bab 33

68 6 0
                                    

             *****Happy reading 📖******
Tujuh bulan berlalu, dan sekarang Fatih sudah tau, di Mana ke beradaa istrinya. Dan hari ini dia ingin menjemput istrinya pulang dia sendiri karna Abi dan ummi tidak mau mencampuri urusan anak nya.

Saat di simpang jalan dia melihat nur berjalan ke jalan raya Tampa melihat kanan kiri dan dia melihat ada truk melaju ke arah istrinya Fatih pun berlari

"Awas!" Teriak Fatih sambil mendorong istrinya ke tepi jalan

Bark Fatih tertabrak truk yang ada di sana saat nur melihat suaminya Telang menolong pun langsung menghampiri suaminya.

"Bertahan mas" ucap nur berlinang air mata.

"Maaf, atas ke salahan saya" ucap Fatih sudah berlumuran darah.

"Gak, kamu harus bertahan mas" ucap nur padahal dia ya pun sekarang sudah pendarahan.

Fatih mengandeng tanga istrinya dan mereka pun tidak sadar kan diri.

Banyak orang berbondong-bondong menghampiri nur dan Fatih yang sudah pingsan dan berlumur darah.

Meraka pun di bawa ke RS terdekat.

Salah satu warga sudah menghubungi keluarga Fatih.

Ummi yang menerima telpon langsung memanggil suaminya.

"Abi!" Panggil ummi.

Abi yang mendengar ummi memanggil ya dengan suara keras dan dengan mata berkaca-kaca.

"Kanapa, ummi?" Tanya Abi.

"Kita ke rumah sakit Medika citra sekarang" ucap ummi mengandeng tanga suaminya.

Abi yang mendengar pun bingung kenapa istrinya ini mengajaknya ke rumah sakit siapa yang sakit.

"Siapa yang sakit ummi?" Tanya Abi dan terus fokus menyetir mobil.

"Anak kita abi, Fatih kecelakaan bersama menantu kita" ucap ummi menangis.

Abi yang melihat istrinya menangis pun langsung mencepat kan mobilnya.

Sesampainya di rumah sakit ummi berlari mencari ruang anak dan istrinya.

Abi berusaha menenangkan istrinya yang masih menangis." Kita do'a in aja ya, anak dan menantu kita mudah Meraka tidak papa" ucap Abi.

Ummi yang mendengar pun langsung mengamini do'a suaminya.

Tidak berselang lama dokter keluar dari ruangan UGD.

"Maaf dengan keluarga pasien?" Tanya dokter.

"Iya dok, gimana ke adaan anak dan menantu saya?" Tanya ummi.

"Maaf, kami harus memberitahukan berita duka, bahwa anak ada yang bernama Fatih sudah meninggal, kami sudah semaksimal mungkin tapi kami tidak bisa menolong nya.

Ummi yang mendengar pun langsung terduduk bagaimana mungkin anak yang akan menjadi pemimpin pesantren teryata sudah tidak ada lagi ummi juga sedih bagaimana dengan ke depannya.

Abi yang mendengar pun menangis karna melihat anak ya sudah tidak berdaya.

"Saya juga ingin memberitahu, bahwa kita harus melakukan operasi, untuk menyelamatkan anak ibu nur" jelas dokter.

Abi dan ummi pun begitu syok bagaimana ini dia tidak mau ke hilangan menantunya juga.

"Lakukan yang terbaik, dok" ucap Abi.

"Silahkan tanda tangani pak" ucap suster.

Abi pun mendatangani surat itu.

"Baik, kita mulai oprasi sekarang sus" ucap dokter.

Abi dan ummi terus berdoa supaya menantu dan bayinya tidak kenapa-napa soalnya tadi sebelum di bawa ke sini nur sudah pendarahan hebat dan tidak ada golongan darah yang sama untuk mendonorkan darah.

Beberapa jam sudah berlalu sekarang oprasi nur sudah selesai.

Dokter keluar dari ruang operasi "maaf pak, buk, kami tidak bisa, menyelamatkan menantu anda" ucap dokter.

Jder...

Sekarang bagaimana nasib anak mereka yang baru lahir, nanti jika dia sudah besar dan bertanya bagaimana

Ummi dan Abi pun masuk ke ruangan nur dan Fatih, anak nur dan Fatih menangis, mungkin dia tau kalok umah dan abanya, sudah tidak ada lagi di dunia.

Abi dan ummi melihat betapa tampan dan cantik ya cucu mereka dan Mereka mirip seperti kedua orang tuanya.

Abi pun melihat anak dan menantunya dan meminta izin untuk mengazani kedua anak kembar itu.

"Fatih, Abi izin ya untuk mengazani kedua anak mu yang cantik dan tampan" izin Abi dengan mata berkaca-kaca.

Abi pun mengazani kedua cucu nya.

Ummi hanya bisa melihat dan sesekali menghapus air mata.

Lia yang juga ada di situ hanya bisa melihat situasi dan dia juga sudah bilang keamanan pondok jika Gus dan Ning mereka meninggalkan.

Banyak para santri yang menyesal sudah menzolimi nur dengan menuduh nur berzina padahal itu hanya jebakan.

Sekarang mereka mau minta maaf pun sudah terlambat.

Sore sudah tiba, dan pemakaman Fatih dan nur berjalan lancar.

                               (end)
                   
Makasih ya yang udah baca, dari bab pertama. maaf kalok ceritanya,  gak sebagus cerita orang lain.

Dan kita Ambil baik nya dari cerita ini dan buang buruknya.

Dari cerita ini kita belajar, bahwa melihat bukti Tampa  melihat sendiri, pun kita harus cari tau apakah ada orang lain,  yang membenci Dan apakah ada yang tidak suka kepada kita, harus kita selidiki terlebih dahulu.

Ini hanya fiksi ya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aku Bersamamu Gus (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang