yang tak kunjung datang.Naya berjalan menuju kaca dan melihat berberapa Santri, ada yang jemur pakaian dan ada juga yang lagi main bola kaki, dan ada juga yang hanya sekedar bercerita.
"Kenapa nak?" tanya Abi Naya menoleh ke belakang "gak papa, bi," ucap naya.
Naya melihat meja makan sudah berkumpul semua, dia pun mengandeng tangan Abi nya menuju meja makan.
"Ehem, jomblo gak ada yang gandeng, jadi gandeng Abi," Sindir Fatih.
Naya yang mendengar pun mengadu "Abi, liat tuh mas, mentang-mentang udah nikah." Adu Naya.
"Udah mas, kita makan aja" ujar Abi.
Merekapun memakan makanan nya.
Makan Mereka sudah usai dari beberapa menit
Naya ber inisiatif mengajak mbak ipar nya untuk melihat kebun yang sekarang banyak buah yang lagi mau di panen.
"Bi, mi, aku izin bawa mbak ipar ke kebun, boleh gak?" tanya Naya.
"Kalok Abi, ummi, izin tapi gak tau kalok mas mu, minta izin lah sana sama mas mu" ujar Abi
"Naya izin ke atas dulu " ucap naya.
Naya pun berjalan menuju ke lantai atas dan mengetuk pintu kamar mas nya.
Tok-tok
"Assalamu'alaikum, mas," ucap naya di ambang pintunya.
Gus Fatih yang mendengar Naya memangil pun beranjak dari p@ha istri nya. Menuju pintu.
Ceklek
"Wa'alaikumsalam, " jawab nya.
Naya yang melihat mas nya ketus pun cemberut
"Mas, aku izin bawa mbak ipar ke kebun boleh gak" ujar naya.
Gus Fatih yang awal nya berniat inggin tidak mengijinkan Naya membawa mbak ipar nya, Tapi saat melihat muka adek nya yang seperti memohon.
"Peliss" ujar naya.
Gus Fatih pun mengangguk "sebentar, mas panggil kan mbak mu" ujar Gus Fatih Naya mengangguk.
Fatih memasuki kamar berniat inggin memanggil nur.
"Zaujati, adek mas, mengajak kamu ke kebun, kamu mau gak?" tanya Fatih.
Nur yang mendengar mengangguk kan lumayan replessing melihat buah-buahan yang pastinya masih segar semua.
"Aku, izin ya mas" ujar nur dan mencium punggung tangan suaminya.
Gus Fatih pun memberi ciuman di kening nur.
"Hati-hati, zaujati" ujar Gus Fatih.
Nur pun mengangguk dan berjalan menuju pintu karna melihat adek ipar nya masih menunggu di ambang pintu."Yuk pergi," ujar nur dan mengandeng tangan Naya.
"Kebun ya, di mana?" tanya nur.
"Di belakang pondok, " jawab Naya.
Sesampainya Di ruang tamu "assalamu'alaikum," ujar nur dan Naya.
"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh," ucap Abi dan ummi.
"Kami pergi dulu ya bi, mi," ujar naya dan menyalami punggung tangan Abi dan ummi nya.
Nur pun menyalami punggung tangan Abi dan ummi nya.
Naya keluarga dari dalem dan di ikuti oleh nur di belakang.
Nur dan Naya berpapasan dengan wanita cantik yang manis dan sedikit tinggi.
Nur tidak memperdulikan itu siapa saat nur melihat Naya sudah jauh, nur berlari mengejar Naya.
"Tunggu dek," jerit nur.
Naya yang mendengar pun menoleh ke arah belakang dan melihat mbak ipar nya lari mengejar dia.
"Udah mbak, gak usah lari, ini aku tunggu" ujar naya.
Nur yang mendengar pun tetap berlari dan kini nur sudah di sebelah Naya.
Merekapun melanjutkan perjalanan ke kebun.
Sesampainya Mereka di kebun mereka memetik beberapa buah, dan memakan nya, Naya yang merasa sudah bosan pun mengajak mbak ipar nya pulang.
Saat di perjalanan di dekat taman dia melihat Gus Fatih lagi berbicara dengan seorang wanita tapi itu berjauhan dia duduk.
Nur yang melihat baju wanita itu seperti yang berpapasan tadi jadi dia bertanya kepada naya.
"Dek, siapa yang lagi berbicara sama mas kamu itu?" tanya nur.
Naya yang mendengar pun menoleh ke arah nur "owh, itu yang di sukai mas dulu," cetus Naya.
Nur yang mendengar pun sedikit cemburu, bagai mana tidak cemburu suaminya berbicara bersama orang lain dan lebih parahnya lagi itu wanita.
Nur pun memutuskan untuk segera sampai rumah.
Naya berjalan menuju nur dan mengandeng tangan mbak nya, sesampainya di dalem.
"Assalamu'alaikum," ucap nur.
"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh " ucap Abi dan ummi.
![](https://img.wattpad.com/cover/367488120-288-k511457.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Bersamamu Gus (End)
Short StoryMenceritakan seorang yang suka balap liar di jalan, dan juga sering pulang larut malam. Dan pada suatu malam dia ketahuan sama orang tuanya jika di balap liar, dan di situlah orang tuannya memasukkan nya ke pesantren Dan pada hari ke dua dia di p...