01. MPLS I: SMA Acala

1.2K 117 12
                                    

Maap kalo banyak typo nya (⁠⇀⁠‸⁠↼⁠‶⁠)
Yaa sudah, lanjut~
___
-
-

"Ayo berangkat.." ucap Fae sembari mengulurkan tangan nya pada Len. Yang membuat Len terdiam, tidak tau apa yang harus ia lakukan. "Len..."

Len tersentak saat suara Fae menjadi seperti rengekan, sambil mencengkram ujung pakaian nya, entah kenapa membuat Len merasa dia SANGAT imut!

"emm.."

Len mengangguk, lalu mengulurkan tangan nya kearah Fae untuk menggandeng tangan nya, sebelum kemudian kedua nya berjalan pergi menuju halte bus.

Saat di bus, kedua nya berdiri diam karena hanya ada satu kursi kosong yang tersisa.

"Fae.. duduklah, gitar itu pasti berat."

"Aku baik-baik saja, kamu saja yang duduk disana..."-

"baiklah kalau begitu." ucap Len cepat, lalu segera duduk di kursi itu. Sebelum kemudian mendongak, menatap kearah Fae sembari mengulurkan tangan nya. "sini.. biar aku bawakan gitar mu."

Fae terlihat terdiam, entah apa yang ia pikirkan sambil menatap Len dengan tatapan aneh itu. Saat Len memanggil namanya lagi, Fae baru merespon dan memberikan gitar nya pada Len.

"ini benar-benar berat.. kenapa kamu bawa-bawa ginian di hari pertama masuk sih?" ucap Len, sembari memeluk tas gitar di pangkuan nya itu.

"Untuk MPLS"-

"MPLS?"

"Informasi itu ada di bagikan di grup chat..."-

"....."

Bang*at, Anji*g, Kon- grup chat apaan coba?! Sat.. ini gimana?!! gue cuma bawa diri doang lagi

"Len..? Kamu lupa ya?"-

"oh? hnm.. iya, aku lupa. aku juga.. ga punya alat musik dirumah."

"Jangan khawatir.. Nanti kamu bisa bilang, gitar ini gitar mu." ucap Fae sembari mengulurkan tangan nya, membelai rambut Len.

"tidak perlu.. aku baik-baik saja. ini kan salah ku.. aku ga bisa makai gitar mu, karena nanti pasti ada hukuman buat yang ga bawa" ucap Len sembari mendorong tangan Fae menjauh dari rambut nya.

".....Jangan khawatirkan aku. Hukuman nya paling-paling hanya lari keliling lapangan, atau push-up.. atau squad jump."-

"siapa yang khawatir? ga ada gunanya juga khawatir-in kamu.. " ucap Len sembari memalingkan pandangan nya kearah jendela. Dan begitulah, keduanya berakhir dalam kesenyapan.

___
-

"ah, ini pemberhentian kita, ayo turun" ucap Fae sembari mengulurkan tangan nya pada Len. Namun disana Len hanya diam, sebelum kemudian mengulurkan tas gitar itu kepala Fae.

"kamu saja yang bawa."

"Len.. aku mengkhawatirkan mu, kamu saja yang bawa, ya?"-

"aku tidak perlu perhatian mu. jadi ambillah.." ucap Len, ia masih mempertahankan tangan nya di udara, mengulurkan tas gitar itu pada Fae. "cepat ambil.. ini berat."

Fae awalnya terlihat enggan, namun melihat tangan Len yang agak gemetar ia segera mengambil tas gitar itu dengan kepala tertunduk.

"sekarang, ayo turun." ucap Len sembari bangkit dari kursi nya, lalu berjalan menuju pintu bus sebelum kemudian menyadari kalau bus nya sudah kembali berjalan, cukup jauh dari halte bus yang seharusnya menjadi tempat mereka turun. "PAK! STOP!"

___
-

udah tiba-tiba dipaksa sekolah, ga bawa alat musik buat MPLS, harus lari ke sekolah, tapi akhirnya MALAH TELAT?!

Len kini berdiri di depan pagar SMA Acala yang sudah tertutup dengan tatapan tajam, mood nya benar-benar hancur karena runtutan kejadian yang menyebalkan hari ini. Sementara Fae sendiri juga terlihat gelisah, walaupun ekspresi nya tidak terlihat karena masker hitam nya itu.

sebenernya apa yang terjadi sih? kenapa tiba-tiba disini ada sekolah kek gini? mana besar banget kek sekolah elite... perasaan kemarin ini cuma lahan kosong.....

setelah dipikir-pikir.. Fae juga.. agak ga biasa, rambut silver, telinga ditindik, kepribadian nya dan cara bicara nya yang seolah tanpa tenaga seperti orang mati itu. entah kenapa... seperti tokoh dalam novel.

tapi.. yasudah lah, karena udah kacau gini ...

"aku mau pulang aja.." ucap Len sembari berbalik dan langsung dihentikan oleh Fae.

"Ikut aku." ucap Fae sembari menggenggam tangan Len, lalu menyeret nya ke sebuah tempat. Lebih tepatnya, pagar samping sekolah yang di sisi nya ada tumpukan material pembangunan dari restoran yang ada di dekat pagar itu.

Dan ya, seperti yang kalian duga. Mereka manjat tembok.

"kenapa kamu tau tempat kaya gini?" ucap Len sembari menatap ke sisi lain pagar, dimana Fae sudah melompat turun.

"..'Kenapa'? Kan Karhan sekolah disini" ucap Fae sembari mengulurkan tangan nya keatas, ingin menangkap Len.

Karhan? siapa lagi itu entitas..

"oh.." ucap Len lalu melompat dan mendarat dengan halus dan anggun di samping Fae. Membuat Fae terdiam, tangan nya masih di rentangkan dan ia baru berkutik saat Len menepuk pundak nya. "ngapain ngelamun? ayo cepetan masuk"

Setelah cukup lama berjalan, keduanya akhirnya sampai di auditorium, dimana terlihat seorang siswa laki-laki dengan rambut pirang dan mata ungu violet berdiri di panggung menyampaikan pidato nya, sementara Len dan Fae segera duduk di kursi kosong yang masih tersedia, tentunya itu di bagian paling belakang.

"apa-apaan muka ukenable itu, dan juga.. memang nya boleh pakai softlens di hari pertama masuk-? Fae?" ucap Len, bingung karena Fae terlihat terpaku pada siswa laki-laki di atas panggung itu. "Fae-"

"Terimakasih atas pidato singkat dari perwakilan siswa-siswi baru sekaligus pencetak rekor nilai ujian masuk terbaik sepanjang sejarah SMA Acala.. Ellokairi Alkaezar."

'Ellokairi Alkaezar'...?
wait, bukannya itu nama yang tertulis di sampul buku yang kemarin-

"bang*at, yang bener aja.." gumam Len, yang berhasil membuat Fae kembali dari lamunan nya.

"hm? apa..? kamu bilang apa tadi?" ucap Fae sembari sedikit menundukkan kepala nya, mendekatkan wajah nya kearah Len.

"bu-bukan apa-apa.. " ucap Len sembari menarik kepala nya menjauh, membuat kepala nya tak sengaja menabrak seseorang yang duduk di samping nya. "maaf.."

"It's okay"-

"..."

rambut merah?!

___
-
-

menurut kalian sejauh ini gimana?
apakan penulisan dan mendeskripsikan ku itu rumit?
aku terbuka untuk saran atau masukan~

btw, ini ilustrasi untuk berapa karakter yang aku bayangkan selama bikin story ini~

Nama Panggilan: KairiNama: Ellokairi AlkaezarTinggi: 179Second Gender: OmegaLainnya: Siswa dengan nilai ujian masuk tertinggi (murid berprestasi)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nama Panggilan: Kairi
Nama: Ellokairi Alkaezar
Tinggi: 179
Second Gender: Omega
Lainnya: Siswa dengan nilai ujian masuk tertinggi (murid berprestasi)

[BL] Take it Easy!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang