05. MPLS V: Aku Bilang Pukul, Bukan Gigit!

1.3K 150 7
                                    

Maap kalo banyak typo nya (⁠⇀⁠‸⁠↼⁠‶⁠)
Yaa sudah, lanjut~
___
-
-

Saat kedua siswa itu terus berdebat, Len melihat Fae di pintu masuk auditorium, sehingga ia reflek memiringkan kepala nya untuk melihat lebih jelas. Namun, Leon malah berdiri di depan wajah nya seakan-akan ingin menghalangi pandangan Len ke pintu masuk, atau lebih tepatnya Leon berpikir kalau Len tertarik dengan penawaran untuk bergabung dengan ekskul voli.

"Apa-apaan ini?" ucap siswa itu, senyuman yang sedari tadi terus melekat di wajah nya kini pudar saat ia berjalan mendekat dan menarik Leon menjauh dari pandangan Len.

"Jefano. Anak ini akan masuk ke ekskul atletik kan?"-Leon

"Hah? Jelas dia harus masuk ke ekskul voli, kamu liat sendiri kan reflek nya itu? Dia juga cepat, jadi dia bakal jadi libero yang sempurna untuk tim ku.."-

"Hmm~ Bagaimana ya-" ucap Jefano namun langsung dipotong oleh Len.

"apanya yang 'gimana'? yang mau kalian rekrut itu dia atau aku? kenapa malah nanya ke Jefano?" ucap Len sambil bersandar malas di kursi nya, sebelum kemudian Jefano memukul mulut Len dengan gulungan kertas. "ouch! apa-apaan ini-"

"Kak Jefano." ucap Jefano dengan penuh penekanan, sembari tersenyum kearah Len.

"terserah ku dong mau manggil kamu Jefan-"

"Kak Jefano." ucap Jefano sambil kembali memukul mulut Len dengan gulungan kertas. Membuat Len hanya bisa mendengus.

"Kak Jefano.." ucap Len dengan enggan, ia tidak suka memanggil anak SMA kakak, karena mereka lebih muda dari nya! Len itu sudah lulus kuliah bahkan sudah sempat menganggur dua tahun, kalian ingat???

Sementara itu, Leon masih beradu tatap dengan siswa laki-laki dari ekskul voli itu. Hingga tiba-tiba, Hael yang duduk di samping Len tiba-tiba tersentak dan tubuh nya agak gemetar, ia meringkuk sembari menutup hidung dan mulut nya.

"hey.. kamu kenapa-" ucap Len bingung, sementara Jefano tiba-tiba melayangkan pukulan gulungan kertas pada kepala Leon dan siswa laki-laki dari ekskul voli itu.

"Jaga feromon kalian! Kalian pikir, dimana kalian berdua sekarang, Hah?!.. Dan kau, bawa teman mu ke uks." bentak Jefano sambil menyeret kedua orang itu keluar.

Len yang kebingungan mengulurkan tangan nya, mencoba memapah Hael, namun ia justru mencengkram erat tangan Len seakan-akan mencoba menahan sesuatu. Sementara Eugene juga terlihat panik.

Saat Len memapah Hael dibantu oleh Eugene, keluar dari auditorium, Len menatap Fae yang terdiam dengan tatapan kosong di pintu masuk auditorium. Namun Len mengabaikan nya, karena Hael lebih penting sekarang.

Sesampainya di uks dengan bantuan petunjuk arah dari seorang siswa yang ada di lorong gedung utama, Len dan Eugene di minta untuk kembali karena dokter uks yang akan menangani ini selanjutnya. Tapi, entah kenapa Len merasa tidak nyaman harus meninggalkan Hael sendirian dalam kondisi seperti itu, jadi dia memutuskan untuk tetap tinggal sekalian mencuri kesempatan.

"aku merasa tidak enak badan juga... kamu bisa kembali sendiri Eugene." ucap Len sambil membuka salah satu tirai yang menutupi ranjang uks, berniat untuk tidur disana.

"Kamu merasa tidak baik? Kamu.. Ternyata Omega ya? Yahhh.. Kakak-Kakak tadi itu memang agak berlebihan~ Feromon mereka sangat kuat, tapi tidak sebaik aroma Feromon ku~" ucap Eugene dengan nada sombong nya itu, sambil menarik kursi mendekat kearah ranjang Len, dan ia pun duduk disana sambil menyandarkan kepala nya di tepi ranjang tersebut.

"...apa maksud mu? jujur saja, aku tidak mengerti, kenapa kalian terus berbicara tentang omega atau feromon? memang nya itu apa?"

Saat Len mengatakan itu, Eugene terlihat tercengang, saat ia membuka mulut nya untuk berbicara ia kembali mengatupkan mulut nya. Terlihat kebingungan untuk menjawab.

[BL] Take it Easy!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang