Maap kalo banyak typo nya (⇀‸↼‶)
Yaa sudah, lanjut~
___
-
-Len hanya berdehem, sebelum kemudian ia melangkah masuk dengan langkah santai. Sementara siswa dengan name tag, 'Isaac Riapyr' itu hanya menatap Len dalam diam dengan wajah nya yang masih memerah.
"aku tidak mengejek mu.." ucap Len sambil menarik sebuah kursi di baris ujung paling belakang, lalu duduk di sana. bukan tanpa alasan dia memilih duduk disana.
Len hanya berpikir akan nyaman tidur disitu karena ia bisa menyembunyikan wajah jelek nya saat tertidur dengan menghadap ke tembok.
"Hey.. Kamu Lendra kan? Bisakah kamu berbicara pada Kak Leon dan memasukkan kami ke ekskul atletik?"-
Len menoleh ke beberapa siswi yang berdiri di samping meja nya. Ia tidak bisa menyembunyikan ekspresi bingung nya, sambil mengerutkan kening Len kemudian berbicara.
"kenapa harus aku?"
"Kamu kan sudah masuk ekskul atletik! Jadi, kamu pasti bisa lebih mudah berbicara pada Kak Leon!"-
"...sejak kapan aku ikut ekskul atletik?"
"Apa maksudmu sejak kapan? Semua orang tau kamu masuk ekskul atletik, karena kamu mengatakan nya saat baris kemarin."-
"Tidak ada gunanya kamu pura-pura tidak ingat seperti itu.."-
"Benar, Kalau tidak mau membantu bilang saja. Tidak usah melontarkan alasan tidak masuk akal seperti itu"-
Len hanya bisa diam saat beberapa siswi itu mulai menjelek-jelekkan nya, karena sesuatu yang benar-benar dia tidak tau. Tangan nya bahkan sudah mengepal untuk menonjok mulut kotor para siswi itu. Tapi itu pasti hanya akan membuat masalah menjadi lebih merepotkan, right?
"Jangan berisik, Bangs*t."-
"Kotor banget tu mul—" ucap salah satu siswi yang langsung terdiam, begitu melihat siapa yang sebelum nya berbicara pada mereka. "Ah—Ma-maaf.. "
"Kenapa itu Rannk 1 di kelas kita? Bukannya dia seharusnya naik ke kelas 2?"-
"Entahlah.. Tapi yang pasti, Lebih baik kita menjauh darinya.."-
Setelah berbisik-bisik seperti itu, sekelompok siswi itu langsung pergi ke tempat duduk mereka masing-masing.
Sementara Len yang kebingungan, menoleh kearah siswa laki-laki dengan rambut hitam itu, jujur Len merasa dia terlihat normal karena warna rambut nya hitam selayaknya siswa. Walaupun anting yang dikenakan siswa itu cukup mengganggu nya.
"Liat apa lo?!" bentak siswa laki-laki itu sembari menatap tajam kearah Len.
"dih, geer banget.." gumam Len sambil berbalik, menoleh ke arah jendela.
"Apa Lo bilang?!"-
"..."
"Woy! Lo tuli atau gimana, hah?!"-
"..."
"Bajing*n ini benar-benar—"-
Saat siswa laki-laki itu bangkit dari kursi nya sambil melipat lengan seragam nya, pintu kelas terbuka ketika seorang guru masuk. Namun, bukannya kembali ke tempat duduk nya, siswa laki-laki itu justru terus berjalan kearah Len lalu menendang kursi Len hingga ia hampir terjatuh dari kursi nya.
"apa-apaan Bangs*t?" ucap Len sambil bangkit, lalu berdiri tepat di depan siswa laki-laki itu, walaupun Len harus sedikit mendongak keatas, itu sama sekali tidak membuat nya ciut.
"Urat takut lo kayaknya udah putus ya?" ucap siswa laki-laki itu dengan nada mengejek, sambil menarik kerah seragam Len dan menatap nya dengan tatapan tajam. Dan disaat Len melirik ke depan, ia mendapati guru dan para siswa-siswi di kelas ini bersikap seakan-akan tidak ada yang terjadi di kelas ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Take it Easy!
General FictionWARNING! INI CERITA BL (BOYS LOVE) / MLM / YAOI /GAY [slow up] kalau kalian nyari bl yang fokus ke 'hubungan' fisik nya, bisa skip aja! karena ini, adalah tentang plot cerita nya. __ - TAKE IT EASY, adalah idiom (inggris) yang kerap digunakan dalam...