Maap kalo banyak typo nya (⇀‸↼‶)
Yaa sudah, lanjut~
___
-
-Sesampainya di kelas, semua mata langsung tertuju pada Len yang melangkahkan kaki masuk ke dalam kelas. Sementara guru sudah tidak ada di kelas, mungkin karena ini hari pertama masuk, guru hanya masuk sebentar untuk mendata siswa-siswi di kelas ini.
Mencoba mengabaikan tatapan yang ditujukan padanya, Len dengan santai berjalan ke kursi nya dan langsung bersandar di meja nya untuk tidur. Membuat indra pendengaran nya sedikit menajam.
"Lihat? Dia baik-baik saja! Sepertinya apa yang di katakan anak sebelah benar.. Dia pasti berpacaran dengan si Rank 1"-
"Tapi apa yang terjadi tadi terlihat seperti mereka baru bertemu hari ini.."-
"Lalu? Bagaimana kamu menjelaskan si Rank 1 yang katanya mencium seorang laki-laki di koridor tadi? Kan si Rank 1 tadi keluar bareng anak itu!"-
"Benar juga sih..."-
"Bisa saja yang tadi itu hanya akting, lagipula, jika memang anak itu bukan pacar si Rank 1. Bagaimana bisa dia kembali dengan keadaan baik-baik saja seperti itu?"-
"shut the f*ck up, or i'll sew your mouth shut." ucap Len sembari mengangkat kepala nya dan menatap tajam kearah siswi yang bergosip di baris depan. "aku ga pacaran sama itu berandalan."
"...Tapi kamu yang keluar sama si Rank 1 tadi. Dan kamu juga balik dalam keadaan baik-baik aja."-
Len terdiam sejenak sambil menatap siswi yang menyampaikan argumen menyebalkan itu. Sebelum kemudian bersandar di kursi nya sambil memikirkan alasan.
"aku memang keluar bareng dia. tapi itu.. bukan aku. dia berciuman dengan orang lain. seorang siswa laki-laki... omega. dan omega itulah yang membantu ku untuk.. kabur dari si berandalan itu."
"Sungguh? Jadi si Rank 1 itu benar-benar mencium seseorang?!"-
"Apa kamu melihat wajah nya? Atau nametag nya?!"-
"no.. i'm don't." ucap Len sembari kembali menyandarkan kepala nya di meja, dan terdiam karena perasaan jadi aneh sekarang.
Ketika Len berpikir ia akhirnya lepas dari gosip anak-anak di kelas nya, di kantin, saat ia sedang makan bersama Fae, Eugene dan Hael. Tiba-tiba Carlos mendekat ke meja mereka dan meletakkan sekotak susu collagen di samping piring Len.
"... apa-apaan bangs*t? lo ngejek gue?!" ucap Len sambil menatap tajam kearah Carlos.
"Supaya tulang Lo ga gampang keropos." ucap Carlos dengan ekspresi netral. "Jadi, nanti gue ga perlu khawatir waktu gue ngebully Lo... Gue, ga suka samsak yang lemah."
"Tukang bully kan emang ga perlu khawatir sama yang di bully.." ucap Hael dengan suara pelan, ia tidak berani untuk mengatakan nya dengan lantang karena terintimidasi oleh Carlos.
"denger tuh? kalo hati lo selemah itu sampai-sampai khawatir sama orang yang lo beli, ga usah sok-sokan jadi tukang bully..." ucap Len dengan nada mengejek, sembari melanjutkan makan.
"It's up to me." ucap Carlos sambil menatap tajam Len, sebelum kemudian tiba-tiba menjambak rambut Len hingga membuat nya seketika mendongak ke atas, dengan pipi yang menggembul karena penuh dengan makanan. Membuat Carlos tiba-tiba membeku di tempat.
*(sumpah disini aku membayangkan situasi ini di kepala ku, kek—AGHHH imout banget Len kita (≧▽≦))Di sisi lain, Fae dan Eugene sudah bangkit dari kursi mereka. Fae langsung mencengkram pergelangan tangan Carlos sementara Eugene mencoba mendorong Carlos menjauh.
"Jangan bersikap kasar saat seseorang sedang makan. Itu benar-benar tidak sopan—ah, aku lupa... Hanya orang waras yang bisa memikirkan sopan santun." ucap Eugene sambil tersenyum seperti senyum default nya.
"Maksud Lo?" ucap Carlos sembari melepaskan cengkraman nya di rambut Len dan dengan mudah menarik pergelangan tangan nya dari Fae.
"Eh? Kamu ternyata tuli juga ya?" ucap Eugene sambil tetap tersenyum, dan disaat itu juga Carlos mencengkram kerah seragam Eugene.
"Lo ngomong sekali lagi, Gue pastiin bakal gue robek tu mulut." ucap Carlos dengan tatapan tajam yang mengintimidasi, itu terdengar benar-benar seperti sebuah ancaman dan bukan omong kosong belaka hingga membuat Len merinding.
Tapi...
Siapa peduli? Makanan Len masih banyak, sayang sekali jika tidak dihabiskan.
BRUK!
Len tersedak, ketika Eugene jatuh ke arah nya. Karena sandaran kursi, setidaknya punggung Len tidak harus menahan tabrakan yang pasti akan menyakitkan karena ukuran tubuh Eugene.
Tapi, itu tidak melindungi kepala Len. Dan membuat sesendok sup yang ingin ia makan menabrak wajah nya, karena kepala keduanya yang saling berbenturan. Dan tentu saja, makanan di atas meja terutama gelas-gelas yang berisi minuman tumpah karena ikut bergeser.
"A-ah! Tissue! Tissue!" ucap Hael dengan panik sembari berlari ke meja lain untuk mengambil tissue, karena kebetulan di meja mereka tidak ada tissue nya.
Disana Len hanya bisa diam, sementara ia bisa merasakan kain yang basah menempel di tubuh nya, karena es teh nya tumpah ke tubuh nya. Melihat hal tersebut, Eugene segera berlutut di samping kursi Len.
"Ma-maaf.. Aku tidak bermaksud jatuh kearah mu!" ucap Eugene sambil mengelap celana Len yang basah dengan ujung seragam nya.
"dasar konyol.. memang nya kamu bisa menentukan arah tubuh mu akan jatuh?" gumam Len dengan ekspresi kesal namun pasrah, sementara Hael segera mengelap wajah Len.
Karena apa yang terjadi, siswa-siswi di kantin tentu saja menatap mereka. Hingga lewat ujung mata nya, Len melihat Jefano dan beberapa anggota OSIS yang sebelumnya menjadi panitia MPLS berjalan mendekat.
lah.. udah datang aja itu OSIS.. gercep banget sih.
Len di saat itu hanya menggerutu, sembari terburu-buru melepas sepatu nya lalu melempar nya ke kepala Carlos yang sedari tadi ternyata juga ikut menatap nya.
Karena lemparan tiba-tiba yang cukup kuat itu, kepala Carlos sedikit mendongak karena nya. Mungkin karena Carlos memang kuat, lemparan seperti itu tidak terlalu berefek padanya.
"Le-len.. Kamu ngapain sih?'-Hael
"balas dendam sebelum OSIS ngelerai.." ucap Len dengan santai, sementara Carlos masih terdiam disana, jelas ia terlihat kesal dan akan meledak tapi entah apa yang membuat nya tetap di posisi nya.
Hingga anggota OSIS akhirnya sampai di depan mereka dan melakukan apa yang sepantasnya di lakukan oleh OSIS.
"Siapa yang menang?" ucap Jefano sembari melipat tangan nya di depan dada.
___
—
–heeiii guys..
ga nyangka ni cerita bakal tembus 4k view dan 500 vote (个_个)aku benar-benar berterimakasih, dan aku mau minta maaf kalau susah dipahami karena seperti yang kalian tau, aku ini cerita pertama ku jadi aku masih buruk dalam mendeskripsikan sesuatu apalagi menyampaikan apa yang aku maksud dalam bentuk tulisan..
tapi yang pasti, aku akan berusaha untuk improve dan memperjuangkan cerita ini sampai dapat ending.
dan itu semua berkat support dari kalian..
sekali lagi terimakasih.
🙇
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Take it Easy!
Ficção GeralWARNING! INI CERITA BL (BOYS LOVE) / MLM / YAOI /GAY [slow up] kalau kalian nyari bl yang fokus ke 'hubungan' fisik nya, bisa skip aja! karena ini, adalah tentang plot cerita nya. __ - TAKE IT EASY, adalah idiom (inggris) yang kerap digunakan dalam...