08. Kaisar Pedang

1.1K 116 21
                                    

Maap kalo banyak typo nya (⁠⇀⁠‸⁠↼⁠‶⁠)
Yaa sudah, lanjut~
___
-
-

Len terdiam disana, masih berusaha menggapai kolong tempat tidur nya. Bahkan Len sesekali meninju ke arah sana, namun bukannya bisa masuk tangan nya justru kini memerah karena memukul terlalu keras dinding transparan itu.

"apaan sih bangk* sok asik banget lu jadi kolong." gerutu Len sambil bangkit, lalu menendang tempat tidur nya. Yang tentu saja, dia menjadi satu-satunya yang kesakitan sekarang.

Sambil melompat-lompat kecil sembari memegang jari kaki nya yang sakit, Len meringis menatap tempat tidur nya dan sebuah ide melintas di pikiran nya.

Len kemudian mulai menurunkan bantal, guling, sprei dan kasur nya dari kerangka tempat tidur itu. Lalu mengangkat nya, membalik kerangka tempat tidur itu sehingga akhirnya ia bisa mengambil benda di bawah sana, yaitu sebuah buku tebal dengan judul 'Kamu Yang Aku Pilih'. Novel yang kemarin secara misterius ada di depan pintu rumah nya.

Saat Len membuka buku tersebut, ia disambut kata pengantar, sebuah lembar kosong, lalu pengenalan tokoh utama beserta ilustrasi nya..

Di halaman tersebut ada ilustrasi yang cukup aneh, seseorang dengan pakaian samurai Jepang dengan rambut biru tua dan mata biru, yang membawa pedang dengan sarung serta gagang pedang nya berwarna merah dan emas. Dimana pria tersebut memeluk Kairi dari belakang, sementara Kairi sendiri menggenggam tangan yang memeluk nya dengan mata yang tertutupi kain putih.

"apa maksudnya..?" gumam Len sambil menatap tulisan di bawah ilustrasi itu. Mendapati nama Kairi, Ellokairi Alkaezar sebagai tokoh utama dan nama Katsumi Akio.

Dihalaman berikut nya, ada jajaran tokoh pria yang di sub judul kan dengan '5 pilar' diantara nya ada Fae, Eugene, Kethan dan dua lainnya yang ilustrasi nya hanya hitam dan informasi nama nya tidak ada.

Saat Len kembali membuka halaman lain, sisanya hanya lembaran kosong. Dengan perasaan kecewa dan penasaran, Len menutup buku itu dan melihat sampul bagian belakang nya.

"Raga sang Kaisar Pedang mungkin telah di segel, namun jiwa adalah hal yang berada di luar kemampuan sang 'penjaga' untuk di segel. Bahkan jika generasi terbaik Ignis kembali hidup, ia tidak akan bisa menyegel jiwa yang melawan aturan dunia demi cinta pertama nya. Bahkan dewa sekalipun hanya termenung menonton cinta setia sang Kaisar Pedang dengan belahan jiwa nya yang terus bereinkarnasi sementara raga nya terjebak di kotak kaca seperti pajangan yang di turunkan ke setiap generasi Ignis."

"Akankah keduanya dapat bersatu kembali...? Atau Sang tokoh utama tidak akan menyadari siapa yang sebenarnya mencintai nya hingga akhir?"

Len hanya bisa terdiam setelah membaca kata-kata itu, sulit baginya untuk menededuksi hal tersebut menjadi sebuah plot. Banyak hal yang masih tidak jelas dan transparan, siapa sebenarnya Katsumi Akio dan mengapa ia disebut Kaisar Pedang, atau kenapa dia di segel dan kenapa Ignis, marga nya yang ia dapat dari ayah nya tertulis di sana?

"masa bodo lah.." ucap Len sambil meletakkan buku itu di meja nya, berniat untuk kembali tidur saja, namun, ia lupa kalau ia harus merapikan tempat tidur nya terlebih dahulu. "sial*n"

Saat Len hendak tidur setelah merapikan tempat tidur nya, ia terdiam sambil menatap langit-langit kamar nya. Tiba-tiba ia teringat mengenai tes yang ia lakukan di UKS tadi.

"kalau benar.. ini dunia novel...."

Len beranjak dari tempat tidur nya dan segera bergegas, ia bersiap-siap dan keluar dari rumah nya. Pergi menuju halte bus terdekat, untuk pergi menuju rumah sakit.

Sesampainya di rumah sakit, Len langsung saja menuju resepsionis untuk mendaftarkan diri untuk pemeriksaan kesehatan. Ketika tiba antrian nya untuk masuk, Len segera menuju ruangan yang di tunjukkan suster disana.

"Apa keluhannya, dik?"-

"saya mau memeriksa second gender saya."

"Memeriksa second apa?"-

"second gender.. Alpha, Beta atau Omega. saya mau periksa itu." ucap Len, namun dokter itu tidak menjawab dan membungkam mulut nya, menahan tawa.

"Ma-maafkan saya.. Ekhem! Dik.. Dengarkan aku... Tidak semua yang tertulis di novel itu nyata, Kita ini bukan di dunia ABO atau semacam nya. Tidak ada yang namanya second gender seperti Alpha, Beta atau Omega."-

Saat dokter itu menjelaskan hal tersebut, Len hanya bisa terdiam dengan wajah memerah karena malu. Lalu langsung berlari keluar dari sana.

"sial*n.. apa yang terjadi tadi pagi benar-benar ulah iseng ibu ku..? kenapa aku jadi bodoh dan percaya dengan omong kosong semacam itu?!" gerutu Len sambil berjalan keluar dari rumah sakit, pergi ke halte bus untuk pulang.

Sesampainya ia di rumah, Len mengintip ke halaman rumah tetangga nya. Dan dari dalam sana keluar seseorang yang ia kenal, sebagai tetangga nya yang sesungguhnya. Bukan Ibu nya Karhan!

Dan hal itu benar-benar membuat Len merasa lega, karena seperti nya permainan Ibu nya sudah berakhir.

Saat malam tiba, Len dan ibu nya duduk bersama di ruang makan untuk makan malam. Dan disana, Len berusaha membuat ibu nya mengakui kejahilan yang telah dilakukan ibu nya, namun ibu nya terus mengelak.

"ya ya ya~ terserah ibu deh, tapi... aku tidak akan terbodohi lagi." ucap Len sambil menguyah makanan nya, sementara Ibu nya lagi-lagi mengelak dan malah menyebut Len berbicara omong kosong. "...oh iya, Bu. apa ibu tau 'sesuatu' yang diwariskan secara turun temurun di keluarga Ignis?"

"...Kenapa kamu tiba-tiba bertanya tentang itu?"-

"tidak ada, aku hanya penasaran."

"Oh.."-

"ibu, jawab dong. jangan diem aja."

"Yaa mana Ibu tau, Kami kan kawin lari. Keluarga ayah mu itu berbanding terbalik dengan ayah mu yang lemah lembut dan polos itu, makanya Ibu menyelamatkan ayah mu dari sana dan membawa nya pergi."-

"...tapi, ayah memangnya tidak pernah mengatakan sesuatu? tentang warisan turun temurun.. atau Kaisar Pedang Katsumi Akio?"

"Omong kosong apa yang kamu bicarakan? Makanya cari kerjaan jangan nganggur dan baca novel fantasi terus. Jadi halu kan kamu"-

Len hanya bisa diam, ketika ibunya mulai berceloteh mengenai Len yang nganggur dan suka malas-malasan. Dan begitulah tiga hari berlalu sebagaimana hidup nya selama ini.

Hingga di hari keempat, Len terbangun dan di pintu kamar nya tergantung seragam SMA Acala.

___

heyyow~
aku disini mau ngucapin terimakasih banyak atas kesetiaan dan ke-antusiasan kalian semua dengan cerita ini dan untuk semua dukungan dan vote nya sehingga kini cerita ini bisa mendapatkan 150+ vote dan 1k+ pembaca (人 •͈ᴗ•͈)

senang sekali rasanya, jika kalian menyukai cerita buatan ku yang masih baru dalam hal penulisan novel seperti ini.
sekali lagi, terimakasih banyak semua 🙇

[BL] Take it Easy!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang