09. Itu Bukan Aku

651 85 22
                                    

Maap kalo banyak typo nya (⁠⇀⁠‸⁠↼⁠‶⁠)
Yaa sudah, lanjut~
___
-
-

Len segera bangkit dari tempat tidur nya, lalu berlari keluar dari kamar nya namun ibu nya tidak ada disana. Hanya ada makanan di atas meja dengan sebuah note yang bertuliskan 'habiskan sarapan mu, dan semangat sekolah nya, putra ku'

Hal tersebut sontak membuat Len menjadi gelisah, jantung nya berdebar kencang saat ia perlahan melangkah menuju jendela, mengintip ke arah halaman tetangga nya di mana Ibu Fae & Karhan sedang menyiram bunga di halaman rumah mereka.

Sebelum dapat mengumpulkan seluruh kesadaran nya, bel rumah nya berbunyi diiringi dengan suara Kethan yang memanggil Len. Saat Len membuka pintu, terlihat Fae dan Karhan berdiri di sana.

"Astaga~ Kamu baru bangun? Mau aku mandikan?" tanya Karhan sambil menerobos masuk, menyita ruang pribadi Len begitu saja.

"Kak."-Fae

Saat Fae berbicara dengan penuh penekanan, Karhan menoleh dan keduanya kini saling beradu tatap, sementara Len menyelinap pergi menuju kamar nya.

Ketika pintu kamar terbuka dengan suara 'klek' kecil, sebuah tangan mencengkram bahu Len membuat nya jadi merinding karena sentuhan yang tiba-tiba dari Karhan.

"Jangan berpikir untuk kembali tidur. Aku akan tetap disini, sampai kamu selesai bersiap-siap berangkat sekolah." ucap Karhan lalu berjalan masuk, menjatuhkan diri nya di atas ranjang Len, sementara tas nya di lempar ke lantai begitu saja.

Len yang masih bingung dan terguncang dengan hal ini, hanya bisa bungkam dan dengan tenang pergi ke kamar mandi, membawa seragam nya agar bisa langsung bersiap-siap di dalam sana.

Len yang masih dalam keadaan terguncang atas apa yang ia alami tanpa sadar bersikap mengikuti arus, ia mandi, bersiap-siap dan memakan sarapannya lalu pergi menuju halte bus bersama Fae dan Karhan.

"Aku memvideo pentas kalian kemarin lho~ Apa kamu mau aku mengirim nya, Len?" ucap Karhan sambil menunjukkan video di ponsel nya, yaitu video Len dan anak-anak kelompok gitar memainkan Mozart Alla Turca di lapangan SMA Acala yang ditonton langsung oleh para guru dan siswa-siswi SMA Acala.

"kapan.. aku tampil?" gumam Len, merasa bingung karena melihat dirinya dengan jelas di video itu sedang memainkan gitar di barisan kelompok gitar. Sedangkan yang ia ingat, beberapa hari belakangan dia hanya bermalas-malasan dirumah.

"Hmm? Ada apa Len?" ucap Karhan sambil mencondongkan tubuh nya, mendekat kan wajah nya ke wajah Len. Sementara Fae yang duduk di sisi lain Len langsung mendorong wajah kakak nya itu menjauh.

"bukan apa-apa.."

Selama perjalanan menuju SMA Acala, Karhan terus berceloteh mengenai pertunjukan Len dan Fae di MPLS dan menceritakan beberapa hal random sambil tertawa lepas seakan-akan hanya ada mereka bertiga di bus itu.

"Apa kau tau, Len? Saat kamu berlari di lorong di hari pertama MPLS?" ucap Karhan sambil menatap Len. "Karena kamu berlari sangat cepat, orang-orang memanggil mu burung gagak. Karena kamu seperti sedang terbang dan bukannya berlari... Bahkan ada yang memvideo saat kamu berlari menaiki tangga, lho."

"emnn.."

"...Len? Apa kamu baik-baik saja? Kamu terlihat lemas tak bertena-" ucap Fae, yang kemudian tiba-tiba terdiam karena music terputar dengan volume yang kencang dari orang yang berdiri di samping nya.

Bahkan Len dan Karhan ikut menoleh ke sumber suara, dimana ada siswa dengan seragam SMA Acala berdiri disana, sambil menggunakan earphone, namun terlihat dengan jelas kalau kabel earphone nya belum tersambung ke ponsel siswa itu.

Sehingga disana bukan hanya mereka bertiga, beberapa orang di dalam bus juga jadi menatap siswa itu.

"Hey.. Earphone mu belum terpasang." ucap Fae dengan santai nya, sementara Len langsung memalingkan wajah nya lalu menyandarkan kepala nya di bahu Karhan sambil menahan tawa.

".....a-ah.. ma-maafkan aku.." ucap siswa itu dengan wajah merah jambu, sebelum kemudian ia membungkuk pada Fae untuk berterimakasih, lalu segera berjalan cepat menuju pintu bus. Ia meminta untuk berhenti di disana.

"Bukankah sekolah masih jauh?"-Fae

Sesampainya di sekolah, Len dan Fae langsung saja pergi menuju Mading untuk melihat daftar pembagian kelas. Fae yang satu kelas dengan Kairi, dan Eugene sama sekali tidak membuat Len terkejut, namun yang membuat nya terkejut adalah nama nya benar-benar ada di daftar pembagian kelas!

Saat Len menoleh kearah Fae, terlihat raut wajah Fae tidak baik. Seakan-akan kesal sekaligus kecewa saat melihat daftar nama di kelas yang sama dengan nya.

"Fae.." ucap Len, membuat Fae segera menoleh kearah nya dengan senyuman tipis. "apa... kamu kenal Kairi?"

"Kairi? Orang yang dapat nilai ujian masuk tertinggi itu?"-Fae

"iya.. dia. apa kamu mengenal nya? kamu tau... kamu benar-benar sangat protektif padanya di hari pertama MPLS."

"Itu... Entahlah. Aku hanya merasa dada ku jadi sakit saat melihat dia terjatuh dan terluka. Dan sedikit... Merasa seperti ada sesuatu yang terbakar dalam diri ku saat seseorang menyentuh nya."-Fae

"apa-apaan itu? kamu jatuh cinta pandangan pertama?" ucap Len dengan nada mengejek, sebelum kemudian berbalik dan pergi menuju arah kelas nya. Yang langsung diikuti oleh Fae.

"Tidak. Aku tidak menyukai nya.. Aku sebenarnya tidak mengerti. Di hari pertama MPLS aku merasa seperti dia adalah omega ku.. Tapi, di hari kedua dan ketiga aku tidak merasakan apapun saat menatap nya. Aku merasa biasa saja."-Fae

"apa yang kamu lakukan? kelas mu kan di arah sebaliknya." ucap Len sambil berbalik, ia menghentikan langkah nya lalu menatap Fae.

"Aku.. Aku ingin mengantar mu ke kelas."-Fae

"kata-kata merepotkan macam apa itu... pergilah, aku bisa ke kelas ku sendiri." ucap Len sebelum kemudian kembali berjalan, namun ia bisa merasakan Fae berjalan mengikuti nya hingga ia sampai di kelas nya dan membuka pintu kelas nya.

Saat mata Len menatap sekeliling di dalam kelas nya, Len seketika memalingkan wajah nya dan tertawa pelan. Melihat siswa yang di bus sebelumnya ada di sana!

"J-JANGAN MENGEJEK KU!" siswa itu tiba-tiba berteriak dengan wajah merah seperti tomat, sembari menunjuk kearah Len. Membuat siswa-siswi di kelas itu menatap mereka berdua dengan penuh minat.

___

eyyy
kalian ini demi apapun?? (个_个)
terimakasih banyak untuk semua support nya loh.. sampai-sampai cerita ini dapat total 2k view dan 200+ vote
🙇🙇🙇

and for you information, aku saat ini lagi ngerjain side story cerita ini, yang akan aku namai sebagai 'Awal Mula' yang akan menceritakan konflik antara Kaisar Pedang dan Ignis, untuk lebih memperjelas alur dan untuk kalian yang mungkin kepo sama siapa itu Kaisar Pedang.
tapi tentu nya ini bakal aku up setelah 'Take it Easy' tamat yaa~

okeayy see you~

[BL] Take it Easy!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang