*****happy reading******
"Ya kan gue gak tau kalok bakal gini" ucap nur
"Ya juga ya" ucap Lia.
"Udah lah, mending lu ke kamar bersih-bersih, biar gue yang masak, tapi nanti kita tidur berdua. soal ya ini kos an kamar ya cuman satu" jelas Lia.
" Iya tau gue, dah Sana lu masak, gue izin ke kamar dulu, assalamu'alaikum,"ucap nur.
"Iya, waalaikumsalam," ucap Lia.
Nur pun menuju kamar dan Lia masak di dapur
Gus Fatih terduduk di lantai bagaimana bisa kejadian ya bakal begini
"Maaf aku gak tau, jika semua ini ulah santri ku" ucap Fatih.
"Di mana aku harus mencari mu, dan bagaimana keadaan mu sekarang sayang" ucap Fatih.
Ummi yang melihat anak nya pun menghampiri nya
"Kamu suruh aja geng mu untuk mencari istri mu" ucap ummi saat sudah di samping Fatih.
"Tapi sekarang bukan Fatih lagi yang menjadi bos nya ummi, apa mereka mau membantu Fatih" sedih Fatih.
"Kamu coba dulu, dan jika kamu sudah menemukan istri mu, perlakukan dia dengan baik karna luka di hati nya masih akan terus dia ingat, dan kamu jangan menorehkan luka lagi pada nya." Ucap ummi.
"Insyaallah, ummi," ucap Fatih.
"Fatih coba telpon ya mi" ucap Fatih.
"Iya" ucap ummi.
Fatih pun mengambil hp Nya dan mencari nomor anggota nya dulu
"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh" ucap Fatih.
"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh" ucap orang dk sebrang sana.
"Apakah boleh saya minta kalian buat cari istri saya," ucap Fatih.
"Boleh dong kan kamu mantan bos kamu jadi boleh aja, kirim aja Poto nya biar kami cari, tapi kamu juga nyari ya siapa tau ada di dekat teman mu dia" ucap nya.
"Iya, makasih ya, nanti saya kirim Poto nya" ucap Fatih.
"Yaudah saya tutup ya telpon nya, assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh" ucap Fatih.
"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh" ucap nya.
"Mudahan kamu cepet ketemu sayang, saya menyesal sudah menyia-nyiakan kamu" ucap Fatih.
Fatih pun tertidur dengan memeluk erat Poto nur.
"Eh lo udah mandi?" Tanya Lia.
"Udah, makan Lo mana?" Tanya balik nur.
"Ada, tapi cuman ada nasi sama sayur kangkung, gak papa kan?" Tanya Lia.
"Gak papa lah, yuk lah makan" ucap nur.
Mereka pun memakan makanan nya, sesiapnya mereka kembali ke kamar untuk beristirahat, tapi sesampainya di kamar
"Eh kita gak papa ni pakai Lo gue?" Tanya Lia.
"Ya gak tau, Lo kok nanyak gue, lu kan anak pesantren tau lah pasti" ucap nur.
"Iya gue anak pesantren tapi gue jarang masuk kls, dan lu kan istri nya Gus pasti tau lah ye kan?" Tanya Lia
"Gak tau, lebih baik kita pakai aku kamu atau saya anda aja lah dari pada ribet kan" ucap nur.
"Iya juga ya, udah lah kita tidur, udah malam juga" ucap Lia dan di angguki oleh nur.
Azan subuh berkumandang Gus Fatih pun terbangun dan melihat sekitar nya dan dia pun ke kamar mandi.
Gus Fatih sudah siap dengan baju Koko nya
Apa aku minta bantuan Abi aja ya, tapi kan kata Abi gak mau lagi bantu, gimana ya coba aja lah sekali lagi siapa tau Abi mau bantu aku
Gus Fatih berjalan menuju masjid sesampainya di teras masjid dia melihat seseorang hayo siapa itu.
Yap yang pasti itu teman geng ya dulu.
Sesiapnya sholat berjamaah mereka pun berbincang ringan masalah yang di hadapi temanya ini.
"Gue belum ketemu ni, gak papa kan kalok kita sambung nyarinya siang nanti" ucap teman nya
"Iya, Gak papa nanti biar aku aja, sapa tau pas aku tanya-tanya ada yang kenal sama istri ku" ucap Fatih.
Nur bulak balik ke kamar mandi untuk memuntahkan isi perutnya
Huek-huek
"Kamu beneran gak papa kan, kita ke dokter aja deh, kasihan aku ngeliat kamu bolak balik kamar mandi" ucap Lia khawatir.
"Udah aku gak papa, paling masuk angin aja" ucap nur.
"Yaudah, yuk makan aku tadi udah masak, makanan kesukaan kamu Lo" ucap lia.
Mereka pun menuju meja makan nur saat mencium aroma masakannya pun berlari menuju kamar mandi.
Huek-huek
"Maaf Lia, seperti nya aku gak bisa makan makanan kamu, perut ku mual jika mencium aroma nya" ucap nur.
"Wat-wat jangan-jangan kamu isi lagi nur" ucap Lia.
"Isi gimana, yang jelas kalok ngomong " ucap nur.
"Kita ke dokter sekarang " ucap Lia dan menggandeng tangan nur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Bersamamu Gus (End)
Short StoryMenceritakan seorang yang suka balap liar di jalan, dan juga sering pulang larut malam. Dan pada suatu malam dia ketahuan sama orang tuanya jika di balap liar, dan di situlah orang tuannya memasukkan nya ke pesantren Dan pada hari ke dua dia di p...
