Misi untuk Rony

161 19 20
                                    

Kenapa lo gak mau?" tanya nya lagi masih tanpa ekspresi.

"yaaa...Gue gak mau nikah sekarang sedangkan dia udah ngebet nikah"

"Jadi kalau dia cuma ngajak pacaran aja, lo mau?"

"Ya gak gitu juga..."jawabku mendadak blank tak tau harus menjawab apa.

"Terus?"

"Terus apa sih Ron?"

"Terus kenapa?"tanya nya lagi

"Apa nya yang kenapa?"

"Kenapa lo gak mau?"

"Ya gak mau aja" jawab ku berusaha menampilkan wajah biasa saja.

"Lo suka sama orang lain?" tanya nya sarkas dan membuat aku kelabakan.

"Apa sih Ron?"

"Jawab Sal?"

Aku diam tak mengubris pertanyaan Rony yang kunilai agak aneh hari ini. Dia mencecarku dengan pertanyaan yang sebenarnya juga gak terlalu berkaitan dengan misi kali ini.

"Lo kenapa banyak nanya sih Ron?"

"Tinggal jawab aja si Sal"

"Apa korelasinya dengan tugas lo hari ini?"

"Itu menentukan kesuksesan misi hari ini"

Aku menghela nafas ringan "gue suka seseorang dan lo gak akan ngerti"

"Kenapa gue gak ngerti sih?'

"kan..kan.. Gak akan kelar kelar kalau dia udah mode kepo gini"aku bergumam.

"Lo masih suka sama orang lama kan?"

""Hah?"

"Apa perasaan lo masih buat cowok itu?'

"Cowok mana sih Ron?"aku semakin frustasi.

"Cowok yang pernah Lo ceritain ke gue"

"Yang kapan sih?"

"Emang Lo pernah cerita cowok lain ke gue?" dia justru membalik tanya itu untukku.

"Gue lupa"

"Gak asyik Lo, kebanyakan cowok yang Lo demenin ya?"

"Apaan sih"

"Bearti Lo masih menyimpan rasa sama cowok yang Lo sukai sejak SMP itu ya?

Damn!!!!

Belum sempat dia membuka mulut untuk bersuara, aku mendekat kearah nya kemudian menutup mulutnya dengan tanganku "lo jangan banyak tanya lagi, kelas lo udah di mulai dan gue ada bimbingan". Dia menatapku tanpa berkedip dan mengangguk mengerti tanpa bersuara.

"Good boy"aku mengedipkan mata dan mengelus lembut rambutnya kemudian berlalu meninggalkan dia yang masih termanggu.

-TIME SKIP-

Sore hari sekitar pukul 15.30, aku menaiki anak tangga Cafe more menuju lantai dua. Ketika langkah kaki berada di anak tangga terakhir, aku memindai semua orang yang berada di tempat tersebut dan netraku melihat sosok yang sedang kucari. Dia sedang berbincang dengan seseorang yang tidak kalah familiar.

Dengan perlahan, aku membawa kaki mendekat kearah dua pria dewasa yang tampak asyik hingga tak menyadari kehadiranku.

"Hey Salma" pria berstelan formal itu berdiri menyambut hadirku. Sedangkan pria diseberangnya dengan kacamata hitam itu tampak santai dan memberiku isyarat untuk segera memulai misi.

"Duduk Sal" tawar nya kemudian menarik kursi disebelahnya. Dengan santun aku menolak tawaran itu dan memilih kursi di samping pria berkulit putih pucat hingga di sambut nya dengan senyum cerah merekah.

tentang RonyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang