19. Goodbye 2018

7 2 0
                                    

(Part yang di tulis miring adalah POV dari buku diary Sisilia)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Part yang di tulis miring adalah
POV dari buku diary Sisilia)

🤗✨


-----




30 Desember 2018

"Kau yakin tidak mau ikut?" Naufal terus mencecar Sisi. Memaksa adiknya untuk ikut merayakan tahun baru bersama keluarga.

"Hm."

"Kenapa, Sisi? Kau takut ibu marah? Jangan khawatir soal itu. Aku sendiri yang akan bilang kalau aku memintamu untuk ikut."

"Aku tidak mau memperburuk suasana. Lagipula aku juga sudah punya rencana besok," ungkap Sisi.

Alasan Sisi tetap tidak membuat Naufal menyerah untuk membujuknya. Laki-laki itu bahkan menunjukkan raut wajah cemberut. Dengan pikiran, barangkali memasang wajah merajuk bisa meluluhkan hati adiknya.

"Kau bilang ingin lebih dekat dengan ayah, ibu, dan keluarga yang lain," ingat Naufal.

Sisi menarik napas panjang. Lalu menghembuskannya perlahan sembari berucap, "Setelah kupikir-pikir, sepertinya semuanya akan tetap sama saja. Ada atau tidak adanya aku di sana, tidak akan mengubah apapun. Justru akan membuat ibu semakin tidak menyukaiku."

"Kenapa selalu berpikir seperti itu?" sahut laki-laki yang saat ini sedang mendudukkan diri di kursi sebelah jendela kamar Sisi. Sambil menatap Sisilia yang sibuk dengan novel di depannya.

"Aku tidak mau memperburuk suasana karena hadirnya diriku di sana." Gadis dengan rambut kuncir kuda itu menaruh novelnya di meja belajar. Sesudahnya, ia beranjak dari kursi. Melangkah mendekat ke arah Naufal dan menarik paksa kakaknya itu keluar kamar. "Sudah cukup. Keluarlah dari kamarku, kak. Aku jadi tidak bisa fokus membaca sejak kau datang."

"Sisilia, tunggu. Dengarkan dulu kakakmu ini bicara."

"Tidak mau. Kau terlalu banyak bicara." Sisi masih terus berusaha mendorong kakaknya keluar. Dan langsung menutup serta mengunci pintu setelah tubuh jangkung itu sudah berada di luar.

"Sisiliaaa!"

Suara teriakan dan ketukan pintu yang sedikit brutal membuat Sisi memutuskan untuk menyumpal kedua telinganya dengan earphone. Menyetel musik terdengar lebih baik daripada mendengarkan suara teriakan kakaknya yang memanggilnya.

Sisi sama sekali tidak mengindahkan suara-suara di luar sana. Ia kembali fokus membaca buku.

-----

*

*


31 Desember 2018

Tahun ini, aku akan merayakan tahun baru di pantai. Bersama kedua temanku. Siapa lagi kalau bukan Bintang Pradipta dan Flora Bunga Cantika.

Semesta dan Sisinya [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang